Naga Beracun Bab 028


Begitu Si Han Beng dan is terinya, Bu Giok Cu, mendengar laporan pembantu mereka bahwa di luar ada seorang anak laki-laki berusia enam tujuh tahun bernama The Siong Ki yang mengaku sebagai murid keponakan ketua He k-houw-pang, suami isteri pendekar itu segera keluar menyambut

Bu Giok Cu menggendong putrinya, Lan Lan yang berusia dua tahun lebih

Akan tetapi, suami isteri itu merasa heran ketika melihat bahwa yang berada di luar hanya seorang anak laki-laki yang melihat keadaan diri dan pakaiannya, je las seorang jembel atau pengemis kotor! Pembantu mereka tadi tidak atau belum menceritakan keadaan anak itu

Melihat munculnya seorang pria muda tinggi besar dan gagah yang pakaiannya sederhana seperti petani, bersama seorang wanita menggendong anak perempuan berusia dua tahun, dan wanita itu cantik dan bermata tajam, Siong Ki tidak merasa ragu lagi

Tentu ini yang bernama Si Han Beng dan berjuluk Naga Sakti Sungai Huangho itu! Tanpa ragu lagi ia lalu menghampiri dan menjatuhkan diri berlutut di depan suami isteri itu

Saya The Siong Ki menghaturkan hormat saya kepada Tai-hiap Si Han Beng berdua, dan mohon maaf kalau kedatangan saya ini mengganggu taihiap.

Si Han Beng dan Bu Giok Cu saling pandang

Sikap anak ini je las menunjukkan bahwa dia bukan seorang jembel biasa

''Anak baik, kami tidak mengenalmu

Benarkah engkau dari He k-houw-pang

Kalau benar demikian, mengapa engkau datang ke sini minta berjumpa dengan kami?

Siong Ki masih berlutut

Taihiap ayah saya bernama The Ci Kok dan dia adalah suheng dari He k-houw-pang Pangcu Kam Seng Hin

Hek-houwpang te rtimpa malapetaka, tentu taihiap berdua sudah mendengar akan hal itu dari adik Cin Cin.

Suami isteri itu saling pandang, kemudian Bu Giok Cu yang berkata,

Apa maksudmu, Siong Ki

Siapa itu Cin Cin

Kami belum mendengar apa-apa te ntang Hek-houw-pang.

Suaminya cepat menambahkan

Siong mari kita masuk ke dalam dan kau ceritakan apa yang telah terjadi.

Bukan main girangnya hati Siong Ki

Seperti telah digambarkannya, te rnyata suami isteri pendekar itu ramah

Dia mengikuti mereka masuk ke dalam rumah yang cukup besar itu dan diamdiam dia merasa heran mengapa tidak nampak Cin Cin keluar menyambutnya

Apa lagi tadi isteri pendekar itu mengatakan tidak mengenal Cin Cin

Sungguh aneh! Ini berarti bahwa Cin Cin belum tiba di tempat itu

Mereka memasuki ruangan dalam dan Giok Cu menyuruh Siong Ki duduk lalu berkata,

Engkau lapar dan ingin makan dulu sebelum bercerita?

Suaminya mengangguk membenarkan karena diapun merasa kasihan kepada anak yang keadaannya seperti seorang anak jembel itu

Wajah Siong Ki berubah merah dan diam-diam dia merasa mendongkol juga

Akan tetapi dia dapat memaklumi

Suami isteri ini te ntu menganggap dia telah menjadi pengemis yang te rlantar dan kelaparan

Terima kasih, tadi saya sudah membeli sarapan pagi sebelum berkunjung ke sini.

Mendengar ini, suami isteri itu kembali saling pandang

Seorang anak jembel membeli sarapan pagi

Ganjil sekali.!

Hemm, engkau mempunyai uang untuk membeli sarapan?

tanya Han Beng yang merasa heran

De ngan tenang Siong Ki mengeluarkan lagi kantung kain dan membuka kantung itu memperlihatkan isinya

Suami isteri itu terbelalak

Emas dan perak dalam kantung itu memang cukup untuk membeli makanan selama berbulan-bulan.!

