kata pembesar itu ketika melihat keraguan pada wajah si wanita cantik
Siauw Can cepat memberi hormat
Tai-jin, terus te rang saja kami berdua hendak pergi ke kota raja memang untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan kami.
Bagus! Kalau begitu cocok sekali
Kalian mencari pekerjaan dan Pangeran Tua memang sedang mencari orang-orang yang memiliki kepandaian silat tinggi seperti kalian
Marilah ikut dengan kami
Namaku Poa Kiu dan aku orang kepercayaan Pangeran Tua Li Siu Ti.
Tai-jin maksudkan adik dari Sri Baginda Kaisar?
tanya Siauw Can dengan girang
Siapa lagi kalau bukan beliau yang disebut Pangeran Tua
Nah, mari kalian ikuti rombonganku memasuki kota raja, pasti aman.
Poa Tai-jin yang bernama Poa Kiu itu lalu menunggang kudanya, diikuti oleh enam orang pengawal dan Siauw Can cepat mengikuti dari belakang dengan keretanya
Dari dalam kereta, Bi Lan bertanya kepada Siauw Can,
Can-toako , siapa sih orang-orang asing itu
Kenapa mereka merajalela di kota raja dan kenapa pula Poa Tai-jin mendiamkan saja mereka, hanya menegur dan tidak mengambil tindakan?
Alh, kiranya engkau belum tahu duduknya persoalan, Lan-moi,
jawab Siauw Can lirih agar jangan terdengar orang lain
Pasukan Turki merupakan rekan dari pasukan yang digerakkan oleh Panglima atau Pangeran Mahkota Li Si Bin, sehingga berhasil menggulingkan Kerajaan Sui dan mendirikan Kerajaan Tang
Oleh karena itu, tentu saja orang-orang Turki itu menjadi besar kepala dan berani merajalela di sini
Mereka merasa telah berjas a pada pendirian Kerajaan Tang
Bahkan di antara tokoh-tokoh mereka banyak yang diangkat menjadi panglima dan pembesar-pembesar tinggi oleh Sribaginda Kaisar.
Tapi......mengapa begitu
Mengapa para pendiri Kerajaan Tang itu bersekutu dengan orang-orang Turki?
Hal itu tidaklah aneh
Ketahuilah bahwa pemimpin pemberontak yang menggulingkan Kerajaan Sui adalah Li Si Bin yang kini menjadi panglima besar dan pangeran mahkota
Dan dia adalah seorang peranakan Turki
Ayahnya, yang sekarang menjadi Kaisar Tang Kao Cu adalah seorang Han, akan tetapi ibunya adalah seorang wanita Turki, yang kini menduduki jabatan Permaisuri Muda
Nah sebagai seorang peranakan Turki, te ntu saja hubungannya dengan bangsa Turki amat baik dan dia memang membutuhkan bantuan pasukan Turki untuk memenangkan perjuangannya menggulingkan Kerajaan Sui
Setelah berhasil, tentu saja bangsa Turki itu mendapat angin dan berani merajalela di sini.
