Akan tetapi, dua orang tukang pukul itu te rtawa, Disangkanya ada bahaya, tidak tau hanya hanya seorang anak perempuan kecil yang hendak melarikan diri! Seorang di antara mereka, yang brewok dan bermuka hitam, menggerakkan tangan kiri dan sekali cengkeram, dia sudah menangkap punggung baju Cin Cin dan begitu tangannya diangkat keatas, tubuh Cin Cin tergantung di udara!
Lepaskan aku, kau babi hitam! Lepaskan aku!
Cin Cin meronta-ronta dan memaki-maki, kakinya mencoba untuk menendang-nendang, kedua tangannya mencakar dan memukul
Ha-ha-ha-ha-ha!
Laki-laki ke dua yang bermuka bersih dan pucat kekuningan te rtawatawa melihat anak perempuan itu memaki-maki te mannya dengan sebutan babi hitam! Si muka hitam mulai marah
Bukannya karena makian itu, akan te tapi juga karena Cin Cin menendang, mencakar memukul, bahkan mencoba untuk menggiglt le ngnnnya dan meludah ke arah mukanya!
Eh-eh, anak setan, anak liar
Engkau minta ditampar, ya?
Tangan kanannya yang le bar sudah siap untuk memukul dengan tamparan
Heii, Hek-gu (Kerbau Hitam), Jangan pukul anakku! Awas kau, kalau berani memukulnya!
Cia Ma mengancam muka hitam sambil terseok-seok la menghampiri karena pinggulnya te rasa nyeri
Ah, tidak
Cia Ma, aku hanya menakut-nakuti Habis , ia liar sekali
kata si muka hitam yang berjuluk Kebau Hitam itu
Kau, Kerbau Hitam, Anjing Hitam, Babi Hitam, le paskan aku!
kembali Cin Cin meronta-ronta dengan marah
Anak ini memang memiliki keberanian luar biasa
Melihat ini, Cia Ma mengerutkan alisnya
Celaka, pikirnya
Ia sudah mengeluarkan uang duaratus tali perak dan memang anak ini mungil sekail, kelak pasti menjadi seorang gadis cantik yang menjadi sumber keuangan besar baginya
Akan te tapi sungguh tidak disangka, anak ini memiliki watak yang demikian keras dan bandel, sukar diurus
Harus dipergunakan kekerasan untuk anak sebengal ini
Sekap ia dalam kamarnya
Jaga jangan sampai dapat lari
Kalau perlu, Ikat kakinya dengan rantai!
Cin Cin tidak dapat meronta pula karena kedua kaki tangannya diikat dengan sabuk dan ia dilempar ke atas pembaringan dalam kamarnya
Ia melotot, memakl-maki, akan te tapi tidak mampu meronta lagi
Anak ini memang bandel bukan main dan juga amat tabah
Dalam keadaan seperti itu, la tidak pernah menangis, hanya marah-marah dan memaki-maki! Kalau Cia Ma tidak berpesan kepada dua orang tukang pukulnya agar Jangan memukul anak itu, tentu Hek-gu (Kerbau Hitam) dan Pek-gu (Kerbau Putih) sudah menamparnya karena mereka dimaki-maki
Sampai habis suara Cin Cin dipakai memaki dan berte riak-te riak
Juga kedua kaki tangannya terasa nyeri dan lelah
Ia haus sekali, juga lapar, akan tetapi ia tidak mau mengatakan penderitaannya ini
Setelah tubuhnya le maa, ia mendiamkan diri dan mencoba untuk tidur
Sementara itu, dua orang tukangi pukul menjaga di luar pintu
Ketika siang hari itu seorang wanita pelayan datang mengantar makanan, Cin Cin tidak mau makan, tidak mau minum dan tidak mau bicara, hanya rebah dengan muka cemberut
Sebetulnya ia menangis, akan tetapi tangisnya ditahan! dan hanya kedua matanya saja basah, tidak ada keluhan keluar dari mulutnya
Ia merasa haus bukan main, dan lapar, dan lelah
Akan tetapi semua itu ditahannya dan iapun mengenangkan semua peristiwa yang terjadi dengan diri nya
Biarpun ia baru berusia lima tahun akan tetapi la seorang anak cerdas
Ia kini yakin bahwa Susioknya, Lai Kun, telah menipunya
Ia memang oleh Susioknya diberikan kepada Cia Ma, dan kini entah ke mana perginya Susiok itu
Ia marah kepada Susioknya
Akan te tapi iapun tidak berdaya
Andaikata ia dapat kembali ke Ta-buncung, kepada siapa ia akan melaporkan perbuatan susioknya itu
Kakek Coa Song telah tiada, demikian pula ayah dan ibunya
Supeknya, Coa Siang Lee juga te was dan isteri supeknya bersama Thian Ki lenyap pula
Tidak, ia tidak dapat melaporkan kepada siapapun
Akan tetapi yang te rpenting sekarang adalah mencari jalan untuk membebaskan diri dari kurungan ini
Akan te tapi, sampai terasa pening kepalanya, anak itu tidak dapat menemukan jalan
Ia disekap dalam kamar, kaki tangannya diikat rantai, dan di depan kamarnya ada dua orang jahat dan kejam itu melakukan penjagaan secara bergiliran
Ia sungguh tidak berdaya
Ingin rasanya ia menangis, akan te tapi ditahannya