Hemm, engkau mempunyai uang akan te tapi mengenakan pakaian jembel

Siong Ki, apa artinya ini dan mengapa pula engkau meninggalkan He khouw-pang dan melakukan perjalanan jauh sampai ke sini?

Taihiap, sebelum saya menjawab, harap beri tahukan lebih dulu kepada saya, apakah a dik Kam Cin, puteri susiok, yaitu ketua Hek-houw-pang, belum tiba di sini?

Suami isteri itu menggeleng kepala, Si Han Beng memang tidak mempunyai hubungan dengan He khouw-pang, akan te tapi karena dia merupakan adik angkat dari Coa Siang Lee, dan Siang Lee adalah keturunan keluarga Coa yang menjadi pimpinan He k-houw-pang, maka dia mengenal He k-houw-pang

Tidak ada dari He k-houw-pang yang datang ke sini sebelum engkau

Siong Ki duduklah yang baik dan ceritakan segala apa yang terjadi di Hek-houwpang

Kaubilang tadi Hek-houw-pang te rtimpa malapetaka?

Slong Ki lalu menceritakan semua peristiwa yang te rjadi, betapa Hek-houw-pang diserbu gerombolan pemberontak, anak buah pemberontak Cian Bu Ong, karena He k-houw-pang membantu pemerintahan kerajaan baru untuk mengamankan daerah

Dalam penyerbuan yang dilakukan oleh penjahat-penjahat yang berkepandaian tinggi itu, hampir semua anggota He k-houw-pang te rbasmi dan te was

Pangcu Kam Seng Hin sendiri tewas

Juga ayah saya, The Ci Kok, suheng dari pangcu, te was oleh gerombolan sehingga saya menjadi yatim-piatu karena ibu sudah meninggal beberapa tahun yang lalu

Di antara puluhan orang anggota He k-houw-pang yang te was, juga terdapat susiok (paman guru) Coa Siang Lee yang kebetulan datang bertamu bersama isteri dan pute ranya.....

Ahhh.....!!

Si Han Beng berseru kaget bukan main mendengar bahwa kakak angkatnya juga te was dalam perte mpuran ketika He k-houw-pang diserbu para pemberontak

Kanda Coa Siang Lee te was......

Bagaimana dengan isterinya, enci Sim Lan Ci dan pute ra mereka

Coa Thian Ki?

Me nurut kete rangan yang melihatnya, ibu dan anak itu diculik dan dilarikan penjahat.

Ahhhh........!

Si Han Beng semakin terkejut dan juga khawatir mendengar ini

Dan bagaimana dengan kakek Coa Song.......?

Kakek meninggal dunia karena duka dan sakit setelah terjadi peristiwa yang mendatangkan malapetaka bagi He k-houw-pang itu

Sebelum meninggal, kakek Coa Song berpesan agar cucunya, yaitu adik Kam Cin yang selamat dari pembasmian itu, diantar ke sini untuk berguru kepada ji-wi

Yang mengantarkan adik Cin Cin adalah susiok Lai Kun

Sungguh aneh sekali mengapa mereka belum juga tiba di sini, sedangkan saya yang berangkat beberapa hari kemudian dan melakukan perjalanan sukar dan lambat, bisa sampai di sini lebih dulu.

Siong Ki, engkau yang sudah yatim piatu, mengapa engkau meninggalkan rumah orang tuamu di Ta-bun-cung dan bersusah payah datang ke te mpat ini yang sangat jauh?

Si Han Beng bertanya sambil memandang tajam

Mendengar pertanyaan ini, Siong Ki tampak sedih sekali

Taihiap, tadinya saya ingin membunuh diri saja di depan makam ayah

Saya sudah putus asa, tidak mempunyai keluarga lagi, dan untuk membalas kematian ayah dan semua saudara He k-houw-pang, saya tidak memiliki kemampuan

Ketika saya berada di makam, tibatiba muncul bibi Poa Liu Hoa, yaitu isteri mendiang susiok Kam Seng Hin

Ia membujuk saya dan saya mau diangkat menjadi muridnya

Lalu kami pergi, hendak menyusul adik Cin Cin ke sini

Akan tetapi di te ngah perjalanan kami berte mu dengan perampok dan melihat bibi Poa Liu Hwa tidak mampu melawan para penjahat, saya pikir tidak ada gunanya menjadi muridnya

Maka, saya lalu melarikan diri dan seorang diri melakukan perjalanan ke sini

Agar aman dalam perjalanan, saya menyamar sebagai seorang pengemis, dan menggunakan uang peninggalan ayah, saya akhirnya dapat menghadap taihiap di sini.