De ngan singkat, di sepanjang perjalanan ke kota raja
Siauw Can menceritakan keadaan keluarga kaisar yang diketahuinya dengan baik
Dia menceritakan betapa yang paling berkuasa di kota raja adalah Panglima atau Pute ra Mahkota Li Si Bin, yang sebetulnya merupakan orang yang menjadi pemimpin besar dalam menggulingkan Kerajaan Sui
Karena dia masih harus melakukan pene rtiban dan pembersihan, maka dia mengangkat ayahnya menjadi kaisar pertama Kerajaan Tang, yaitu kaisar yang sekarang berjuluk Kaisar Tang Kao Cu
Adapun Putra Mahkota Li Si Bin sendiri menjadi Panglima besar dan dialah yang berhasil menundukkan semua pemberontak, melakukan penertiban di mana-mana
Setelah Li Si Bin berhasil, tentu saja otomatis keluarga Li mendapat anugerah, menjadi keluarga kaisar! Juga Li Si Bin tidak melupakan keluarga ibunya dari Turki dan banyak orang pandai dari Turki diberinya kedudukan untuk membantu lancarnya pemerintahan Tang yang baru
Di antara para keluarga Li, yang paling menonjol kedudukann ya adalah adik kandung kais ar sendiri, atau paman dari Li Si Bin yang bernama Li Siu Ti
Paman inipun sudah berjasa membantu perjuangannya, maka setelah mereka berhasil mendirikan Kerajaan Tang, Li Siu Ti menjadi Pangeran Tua yang menjadi penasihat kaisar, bahkan mengepalai para pangeran sebagai wakil kaisar
Demikianlah, Lan-moi
Sekarang kita diundang ke s ana! Kalau kita dapat bekerja kepada Pangeran Tua Li Siu Ti, berarti bintang kita sedang te rang! Dia merupakan orang yang paling berkuasa di istana, te ntu saja sesudah kaisar dan putera mahkota!
Bi Lan ikut merasa gembira
Iapun ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya agar ia mendapatkan te mpat tinggal yang baik, serba bercukupan sehingga ia akan dapat mendidik Lan Lan dengan baik
Ia sudah hampir lupa bahwa Lan Lan adalah puteri Si Han Beng dan Bu Giok Cu
Ia merasa bahwa Lan Lan adalah anaknya sendiri dan segala yang ia lakukan adalah demi kepentingan Lan Lan yang amat disayangnya
-ooo0dw0ooo- Ge dung itu besar dan indah
Mungkin hanya kalah megahnya dengan istana kaisar saja
Hal ini saja membuktikan kebesaran penghuninya
Dan semua orang tahu belaka bahwa pemilik istana itu Pangeran Tua Li Siu Ti, adalah orang yang paling berkuasa sesudah kaisar dan putera mahkota atau panglima besar
Pangeran Li Siu Ti, biarpun disebut Pangeran Tua sebagai tanda bahwa dia bukan pute ra kaisar, melainkan adiknya, belumlah tua benar
Usianya sekitar empatpuluh lima tahun
Tubuhnya tinggi besar dan gagah, matanya membayangkan kecerdikan dan kadang-kadang mulutnya memiliki senyum yang penuh rahasia
Sejak dia kebagian kemuliaan menjadi Pangeran Tua dan diangkat menjadi penasihat kakaknya yang menjadi kaisar, Pangeran Li Siu Ti telah membuat banyak jasa
Dia memang cerdik dan nasihatnya kepada kaisar selalu te pat
Banyak membantu kelancaran jalannya roda pemerintahan dari Kerajaan Tang yang baru itu
Pangeran Li Siu Ti mempunyai seorang isteri dan lima orang selir
Akan tetapi, hanya dari selir ke dua saja dia mempunyai keturunan, yaitu seorang anak perempuan yang pada waktu itu teluh menjadi seorang gadis remaja berusia tujuhbelas tahun, bernama Li Ai Tin
Puteri ini berwajah cantik, apalagi karena ia pandai dan suka bersole k
Bentuk tubuhnya yang ramping padat juga menggairahkan, sehingga banyak pemuda di kalangan bangsawan te rgila-gila kepadanya
Ketika rombongan Poa Kiu yang mengantar Siauw Can dan Bi Lan memasuki pekarangan yang luas dari gedung tempat tinggal Pangeran Tua, kedua orang ini melihat bahwa te mpat itu terjaga oleh pasukan keamanan
Akan te tapi karena yang mengawal kereta adalah Poa Kiu yang dikenal oleh semua pengawal, maka kereta itu tidak ditahan dan dapat dijalankan sampai di bawah anak tangga beranda depan gedung itu
