Dia mendengar pula akan sepak te rjang Hek-houw pang, dan dia amat menghargai usaha Hek-houwpang yang membantu pemerintah secara tidak langsung dengan menjamin keamanan daerah dekat kota Po-yang itu
Pada suatu hari, tampak kesibukan di dusun Tabun-cung, te rutama sekali di rumah perkumpulan He k houw-pang yang cukup besar
Perumahan He k-houw pang terdiri dari beberapa buah bangunan yang bagian induknya dijadikan te mpat tinggal keluarga pang-cu (ketua) Kam Seng Hin
Keluarga ini terdiri dari Kam Seng Hin, isterinya Poa Liu Hwa, pute ra mereka Kam Cin dan kakek Coa Song
Dan di bangunan-bangunan samping tinggal para murid atau anggota Hek-houw-pang yang belum berkeluarga, tidak kurang dari limabelas orang jumlahnya
Mengapa nampak kesibukan di dusun itu
Ternyata pada pagi hari itu seorang perwira diiringkan dua losin prajurit yang merupakan pasukan dari pemerintah, datang berkunjung
Sikap perwira ini dan pasukannya baik, sehingga menghilangkan kecurigaan dan kekhawatiran penduduk, apa lagi ketika perwira itu mengatakan bahwa dia diutus oleh panglima di kota raja untuk berte mu dengan Hek-houw-pang
Perwira itu lalu dite rima oleh Kam Seng Hin dan istrinya, diajak bicara di dalam sedangkan pasukannya menanti dan beristirahat di luar, di pekarangan yang cukup luas dan dilayani oleh para anak buah He k houwpang
Sribaginda Kaisar sendiri yang mengutus Panglima untuk menghubungi He k-houw pang, pangcu
Sribaginda Kaisar sangat berkenan mendengar akan perjuangan Hek-houw pang mengamankan daerah ini
Jasa He k-houw-pang sudah dicatat di kota raja.
Tentu saja pangcu Kam Seng Hin dan isterinya merasa bergembira sekali mendengar pujian ini
Hati siapa tak merasa gembira mendengar bahwa Kaisar sendiri menaruh perhatian kepada mereka yang berada di dusun
Aih, ciangkun
Sebetulnya yang kami lakukan ini hanyalah untuk memenuhi tugas kami sebagal perkumpulan orang gagah yang selalu menentang kejahatan
Saya kira ini merupakan tugas setiap warga negara.
Perwira itu tersenyum
Pangcu memang seorang pendekar yang gagah, maka dapat memimpin anak-buahnya menjadi orang-orang yang gagah dan baik pula
Karena itu, kami dari pasukan pemerintah, atas nama Kaisar, ingin minta bantuan pangcu.
Kam Seng Hin dan is terinya saling pandang, lalu ketua itu memandang kepada perwira itu dengan sikap heran
Pemerintah hendak minta bantuan kami
Ciangkun (perwira), bantuan apakah yang dapat kami berikan
Kami hanya perkumpulan kecil di dusun yang sepi.
Justru itulah He k-houw-pang dapat membantu pemerintah, pangcu
Ketahuilah bahwa pasukan pemerintah yang baru saja menghancurkan kekuatan pemberontak yang dipimpin oleh seorang raja muda dari Po-yang, keluarga kerajaan Sui yang sudah jatuh
Akan tetapi, raja muda itu dapat meloloskan diri bersama para pengikutnya dan selama dia belum tertangkap, akan selalu ada bahaya pemberontakannya
Dia seorang yang berbahaya, amat pandai, bahkan Panglima sendiri memberi peringatan kepada para perwira agar berhati-hati dan sedapat mungkin menangkapnya, hidup atau mati.
Apa hubungannya semua itu dengan Hek-houwpang, ciangkun
Apa yang dapat kami lakukan untuk membantu Sribaginda Kaisar?
Pangcu, seperti kukatakan tadi, raja muda itu melarikan diri dari Po-yang dan menurut penyelidikan, dia dan para pengikutnya melarikan diri ke sepanjang lembah Sungai Huang-ho dan mungkin sekali berada di sekitar daerah ini, maka pangcu dapat membantu pemerintah untuk ikut mencari dan menangkap raja muda itu, hidup ataupun mati.
Barulah Kam Seng Hin mengerti
Siapakah nama raja muda itu, ciangkun
Biarpun kami tinggal di dusun ini, tidak jauh dari Po-yang, akan tetapi kami tidak mengenal para pembesar dan bangsawan.
Namanya Pangeran Cian Bu Ong
Dia masih saudara dari Kaisar Yang Ti dari dinasti Sui ynng dijatuhkan
Usianya sekitar limapuluh tahun dan te ntu jarang ada yang mengenalnya karena tadinya dia berada di kota raja
Setela dinasti Sui jatuh, dari kota raja dia melarikan diri ke Po-yang dan di sana dia menyusun pemberontakan
Bukan hanya dia yang lihai sekali, dia mengajak beberapa orang jagoan yang sedang menjalani hukuman selama hidup di penjara Po-yang.
Lalu perwira itu menggambarkan bentuk muka dan keadaan pangeran pelarian itu kepada Kam Seng Hin
Setelah perwira itu bersama pasukannya meninggalkan dusun Ta-bun-cung, Kam pangcu lalu mengajak istrinya untuk menghadap kakek Coa Song di dalam kamarnya yang juga menjadi te mpat pertapaannya
Mereka menceritakan semua yang baru saja terjadi berkenaan dengan kunjungan pasukan pemerintah dan minta nasehat dari kakek yang sudah lama le bih banyak bertapa di dalam kamarnya itu
Pangeran Cian Bu Ong
He mmm
Aku pernah mendengar nama itu, belas an tahun yang lalu
Memang kabarnya mendiang Kaisar Yang Ti mempunyai banyak jagoan istana dan di antaranya te rdapat pangeran yang memiliki tubuh kebal dan ilmu silat yang lihai
Mungkin itulah orangnya
Kalian harus berhati-hati dan mulai sekarang, sebaiknya kalau kalian mengerahkan semua te naga orang muda di dusun-dusun agar mereka melakukan penjagaan di dusun masing-masing
Ada baiknya memberi latihan ilmu silat kepada mereka untuk menambah semangat mereka
Hek houw-pang tidak pernah mencampuri urusan pemerintah, akan tetapi kalau ada ancaman bagi rakyat, kita harus bertindak untuk mengamankan kehidupan rakyat
Mendengar nasihat kakek mereka itu, Kam Seng Hin dan isterinya lalu mengumpulkan semua murid atau anak buah Hek houw-pang, membagi bagi tugas kepada mereka untuk mengumpulkan para pemuda di dusun-dusun sekitarnya, membentuk pasukan penjaga keamanan dan melatih silat kepada mereka
Dusun Ta-bun-cung sendiri dijaga ketat siang malam
Sebetulnya, apakah yang terjadi di Po-yang
Dan kenapa Panglima Besar, juga Putera Mahkota seperti Li Si Bin sampai memerintahkan panglimanya melakukan pengejaran bahkan minta bantuan He k-houw-pang untuk melakukan pencarian dan penangkapan
Seperti telah diceritakan ole h perwira yang mengunjungi He k-houw-pang di Po-yang, seperti juga di banyak daerah lain, te rdapat pemberontakan dari mereka yang masih setia kepada Kerajaan Sui atau mereka yang tidak mau mengakui kekuasaan kerajaan baru dan hendak berdiri sendiri
Pemberontakan itu dipimpin oleh Pangeran Cian Bu Ong yang melarikan diri dari kota raja setelah kotaraja terjatuh ke tangan pasukan Li Si Bin
Akan te tapi, pemberontakan itupun dapat dilumpuhkan oleh pasukan kerajaan Tang karena jumlahnya yang jauh kalah besar
Pangeran Cian Bu Ong sendiri adalah seorang yang sakti, akan tetapi apa artinya kesaktian seseorang menghadapi pasukan yang puluhan ribu orang jumlahnya
Dia melibat betapa pasukannya hancur dan sebentar lagi pasukan musuh tentu akan menyerbu Po-yang, maka dia segera mengumpulkan para pengikutnya yang masih setia kepadanya untu k lari mengungsi dari Po-yang membawa semua harta yang dimilikinya, juga dia cepat memasuki penjara besar di Po-yang
Pada masa itu, penjara di Po-yang merupakan penjara te rbesar di seluruh negeri
Para penjahat terbesar dihukum dalam penjara ini, dan hampir semua penjahat yang dihukum seumur hidup berada di situ
Pangeran Cian Bu Ong memerintahkan kepala penjara untuk menghadapkan lima orang penjahat yang paling lihai dengan kaki tangan diborgol
Setelah lima orang penjahat itu berdiri di depannya, dia menyuruh semua penjaga keluar, membiarkan dia sendiri berhadapan dengan mereka
De ngan teliti dia mengamati lima orang laki-laki yang berdiri di depannya itu, lalu dia melihat catatan nama-nama mereka di sehelai kertas
Sebelum menyuruh mereka menghadap, te ntu saja lebih dahulu dia telah mempelajari te ntang mereka dengan teliti
Siapa yang bernama Gan Lui?