Kembali suami isteri itu saling pandang

Diamdiam mereka merasa kagum

Seorang anak berusia enam tujuh tahun berani menempuh perjalanan sejauh itu seorang diri saja dan berhasil mencapai tujuan

Ini membutuhkan keberanian dan keteguhan hati, besarnya semangat dan tahan uji

Seorang anak yang baik

Dan apa maksudmu datang menghadap kami di sini?

tanya pula Han Beng

Mendengar pertanyaan ini, Siong Ki tiba-tiba menjatuhkan diri berlutut di depan kaki Han Beng dan menangis

Akan tetapi hanya sebentar dia menangis karena dia sudah dapat menguatkan hatinya lalu berkata,

Saya mohon taihiap sudi menerima saya sebagai murid

Tujuan hidup saya hanya satu, yaitu kelak kalau sudah memiliki kepandaian, saya akan mencari para pembunuh ayah dan pembasmi He k-houw-pang untuk membalas dendam

Saya mau bekerja apa saja, menjadi pelayan, pembantu atau apa saja, asal taihiap sudi menerima saya menjadi murid.

Kembali suami isteri itu saling pandang

Sebetulnya, mereka tidak mempunyai niat untuk menerima murid

Mereka mengambil keputusan untuk mewariskan semua kepandaian mereka kelak kepada Lan Lan, puteri dan anak mereka satu-satunya, kecuali kalau kelak mereka mendapatkan anak lagi

Mereka hanya akan menurunkan ilmu-ilmu mereka kepada anak-anak mereka

Akan tetapi, melihat kesungguhan hati Siong Ki, dan mengingat akan nasib anak itu, hati Han Beng merasa tidak te ga untuk menolaknya

Apa lagi, anak itu baik dan te guh hati, tabah dan kelak dapat menjadi pengasuh dan kawan bermain Lan Lan yang membutuhkan contoh anak lain yang le bih tua dan yang berwatak baik

Maka diapun memberi isyarat dengan mata pada isterinya, kemudian berkata dengan suara yang tegas

The Siong Ki, melihat keadaanmu aku dapat menerimamu sebagai murid, hanya dengan beberapa syarat

Sanggupkah engkau memenuhi syarat-syarat itu, mentaatinya dan sanggup menerima hukumannya kalau melanggar?

Dapat dibayangkan betapa besar rasa girang dalam hati anak itu

Dia lalu memberi hormat dengan membentur-benturkan dahinya di lantai

Teecu (murid) The Siong Ki bersumpah bahwa teecu akan mentaati semua perintah suhu akan memenuhi semua syarat yang suhu ajukan dan sanggup pula menerima hukumannya kalau kelak teecu melanggar.

Si Han Beng tersenyum

Wajahnya cerah

Anak ini tanpa diminta bahkan telah bersumpah

Hal ini membuktikan kesungguhan hatinya

Dengar baik-baik syaratku

Pertama semua ceritamu tentang keadaan dirimu tadi tidak bohong dan benar

Kedua, engkau harus belajar dengan rajin dan mentaati semua perintahku

Ke tiga, engkau tidak boleh mempergunakan ilmu silat yang kuajarkan kepadamu untuk berbuat jahat dan sewenang-wenang

Ke empat, engkau harus dapat menjadi teladan anak kami Si Hong Lan ini, menyayang dan mengasuhnya, dan kelak membantu dan melindunginya seperti adikmu sendiri

Nah, kalau engkau melanggar satu di antara empat syarat itu, kelak aku akan menghukummu dan mencabut semua ilmu darimu dengan membuatmu cacat seumur hidup!