Siauw Can dan Bi Lan diam-diam memperhatikan keadaaan te mpat itu dan melihat bahwa di antara para anggota pasukan penjaga tidak nampak seorangpun bangsa Turki
Kepada kepala pengawal, Poa Kiu minta agar dikabarkan kepada Pangeran Tua bahwa dia mohon menghadap bersama dua orang tamu yang amat penting, guna dihadapkan kepada pangeran
Kepala pengawal tahu bahwa Poa Kiu adalah orang kepercayaan dan tangan kanan sang pangeran, maka tanpa banyak tanya lagi dia lalu langsung saja masuk ke dalam untuk memberi laporan kepada majikannya
Tak lama kemudian, kepala pengawal itu muncul kembali dan mempersilakan Poa Kiu dan dua orang tamu itu langsung saja memasuki ruangan tamu di bagian kanan bangunan
Kalau tadi Bi Lan dan Siauw Can mengagumi pekarangan depan yang mempunyai taman amat indahnya, dan beranda depan yang luas dan dihias arca-arca singa dan naga, kini mereka menjadi makin kagum ketika memasuki lorong menuju ke ruangan tamu, didahului oleh kepala pengawal dan Poa Tai-jin
Ge dung itu memang indah sekali
Pot-pot tanaman bunga yang te rukir indah, dengan tanaman bunga yang langka didapat
Guci-guci besar menghias sudut-sudut di sepanjang lorong, te mpat-tempat lampu yang beraneka bentuk dan warna
Pilar-pilar yang te rukir, tirai-tirai sutera, permadani dan pada dinding te rgantung lukisanlukisan dan tulisan huruf indah yang tak te rnilai harganya
Ketika mereka memasuki kamar tamu, Pangeran Tua Li Siu Ti sudah duduk di situ, di atas s ebuah kursi yang berwarna merah
Di kanan kiri dan belakangnya berdiri selosin pengawal pribadi
Kepala pengawal itu menjatuhkan diri berlutut dengan kaki kiri dan memberi hormat
Poa Kiu juga memberi hormat kepada atasannya dengan menjura dan membungkuk
Melihat ini, Siauw Can dan Bi Lan juga mengangkat kedua tangan di depan dada dan membungkuk untuk memberi hormat
De ngan tangannya
Pangeran Li Siu Ti menyuruh kepala pengawal mundur, kemudian dia memandang kepada pembantu utamanya
Poa Kiu, siapakah dua orang muda ini dan kenapa engkau membawa mereka menghadapku?
Dalam pertanyaan ini terkandung te guran karena agaknya sang pangeran kecewa
Tadi kepala pengawal melaporkan bahwa Poa Kiu mohon menghadap bersama dua orang penting.! Tidak tahunya hanya seorang pemuda sederhana dan seorang wanita muda yang memondong seorang anak perempuan!
Ampun, pangeran,
kata Poa Kiu
Sekali ini saya membawa berita amat menggembirakan
Tanpa disengaja di tengah perjalanan, saya telah berte mu dengan dua orang pendekar ini yang tentu akan amat berguna bagi paduka
Mereka inilah orang-orang yang selama ini paduka cari, yang paduka butuh kan
Mereka berdua memiliki ilmu kepandain silat yang hebat.
Lalu Poa Kiu menceritakan kepada sang pangeran te ntang sepak te rjang Bi Lan dan Siauw Can ketika diganggu oleh tujuh orang Turki di jalan tadi
Sang pangeran mendengarkan dengan penuh perhatian, akan tetapi dia mengerutkan alis mengamati dua orang itu
Agaknya, sukar baginya untuk dapat mempercayai cerita itu
Dua orang muda itu sama sekali tidak mengesankan sebagai orang-orang berilmu tingggi, apalagi wanita itu, yang masih muda, cantik dan kelihatan lemah le mbut
Bagaimana mungkin dengan tangan kosong mampu mengalahkan tujuh orang Turki yang kuatkuat itu
Dan pemuda itu dengan sebatang suling saja mampu melucuti senjata tujuh orang Turki itu
Tak masuk akal! Akan te tapi pada saat itu, kepala pengawal datang menghadap dan melaporkan bahwa Raja Muda Baducin datang bertamu! Mendengar nama ini, wajah Pangeran Li Siu Ti berseri dan dia mengerling ke arah Poa Kiu
Bagus! Agaknya ini ada hubungannya dengnn dua orang muda ini
Poa Kiu engkau ajak mereka keluar dari sini, tunggu di ruangan sebelah
N anti kalau aku memberi is yarat memanggil, kalian masuklah ke sini.
Kemudian pangeran itu memerintahkan kepala pengawal untuk mempersilakan Raja Muda Baducin untuk memasuki ruangan tamu
Poa Kiu maklum akan apa yang dimaksudkan majikannya, maka diapun mengajak Siauw Can dan Bi Lan keluar melalui pintu s amping dan menunggu di ruangan sebelah
Tak lama kemudian, masuklah tiga orang ke dalam ruangan tamu itu
Yang menjadi tamu kehormatan adalah Raja Muda Baducin, seorang laki-laki bangsa Turki berusia limapuluhan tahun, bertubuh tinggi kurus
Matanya le bar dan tajam sekali, hidungnya seperti paruh kakaktua, kumis dan jenggotnya terpelihara rapi dan kulitnya coklat mengarah hitam
Pakaiannya mewah dan kepalanya tertutup sorban putih dari sutera, orang yang menemaninya selalu berada di belakangnya arah kanan kiri dan sekali pandang saja orang akan mengetahui bahwa mereka adalah dua orang saudara kembar
Wajah mereka, bentuk tubuh mereka, bahkan pakaian mereka, serupa dan sukarlah membedakan yang satu dengan yang lain
Usia mereka sekitar empat puluh tahun, pakaian mereka seperti pakaian perwira perang, dan di pinggang mereka tergantung pedang bengkok yang ujung dan gagangnya terhias emas permata
Kumis mereka melintang panjang, melengkung ke atas , dan jenggot mereka dipotong agak pendek, membuat mereka tampak jantan dan kokoh kuat
Apalagi keduanya memang bertubuh tinggi besar seperti raksasa, sehingga baru berte mu saja, orang akan merasa gentar
Setelah saling bersalaman dan mempersilakan tamunya duduk; Raja Muda Baducin duduk di atas kursi dan dua orang kembar itu te tap saja berdiri di belakangnya, seperti juga selosin pengawal pribadi yang te tap berdiri di belakang Pangeran Li Siu Ti, Pangeran itu lalu berkata kepada kepala pengawal
Engkau boleh keluar dan sediakan minuman untuk pasukan pengawal Raja Muda!
Baik, Yang Mulia Pangeran!
kata kepala pengawal itu lalu keluar dari situ
Seperti biasa, kepala para orang Turki itu te ntu saja datang dengan sepasukan pengawal yang tadi menanti di luar, sedangkan yang masuk hanya dia bersama dua orang pengawal pribadi yang setia
Kalau saja orang melihat keadaan kedua
orang besar
ini beberapa tahun yang lalu, te ntu apa yang dilihatnya sekarang ini mirip dengan pertunjukan panggung sandiwara saja
Baru beberapa tahun yang lalu, Pangeran Tua Li Siu Ti yang kini disebut yang mulia dan paduka yang mulia, hanyalah orang biasa saja, bahkan dari keluarga petani
Akan tetapi begitu sekarang keluarganya berhasil meraih tahta kerajaan, dia menjadi seorang bangsawan tinggi yang dimuliakan orang
Juga orang yang kini disebut Raja Muda Baducin, tadinya adalah seorang kepala gerombolan orang Turki yang te rmasuk golongan hitam atau sesat yang di negerinya dimusuhi sendiri oleh pemerintahnya
Baducin dapat bersekutu dengan Li Si Bin dan membantu gerakan perwira muda itu s ehingga berhasil menggulingkan Kerajaan Sui
Maka, sebagai balas jasa, setelah Li Si Bin berhasil, Baducin menerima anugerah, yaitu sebutan
raja muda
dan kedudukan yang mulia! Dan kini dua orang yang berasal dari rakyat jelata ini, sekarang saling berhadapan seperti dua orang bangsawan tinggi, le ngkap dengan semua peralatan dan peraturannya
Setelah gadis -gadis pelayan yang cantik datang menyuguhkan makanan dan minuman kepada tamu kehormatan itu, dan mereka berdua makan minum dengan gembira sambil memberi hormat dengan minum arak, barulah Pangeran Li Siu Ti menanyakan maksud kunjungan raja muda itu
Kunjungan paduka Raja Muda Baducin merupakan suatu kehormatan besar bagi kami, akan tetapi kunjungan yang mendadak ini agaknya membawa urusan penting
Atau hanya merupakan kunjungan is eng belaka untuk melepas rindu?
tanya sang pangeran dengan ramah
Raja Muda Baducin te rtawa bergelak sambil mengelus jenggotnya yang rapi
Ha-ha-ha, tepat sekali apa yang diduga oleh Paduka Pangeran Tua
Orang yang se lalu sibuk seperti kami ini mana ada kesempatan untuk membuang waktu hanya untuk iseng
Sesungguhnya kunjungan kami ini untuk mohon keterangan dari paduka te ntang peristiwa yang amat tidak menyenangkan hati kami.
Hemm, peristiwa apakah itu
Harap paduka segera menceritakan kepada kami.
Begini, pangeran
Pagi tadi, tujuh orang anggota Pasukan Pedang Bengkok sedang mengadakan patroli di luar pintu gerbang kota raja
Mereka melihat sebuah kereta dan karena curiga mereka menghentikan kereta itu untuk melakukan pemeriksaan
Akan te tapi penumpang kereta itu, seorang pemuda dan seorang wanita muda, membantah dan terjadi percekcokan dan perkelahian
Akan tetapi, ketika anak buah kami hendak memberi hukuman kepada orang-orang yang menghina itu, muncul pembantu paduka, yaitu Poa Kiu
Dia mencegah anak buah kami bertindak dengan mengatakan bahwa dua orang itu adalah sanak keluarga paduka yang datang dari dusun
Dan tadi, mata-mata kami mengetahui bahwa dua orang itu memang datang ke gedung ini! Nah, setelah mendapatkan laporan itu, kami bergegas datang berkunjung untuk mohon penjelasan agar tidak sampai te rjadi kesalah pahaman di antara kita.
Pangeran Li Siu Ti mengangguk-angguk dan te rsenyum
Biarpun cerita yang didengarnya dari raja muda ini berbeda dengan yang didengarnya dari Poa Kiu, tentu saja dia lebih percaya kebenaran cerita pembantunya yang setia
Dan diapun maklum bahwa tentu orang-orang Turki itu tidak berte rus terang kepada pimpinan mereka bahwa mereka telah dikalahkan pemuda dan wanita muda itu!
Me mang benar apa yang paduka dengar itu, karena memang mereka adalah masih sanak keluarga dengan kami, walaupun masih jauh
Mereka datang berkunjung untuk membantu pekerjaan kami
Menurut cerita mereka, memang te rjadi kesalah-pahaman dengan tujuh orang anak buah paduka
Akan te tapi, keributan itu tidak sampai berakibat jauh, tidak ada pihak yang te rluka parah atau tewas
Maka, kami harap paduka menghabis kan saja urusan di antara anak buah kita itu.
Raja Muda Baducin itu te rtawa,
Ha-ha-ha, kalau memang mereka itu sanak keluarga paduka, te ntu saja kami yang mohon maaf atas kelancangan anak buah kami
Hanya yang membuat kami merasa penasaran
Kabarnya kedua orang muda itu memiliki ilmu kepandaian yang tinggi sekali sehingga anak buah kami menjadi permainan mereka.
Pangeran Li Siu Ti te rsenyum bangga