tanya bangsawan itu dengan sikap berwibawa dan suara keren
Seorang di antara lima orang hukuman itu melangkah maju
Saya yang bernama Gan Lui,
katanya
Cian Bu Ong mengamati orang itu dan alisnya berkerut
Gan Lui seorang laki-laki yang usianya sekitar tigapuluh lima tahun, bermuka kuning dan matanya sipit, kumisnya jarang seperti kumis tikus, dan mulutnya selalu cemberut
Menurut catatan, Gan Lui dihukun seumur hidup karena telah membunuh belasan orang prajurit Kerajaan Sui ketika dia mencoba untuk menyelundup ke istana
Gan Lui ini adalah putera mendiang Kiu-bwe-houw Gan Lok (Harimau Ekor Sembilan) yang te was oleh pasukan pemerintah
Maka Gan Lui mendendam kepada kaisar Kerajaan Sui, dan berusaha menyelundup ke is tana untuk membunuh kaisar! Akan te tapi, dia dikeroyok dan biarpun belasan orang prajurit pengawal te was di tangannya, namun dia sendiri tertangkap dan dihukum se umur hidup!
Kalau engkau suka membantuku, sekarang juga aku akan dapat membebaskanmu,
kata Cian Bu Ong sambil mengamati wajah itu dengan sinar mata penuh selidik
Gan Lui yang tadinya hanya cemberut saja, ketika mendengar ucapan ini, seketika sepasang mata yang sipit itu bersinarsinar dan wajahnya berseri penuh harapan
Benarkah itu
Dan siapakah paduka?
tanyanya penuh gairah
Belum tiba saatnya engkau mengetahui siapa aku
Jawab dulu, apakah engkau suka membantuku kalau kubebaskan?
Tentu saja saya akan senang sekali!
Hemm, hendak kulihat dulu apakah engkau cukup memiliki kemampuan untuk menjadi pembantuku
Rantai bele nggu kaki dan tanganmu itu tidak berapa kuat kulihat
Nah, engkau boleh mematahkannya.
Gan Lui membelalakkan matanya, demikian pula empat orang hukuman yang lain
Andaikata mereka mampu mematahkan belenggu sekalipun, mereka tidak berani melakukan hal itu karena ini dianggap pemberontakan dan mereka akan te rtangkap kembali dan mengalami siksaan hebat
Saya tidak berani melakukannya.......
Aku yang menyuruh, takut apa
Tak kan ada yang berani melarangku!
kata Pangeran Cian Bu Ong
Mendengar ini Gan Lui lalu mengumpulkan napas dan mengerahkan sin-kangnya
Krekk.! Krekk!
Rantai belenggu pada kaki dan tangannya itu patah! Biarpun pergelangan kaki dan tangannya masih dibelenggu, namun kaki tangan itu sudah dapat bergerak bebas karena rantainya patah
Nah, sekarang coba engkau menyerangku! Keluarkan semua kepandaianmu, dan kerahkan semua te nagamu!
kata pula pangeran itu sambil bangkit dan menuju ke te ngah ruangan yang cukup lebar itu
Kembali lima orang hukuman itu te rbelalak
Akan te tapi Gan Lui sudah maklum betapa orang tinggi besar dan gagah perkasa itu hendak mengujinya
Maka diapun tldak meragukan lagi
Dia harus memperlihatkan kepandaiannya kalau ingin dibebaskan dan dapat membantu orang yang tidak dikenalnya ini
Baiklah, harap paduka berhati-hati! Lihat serangan!
Gan Lui sudah melompat dan menyerang dengan kedua tangannya membentuk cakar harimau
Ternyata dia sudah menggunakan kepandaian simpanannya, yaitu Houw- jiauw kun (Silat Cakar Harimau)
Ketika memainkan ilmu silat ini, kedua tangan membentuk cakar harimau dan gerakan kedua le ngan itu mirip gerakan sepasang kaki depan harimau, mencakar dan memukul
Juga dia mengerahkan te naga sin kangnya sehingga ketika dua tangan itu bergerak, te rdengar suara angin berciutan
Pangeran Cian Bu Ong mengikuti gerakan Gan Lui ini dengan pandang mata penuh selidik
Tidak buruk, pikirnya girang dan diapun menggerakkan kedua le ngannya
Gan Lui te rkejut bukan main, juga te rheran-heran ketika merasa betapa kedua tangannya itu selalu membalik sebelum mengenai tubuh lawan, seolah ada tenaga tidak nampak yang menjadi perisai melindungi tubuh lawan yang tinggi besar itu
Dan tubuh itupun bergerak mengelak dengan sedikit gerakan saja, namun membuat semua serangannya menyeleweng dan tidak pernah dapat menyentuhnya
Pangeran Cian Bu Ong te rus mengelak dan melindungi tubuhnya dengan sin-kang yang amat kuat sampai belasan jurus lamanya untuk menilai kepandaian Gan Lui
Kemudian, tiba-tiba dia membalas serangan lawan dengan tamparan-tamparan kedua tangannya
Serangan balasan ini demikian cepat dan tidak te rduga datangnya sehingga Gan Lui te rkejut dan cepat diapun melindungi dirinya dengan kedua le ngan yang menangkis ke sana-sini, juga kakinya bergeser dengan gesit untuk menghindarkan diri dari hujan serangan lawan
Barulah dia tahu bahwa orang yang seperti bangsawan dan yang mengujiny ini ternyata lihai bukan main!
Terima ini!
Pangeran Cian Bu Ong berseru dan tangannya menghantam dengan tamparan dari atas
Gan Lui terkejut, karena datangnya tamparan demikian cepatnya, maka dia lalu mengangkat kedua le ngannya untuk menangkis sambil mengerahkan sin-kang sekuatnya
Plakkk!
Kedua tangan Gan Lui bertemu dengan tangan kanan Pangeran Cian Bu Ong dan akibatnya tubuh Gan Lui te rjengkang dan te rguling-guling seperti dilanda angin badai yang amat kuat
Gan Lui terkejut bukan main
Untung lawannya tidak ingin mencelakainya sehingga dia tidak te rluka
Dia melompat bangun dan cepat memberi hormat dengan hati tulus
Saya mengaku kalah!
Pangeran Cian Bu Ong hanya te rsenyum dan memberi isyarat kepada Gan Lui untuk duduk di atas bangku
Kemudian ia kembali ke mejanya, memeriksa kertas catatan
Siapa yang bernama Lie Koan Tek?
Orang ke dua maju dan memberi hormat dengan merangkap kedua tangan depan dada
Saya yang bernama Lie Koan Tek, Pangeran.
kata orang ini dengan lantang
Cian Bu Ong mengamati penuh perhatian
Dari catatannya dia mengetahui bahwa laki-laki berusia empatpuluh lima tahun yang tinggi besar dan gagah perkasa ini adalah seorang pendekar gagah murid Siauw-lim-pai
Dia dihukum karena bersikap memberontak terhadap Kerajaan Sui, dan hal ini mudah dimengerti kalau diingat betapa kuil Siauw lim-pai pernah dibakar oleh pasukan pemerintah dan banyak se kali murid Siauw lim-pai yang tewas
Lie Koan Tek, bagaimana engkau tahu bahwa aku seorang pangeran?
Nama besar paduka sudah te rkenal di seluruh penjuru,
kata Lie Koan Tek yang berwatak keras dan jujur itu
Kalau engkau mau kubebaskan dan membantuku, perlihatkan kemampuanmu Lie Koan Tek,
kata Pangeran Cian Bu Ong
Lie Koan Tek mengerahkan te naga dan rantai pada belenggu kaki tangannya juga patah-patah seperti yang terjaadi pada Gan Lui tadi
Bagus.! Sekarang, kau boleh menyerangku dan keluarkan semua kepandaian dan tenagamu!
Tanpa sungkan lagi Lie Koan Tek lalu menggerakkan kaki tangannya menyerang, mengeluarkan jurus-jurus Siauw lim-pai yang paling tangguh yang dikuasainya
Pangeran Cian Bu Ong gembira sekali
Pendekar ini lebih unggul dibandingkan Gan Lui
Walau selisihnya hanya sedikit
Diapun melayani sampai belasan jurus, kemudian sapuan kakinya membuat Lie Koan Tek te rpelanting
Pendekar ini kagum bukan main
Jarang dia berte mu dengan orang selihai pangeran ini, dan dia mengakui kebesaran nama Pangeran Cian Bu Ong
Dia menjura dan mengaku kalah
Pangeran Cian Bu Ong persilakan dia duduk di samping Gan Lui
Orang ke tiga adalah Thio Ki Lok, berusia limapuluh tahun, dihukum karena dia perampok tunggal yang sadis dan lihai., Tubuhnya pendek dengan perut gendut, wajahnya kekanak-kanakan, akan te tapi pandang matanya licik dan kejam