Tanpa ragu Siong Ki mengangguk.

Teecu sanggup memenuhi semua syarat itu dan menanggung hukumannya kalau melanggar.!

Bagus! Mulai saat ini, aku adalah suhumu

Akan tetapi ingat, hanya aku yang menjadi gurumu

Isteriku tidak akan mengajarmu, dan engkau panggil bibi kepadanya, bukan subo (ibu guru)!

Baik, suhu.

Han Beng sengaja mengeluarkan janji itu, karena dia berhati-hati

Kelak bagaimanapun juga, tingkat kepandaian anak-anaknya harus lebih tinggi daripada tingkat kepandaian muridnya

Sehingga kalau dia dan is terinya sudah tidak ada, anak-anaknya akan mampu mengendalikan muridnya kalau-kalau dia menyeleweng

Kalau dia seorang diri yang mengajarkan ilmu kepada Siong Ki sedangkan anak-anak mereka kelak menerima gemblengan dari dia dan isterinya maka tentu Siong Ki tidak akan mampu menandingi anak mereka yang menguasai ilmu gabungan mereka, biarpun andaikata Siong Ki memiliki bakat yang le bih baik

Ilmu kepandaiannya dan ilmu kepandaian isterinya jauh berbeda, dari dua aliran yang sama sekali berbeda dan memiliki kehebatan masingmasing

De mikianlah, mulai hari itu, Siong Ki menjadi murid Si Han Beng dan tinggal di rumah pendekar itu

Dan dia memang merupakan seorang anak yang amat menyenangkan hati Si Han Beng dan Bu Giok Cu karena dia rajin bukan main

Dia mau mengerjakan apa saja, membereskan rumah dan pekarangan, bekerja di sawah ladang, bahkan mengajak Lan Lan bermain

Maka, Han Beng juga dengan sungguh hati mulai mengajarkan dasardasar ilmu silat kepada Siong Ki

Tentang malapetaka yang menimpa He k-houwpang Han Beng dan Giok Cu tidak dapat berbuat apa-apa

Mereka ikut prihatin dan malam itu juga, Han Beng membuat sembahyang untuk arwah kakak angkatnya, Coa Siang Lee, dan mengundang pendeta dari kuil untuk mengatur upacaranya

Hanya itu yang dapat dia lakukan

-ooo0dw0ooo- Ketika Kerajaan Sui jatuh oleh pemberontakan Li Sie Bin dalam tahun 614 dan kaisar te rakhir Kerajaan Sui yang bernama Yang Ti melarikan diri ke daerah Yang-couw dan kemudian dibunuh oleh kaum pemberontak, maka Li Si Bin lalu mendirikan wangsa baru, yaitu kerajaan Tang

Li Si Bin pula yang membujuk ayahn ya yang bernama Li Goan, untuk naik tahta menjadi kaisar pertama dari kerajaan baru Tang, dan berjuluk Kaisar Tang Kao Cu

Ada dua hal yang menjadi tujuan dari siasat Li Si Bin mengangkat ayahnya sebagai kaisar ini

Pertama, untuk darma-bakti kepada ayahnya dan hal seperti ini amat dihargai oleh rakyat dan kedua, dia akan dapat le bih memusatkan tenaga, waktu dan perhatiann untuk memimpin pasukannya menaklukkan seluruh daerah

Kalau dia yang menjadi kaisar, te ntu dia tidak begitu leluasa melakukan perang terhadap para pemberontak yang mula-mula tidak mau mengakui kerajaan baru Tang sebagai yang dipertuan

Akan tetapi, dengan ayahnya menjadi kaisar yang mengatur roda pemerintahan, sedangkan dia sendiri menjadi panglima besar yang menggerakkan aksi-aksi pembersihan, maka dia dapat bekerja sepenuh hati