Ia demikian benci kepada mereka semua sehingga tidak ingin menyenangkan hati mereka dengan memperlihatkan kelemahannya! Sejak kecil, ayahnya menekankan perlunya sikap gagah bagi seorang calon pendekar! ' Beberapa kali dalam sehari itu, Cia Ma menjenguknya dari pintu dan bicara lirih dengan penjaga
Dan nenek itu mengerutkan alis, menarik napas panjang dan menggeleng-geleng kepala
Melihat nenek itu marah-marah dan kecewa, ada perasaan lega yang merupakan hiburan di hati Cin Cin
Setidaknya, ia mampu membalas dengan membuat orang itu kecewa, pikirnya
Malam itu, yang datang mengantar makanan, selain seorang pelayan wanita itu juga ikut masuk ke kamar itu Sui Su
Melihat wanita ini, Cin Cin membuang muka
Biarpun selama ini Sui Su memperlihatkan sikap baik kepadanya, namun mengingat bahwa pertama kali susioknya membawanya ke situ yang menerima adalah Sui Su, maka la menduga bahwa tentu wanita genit ini ikut pula menjadi komplotan yang menipunya
Sui Su duduk di te pi pembaringan Cin Cin menggulingkan tubuhnya, menghadap dinding membelakanginya
Sstt......Cin Cin, aku mau bicara denganmu
Penting untuk kebaikanmu sendiri........
Cin Cin tidak perduli, atau setidaknya mengambil sikap tidak perduli walaupun kedua telinganya dipasang baik-baik untuk memperhatikan apa yang akan dikatakan wanita itu
Anak baik, Jangan engkau bersikap seperti ini
Engkau menyiksa dirimu sendiri
Susiokmu bermaksud baik, menitip engkau di sini, dan kalau engkau taat, tentu engkau akan diperlakukan dengan baik, engkau akan dapat makan enak setiap hari, dapat pakaian yang bagus-bagus, dan engkau akan dihormati semua orang karena engkau telah menjadi anak angkat Cia Ma.
Aku tidak sudi! Lebih baik aku mati!
kata Cin Cin ketus, akan tetapi kini ia membalikkan tubuhnya untuk memandang kepada wanita itu
Hussh, Cin Cin, jangan begitu bodoh,
bisik Sui Su,
kalau engkau mati, berarti engkau akan membikin gembira hati mereka yang membencimu
Bodoh sekail
Kata-kata ini tepat sekali dan membuat Cin Cin te rbelalak memandang kepada wanita itu
Tapi.......
aku tidak mau di sini
Aku tidak mau menjadi anak Cia Ma
Aku ingin pulang, mencari ibuku!
Sssst ..jangan berteriak-teriak
bisik lagi Sui Su
Dengar baik-baik Cin Cin
Aku ingin menolongmu
Kalau engkau berkeras, bagaimana mungkin dapat lolos dari sini
Kalau engkau tidak mau makan minum tubuhmu akan menjadi le mas, mungkin akan sakit dan mati
Engkau harus makan minum agar kuat dan mencari kesempatan untuk kelak melarikan diri......
Apa......apa maksudmu, bibi....
Senang rasa hati Sui Su
Sepanjang hari Cia Ma hanya marah-marah saja te rutama kepadanya, mengatakan bahwa ia merasa tertipu dengan membeli anak itu
Tentu saja Sui Su merasa tidak enak hati, apa lagi mengingat bahwa ia memperoleh keuntungan banyak dalam jual beli anak itu
Sui Su diam-diam merasa kasihan kepada Cin Cin
I a teringat akan nasibnya sendiri
lapun dahulu dijual oleh ayah ibunya yang melarat kepada Cia Ma, ketika la berusia lima tahun
la dirawat, dipelihara dan dididik menjadi pelacur oleh Cia Ma
Setelah ia dewasa, ia dijual oleh Cia Ma, diperas habis-habis walaupun ia dapat hidup dalam kemewahan
Kini, setelah memperoleh banyak uang karena jual beli Cin Cin, ia ingin berdikari, ingin kembali ke dusun dan dengan modalnya itu la dapat hidup tanpa harus menjual dirinya
Ia merasa kasihan kepada Cin Cin, maka sambil berusaha untuk meredakan kemarahan Cia Ma dengan membujuk Cin Cin, iapun ingin memberi jalan dan nasehat bagi anak itu agar kelak dapat melarikan diri sebelum te rjeblos seertl yang dialaminya
Cin Cin,
kata Sui Su berbisik sambil berlagak mellrik ke luar seolah-olah ia tidak ingin suaranya te rdengar oleh tukang pukul yang berjaga diluar
Engkau harus pura-pura mentaati dan menjadi anak yang baik di sini
Engkau menjaga kesehatanmu dengan makan yang cukup, tidur yang cukup dan seolah-olah menikmati kehidupan di sini
Dengan sikapmu itu, lambat laun tentu Cia Ma akan percaya kepadamu
Nah, kalau engkau sudah mendapat kepercayaan sehingga tidak lagi dikeram, tidak lagi dijaga, dan mendapat kebebasan, pada suatu hari yang baik kalau ada kesempatan engkau te ntu akan dapat melarikan diri dengan mudah
Bukankah ini akal yang baik sekali
Kalau kita tidak dapat menggunakan kekerasan, kita harus menggunakan akal, anak yang manis.
Wajah anak itu semakin cerah dan pun te rsenyum sambil menganggukkan
Engkau benar, bibi, engkau benar, te rima kasih
Aku harus bersabar menggunakan akal itu.....
katanya lirih
Bagus, nak aku akan menyuruh mereka melepaskan ikatan kaki tanganmu dan engkau harus berlagak penurut, superti seekor anak harimau yang memakai bulu domba
'perumpamaan itu menyenangkan hati Cin Cin
Ia anak harimau! Akan te tapipi demi keselamatannya, ia harus mengenakan bulu domba
I a mengangguk-angguk maklum
Sui Su menoleh ke pintu dan berteriak kepada Pek-gu yang kebetulan berjaga di situ, menggantikan He k-gu
heii paman lPek-gu
Tolong kau le paskan rantai-rantai ini
Cin Cin kini sudah mengerti dan ia tidak akan memberontak lagi
Pek-gu memasuki kamar dan memandang kepada Cin Cin
Benarkah
Anak setan ini tidak akan memaki-maki dan meronta lagi ?
Sepasang mata Cin Cin mengandung api kemarahan dan hampir saja ia memaki lagii kalau saja Sui Su tidak cepat merangkulnya
Paman, hati-hatilah dengan omonganmu
Ingat, ia ini adalah Cing Siocia (nona Cing), puteri Cia Ma
Engkau harus menghormatinya kalau tidak ingin dimarahi Cia Ma!
Pek-gu menghampiri Cin Cin dan melepaskan rantai-rantai yang mengikat kaki dan tangan anak itu
Melihat anak itu diam saja tidak meronta dan tidak mengeluarkan suara, Pek-gu yang berwajah putih pucat kekuningan itu te rsenyum
Nah, begini baru anak baik, tidak membikin repot orang
Nona kecil, engkau kelak tentu akan menjadi seorang gadis yang cantik jelita dan hidup serba kecukupan dan senang seperti nona Sui Su
Lihat, nona Sui Su ini cantik sekali, bukan
Eh, nona Sui Su
Sekali-kali perbolehkan aku bermalam di kamarmu! Bukankah kita sudah lama menjadi rekan sekerja di sini?
Sui Su tersenyum mengejek
Sudah terlalu banyakkah uangmu, paman
Setahuku, semua, uangmu kau ha biskan di meja Judi!
Aih, sesama rekan masa pakai uang segala?
Enaknya! Sudah, keluar sana dan jangan ganggu kami
Nona Cin harus makan sekarang.
Sui Su mengusir tukang pukul Itu yang keluar sambil menyeringai, biarpun menjadi pelacur, mereka yang anak angkat Cia Ma menang dihormati orang karena Cia Ma yang galak itu selalu melindungi anak-anaknya
Oleh bujukan Sui Su, Cin Cin mau makan dan minum
Baru te rasa olehnya betapa lapar dan hausnya, sehingga ia makan dengan gembul, dite mani Sul Bu yang melayaninya dengan sabar
Setelah makan kenyang, muncullah Cia Ma
Ia sejak tadi sudah diberitahu dan mengintip
Girang sekali ia melihat Sui Su berhasil membujuk Cin Cin
Tadi, Sui Su berkata kepadanya bahwa ia akan membujuk Cin Cin dengan halus, dan kalau berhasil, la minta diijinkan untuk mengambll cuti selama seminggu karena ia hendak pulang ke dusun menengok keluarga di dusun, walaupun kini ayah dan ibunya sudah tiada
Cia Ma menyanggupi, akan memberi ijin itu kalau benar Sui Su berhasil
Nenek ini sudah terlalu pusing melihat sikap Cin Cin dan ia membayangkan uangnya yang dua ratus tail perak itu! Cin Ma memasuki kamar itu dengan wajah berseri
Aduh, anakku yang baik ana kku yang manis
Cin Cin, engkau sudah suka makan dan minum
Bagus, aku datang membawakan pakaian yang bagus-bagus untukmu, nak!
Cin Cin mengerling kepada Sui Su yang berkedip kepadanya
Biarpun ia merasa tidak senang kepada nenek gembrot itu, namun ia menahan perasaannya, teringat akan nasihat Sui Su tadi
la harus bersikap penurut dan manis memperoleh kepercayaan sehingga kelak dengan mudah ia akan dapat melarikan diri