Siasat ini berhasil baik

Dalam waktu beberapa tahun saja, seluruh wilayah kekuasaan yang tadinya dimiliki Kerajaan Sui, telah dapat direbutnya dan semua pemberontak atau sisa-sisa kekuatan yang masih setia te rhadap Kerajaan Sui yang sudah runtuh, atau kekuatan-kekuatan yang ingin berdiri sendiri dan tidak mau tunduk kepada kerajaan baru Tang, dapat dihancurkan dan ditundukkan

Bahkan semua perlawanan yang dilakukan oleh Cian Bu Ong, bekas pangeran kerajaan Sui, dapat pula dilumpuhkan, Pangeran Cian Bu Ong kekurangan pendukung, maka tidak mungkin dia dapat melawan kekuatan pasukan besar Kerajaan Tang

Akhirnya, Pangeran Cian Bu Ong te rpaksa melarikan diri dan menghentikan usahanya untuk menegakkan kembali kerajaan Sui

Sim Lan Ci yang sudah kematian suaminya, ketika melihat bahwa Pangeran Cian Bu Ong benar-benar seorang pangeran yang setia kepada Kerajaan Sui dan berusaha menegakkan kembali kerajaan itu, membantu sekuat tenaga

Sim Lan Ci merasa berhutang budi kepada pangeran ini, dan karena Pangeran Cian Bu Ong bersikap sopan dan baik kepadanya, bahkan bersikap menyayang kepada pute ranya, Coa Thian Ki yang diangkat menjadi murid pangeran itu, ikut pula melarikan diri mengungsi bersama sang Pangeran ke barat, ke daerah perbatasan Tibet di mana kekuasaan Kerajaan Tang tidaklah begitu kuat

Pangeran Cian Bu Ong tinggal di sebuah lereng bukit dimana dia membangun sebuah rumah besaa dan hidup dengan aman

Biarpun pangeran ini dapat hidup serba kecukupan karena dia membawa harta yang cukup banyak, namun setelah pindah ke daerah barat itu bersama Sim Lan Ci dan Thian Ki, setiap hari dia hanya te rmenung di dalam taman bunga yang dibuatnya sendiri

Pangeran yang berusia limapuluh dua tahun ini setiap hari hanya membaca sajak sambil minum arak di taman, atau duduk melamun di ruangan belakang

Tubuhnya yang tinggi besar itu mulai kurus, mukanya yang biasanya kemerahan menjadi agak pucat dan sinar matanya selalu redup

Kekalahan yang dideritanya, dan mengingat akan runtuhnya Kerajaan Sui dan te rbasminya keluarga kaisar, juga terbunuhnya keluarganya sehingga kini hanya tinggal Cian Kui Eng seorang, anak perempuannya yang baru berusia empat tahun dan yang amat dekat dengan Sim Lan Ci

Dia hidup kesepian dan patah semangat

Sim Lan Ci merasa suka dan juga kasihan sekali kepada pangeran itu

Kalau dibiarkan, ia khawatir pangeran itu akan jatuh sakit

Padahal, waktu itu, ia sendiri seperti kapal kehilangan kemudi, dan hanya pangeran itu yang dipandangnya sebagai juru mudi dan pene ntu arah hidupnya

Halo Cianpwee semuanya, kali ini siawte Akan open donasi kembali untuk operasi pencakokan sumsum tulang belakang salah satu admin cerita silat IndoMandarin (Fauzan) yang menderita Kanker Darah

Sebelumnya saya mewakili keluarga dan selaku rekan beliau sangat berterima kasih atas donasinya beberapa bulan yang lalu untuk biaya kemoterapi beliau

Dalam kesempatan ini saya juga minta maaf karena ada beberapa cersil yang terhide karena ketidakmampuan saya maintenance web ini, sebelumnya yang bertugas untuk maintenance web dan server adalah saudara fauzan, saya sendiri jujur kurang ahli dalam hal itu, ditambah lagi saya sementara kerja jadi saya kurang bisa fokus untuk update web cerita silat indomandarin🙏.

Bagi Cianpwee Yang ingin donasi bisa melalui rekening berikut: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan), mari kita doakan sama-sama agar operasi beliau lancar. Atas perhatian dan bantuannya saya mewakili Cerita Silat IndoMandarin mengucapkan Terima Kasih🙏🙏

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar