Naga Beracun Bab 023

Akan tetapi, dua orang tukang pukul itu te rtawa, Disangkanya ada bahaya, tidak tau hanya hanya seorang anak perempuan kecil yang hendak melarikan diri! Seorang di antara mereka, yang brewok dan bermuka hitam, menggerakkan tangan kiri dan sekali cengkeram, dia sudah menangkap punggung baju Cin Cin dan begitu tangannya diangkat keatas, tubuh Cin Cin tergantung di udara!

Lepaskan aku, kau babi hitam! Lepaskan aku!

Cin Cin meronta-ronta dan memaki-maki, kakinya mencoba untuk menendang-nendang, kedua tangannya mencakar dan memukul

Ha-ha-ha-ha-ha!

Laki-laki ke dua yang bermuka bersih dan pucat kekuningan te rtawatawa melihat anak perempuan itu memaki-maki te mannya dengan sebutan babi hitam! Si muka hitam mulai marah

Bukannya karena makian itu, akan te tapi juga karena Cin Cin menendang, mencakar memukul, bahkan mencoba untuk menggiglt le ngnnnya dan meludah ke arah mukanya!

Eh-eh, anak setan, anak liar

Engkau minta ditampar, ya?

Tangan kanannya yang le bar sudah siap untuk memukul dengan tamparan

Heii, Hek-gu (Kerbau Hitam), Jangan pukul anakku! Awas kau, kalau berani memukulnya!

Cia Ma mengancam muka hitam sambil terseok-seok la menghampiri karena pinggulnya te rasa nyeri

Ah, tidak

Cia Ma, aku hanya menakut-nakuti Habis , ia liar sekali

kata si muka hitam yang berjuluk Kebau Hitam itu

Kau, Kerbau Hitam, Anjing Hitam, Babi Hitam, le paskan aku!

kembali Cin Cin meronta-ronta dengan marah

Anak ini memang memiliki keberanian luar biasa

Melihat ini, Cia Ma mengerutkan alisnya

Celaka, pikirnya

Ia sudah mengeluarkan uang duaratus tali perak dan memang anak ini mungil sekail, kelak pasti menjadi seorang gadis cantik yang menjadi sumber keuangan besar baginya

Akan te tapi sungguh tidak disangka, anak ini memiliki watak yang demikian keras dan bandel, sukar diurus

Harus dipergunakan kekerasan untuk anak sebengal ini

Sekap ia dalam kamarnya

Jaga jangan sampai dapat lari

Kalau perlu, Ikat kakinya dengan rantai!

Cin Cin tidak dapat meronta pula karena kedua kaki tangannya diikat dengan sabuk dan ia dilempar ke atas pembaringan dalam kamarnya

Ia melotot, memakl-maki, akan te tapi tidak mampu meronta lagi

Anak ini memang bandel bukan main dan juga amat tabah

Dalam keadaan seperti itu, la tidak pernah menangis, hanya marah-marah dan memaki-maki! Kalau Cia Ma tidak berpesan kepada dua orang tukang pukulnya agar Jangan memukul anak itu, tentu Hek-gu (Kerbau Hitam) dan Pek-gu (Kerbau Putih) sudah menamparnya karena mereka dimaki-maki

Sampai habis suara Cin Cin dipakai memaki dan berte riak-te riak

Juga kedua kaki tangannya terasa nyeri dan lelah

Ia haus sekali, juga lapar, akan tetapi ia tidak mau mengatakan penderitaannya ini

Setelah tubuhnya le maa, ia mendiamkan diri dan mencoba untuk tidur

Sementara itu, dua orang tukangi pukul menjaga di luar pintu

Ketika siang hari itu seorang wanita pelayan datang mengantar makanan, Cin Cin tidak mau makan, tidak mau minum dan tidak mau bicara, hanya rebah dengan muka cemberut

Sebetulnya ia menangis, akan tetapi tangisnya ditahan! dan hanya kedua matanya saja basah, tidak ada keluhan keluar dari mulutnya

Ia merasa haus bukan main, dan lapar, dan lelah

Akan tetapi semua itu ditahannya dan iapun mengenangkan semua peristiwa yang terjadi dengan diri nya

Biarpun ia baru berusia lima tahun akan tetapi la seorang anak cerdas

Ia kini yakin bahwa Susioknya, Lai Kun, telah menipunya

Ia memang oleh Susioknya diberikan kepada Cia Ma, dan kini entah ke mana perginya Susiok itu

Ia marah kepada Susioknya

Akan te tapi iapun tidak berdaya

Andaikata ia dapat kembali ke Ta-buncung, kepada siapa ia akan melaporkan perbuatan susioknya itu

Kakek Coa Song telah tiada, demikian pula ayah dan ibunya

Supeknya, Coa Siang Lee juga te was dan isteri supeknya bersama Thian Ki lenyap pula

Tidak, ia tidak dapat melaporkan kepada siapapun

Akan tetapi yang te rpenting sekarang adalah mencari jalan untuk membebaskan diri dari kurungan ini

Akan te tapi, sampai terasa pening kepalanya, anak itu tidak dapat menemukan jalan

Ia disekap dalam kamar, kaki tangannya diikat rantai, dan di depan kamarnya ada dua orang jahat dan kejam itu melakukan penjagaan secara bergiliran

Ia sungguh tidak berdaya

Ingin rasanya ia menangis, akan te tapi ditahannya

Ia demikian benci kepada mereka semua sehingga tidak ingin menyenangkan hati mereka dengan memperlihatkan kelemahannya! Sejak kecil, ayahnya menekankan perlunya sikap gagah bagi seorang calon pendekar! ' Beberapa kali dalam sehari itu, Cia Ma menjenguknya dari pintu dan bicara lirih dengan penjaga

Dan nenek itu mengerutkan alis, menarik napas panjang dan menggeleng-geleng kepala

Melihat nenek itu marah-marah dan kecewa, ada perasaan lega yang merupakan hiburan di hati Cin Cin

Setidaknya, ia mampu membalas dengan membuat orang itu kecewa, pikirnya

Malam itu, yang datang mengantar makanan, selain seorang pelayan wanita itu juga ikut masuk ke kamar itu Sui Su

Melihat wanita ini, Cin Cin membuang muka

Biarpun selama ini Sui Su memperlihatkan sikap baik kepadanya, namun mengingat bahwa pertama kali susioknya membawanya ke situ yang menerima adalah Sui Su, maka la menduga bahwa tentu wanita genit ini ikut pula menjadi komplotan yang menipunya

Sui Su duduk di te pi pembaringan Cin Cin menggulingkan tubuhnya, menghadap dinding membelakanginya

Sstt......Cin Cin, aku mau bicara denganmu

Penting untuk kebaikanmu sendiri........

Cin Cin tidak perduli, atau setidaknya mengambil sikap tidak perduli walaupun kedua telinganya dipasang baik-baik untuk memperhatikan apa yang akan dikatakan wanita itu

Anak baik, Jangan engkau bersikap seperti ini

Engkau menyiksa dirimu sendiri

Susiokmu bermaksud baik, menitip engkau di sini, dan kalau engkau taat, tentu engkau akan diperlakukan dengan baik, engkau akan dapat makan enak setiap hari, dapat pakaian yang bagus-bagus, dan engkau akan dihormati semua orang karena engkau telah menjadi anak angkat Cia Ma.

Aku tidak sudi! Lebih baik aku mati!

kata Cin Cin ketus, akan tetapi kini ia membalikkan tubuhnya untuk memandang kepada wanita itu

Hussh, Cin Cin, jangan begitu bodoh,

bisik Sui Su,

kalau engkau mati, berarti engkau akan membikin gembira hati mereka yang membencimu

Bodoh sekail

Kata-kata ini tepat sekali dan membuat Cin Cin te rbelalak memandang kepada wanita itu

Tapi.......

aku tidak mau di sini

Aku tidak mau menjadi anak Cia Ma

Aku ingin pulang, mencari ibuku!

Sssst ..jangan berteriak-teriak

bisik lagi Sui Su

Dengar baik-baik Cin Cin

Aku ingin menolongmu

Kalau engkau berkeras, bagaimana mungkin dapat lolos dari sini

Kalau engkau tidak mau makan minum tubuhmu akan menjadi le mas, mungkin akan sakit dan mati

Engkau harus makan minum agar kuat dan mencari kesempatan untuk kelak melarikan diri......

Apa......apa maksudmu, bibi....

Senang rasa hati Sui Su

Sepanjang hari Cia Ma hanya marah-marah saja te rutama kepadanya, mengatakan bahwa ia merasa tertipu dengan membeli anak itu

Tentu saja Sui Su merasa tidak enak hati, apa lagi mengingat bahwa ia memperoleh keuntungan banyak dalam jual beli anak itu

Sui Su diam-diam merasa kasihan kepada Cin Cin

I a teringat akan nasibnya sendiri

lapun dahulu dijual oleh ayah ibunya yang melarat kepada Cia Ma, ketika la berusia lima tahun

la dirawat, dipelihara dan dididik menjadi pelacur oleh Cia Ma

Setelah ia dewasa, ia dijual oleh Cia Ma, diperas habis-habis walaupun ia dapat hidup dalam kemewahan

Kini, setelah memperoleh banyak uang karena jual beli Cin Cin, ia ingin berdikari, ingin kembali ke dusun dan dengan modalnya itu la dapat hidup tanpa harus menjual dirinya

Ia merasa kasihan kepada Cin Cin, maka sambil berusaha untuk meredakan kemarahan Cia Ma dengan membujuk Cin Cin, iapun ingin memberi jalan dan nasehat bagi anak itu agar kelak dapat melarikan diri sebelum te rjeblos seertl yang dialaminya

Cin Cin,

kata Sui Su berbisik sambil berlagak mellrik ke luar seolah-olah ia tidak ingin suaranya te rdengar oleh tukang pukul yang berjaga diluar

Engkau harus pura-pura mentaati dan menjadi anak yang baik di sini

Engkau menjaga kesehatanmu dengan makan yang cukup, tidur yang cukup dan seolah-olah menikmati kehidupan di sini

Dengan sikapmu itu, lambat laun tentu Cia Ma akan percaya kepadamu

Nah, kalau engkau sudah mendapat kepercayaan sehingga tidak lagi dikeram, tidak lagi dijaga, dan mendapat kebebasan, pada suatu hari yang baik kalau ada kesempatan engkau te ntu akan dapat melarikan diri dengan mudah

Bukankah ini akal yang baik sekali

Kalau kita tidak dapat menggunakan kekerasan, kita harus menggunakan akal, anak yang manis.

Wajah anak itu semakin cerah dan pun te rsenyum sambil menganggukkan

Engkau benar, bibi, engkau benar, te rima kasih

Aku harus bersabar menggunakan akal itu.....

katanya lirih

Bagus, nak aku akan menyuruh mereka melepaskan ikatan kaki tanganmu dan engkau harus berlagak penurut, superti seekor anak harimau yang memakai bulu domba

'perumpamaan itu menyenangkan hati Cin Cin

Ia anak harimau! Akan te tapipi demi keselamatannya, ia harus mengenakan bulu domba

I a mengangguk-angguk maklum

Sui Su menoleh ke pintu dan berteriak kepada Pek-gu yang kebetulan berjaga di situ, menggantikan He k-gu

heii paman lPek-gu

Tolong kau le paskan rantai-rantai ini

Cin Cin kini sudah mengerti dan ia tidak akan memberontak lagi

Pek-gu memasuki kamar dan memandang kepada Cin Cin

Benarkah

Anak setan ini tidak akan memaki-maki dan meronta lagi ?

Sepasang mata Cin Cin mengandung api kemarahan dan hampir saja ia memaki lagii kalau saja Sui Su tidak cepat merangkulnya

Paman, hati-hatilah dengan omonganmu

Ingat, ia ini adalah Cing Siocia (nona Cing), puteri Cia Ma

Engkau harus menghormatinya kalau tidak ingin dimarahi Cia Ma!

Pek-gu menghampiri Cin Cin dan melepaskan rantai-rantai yang mengikat kaki dan tangan anak itu

Melihat anak itu diam saja tidak meronta dan tidak mengeluarkan suara, Pek-gu yang berwajah putih pucat kekuningan itu te rsenyum

Nah, begini baru anak baik, tidak membikin repot orang

Nona kecil, engkau kelak tentu akan menjadi seorang gadis yang cantik jelita dan hidup serba kecukupan dan senang seperti nona Sui Su

Lihat, nona Sui Su ini cantik sekali, bukan

Eh, nona Sui Su

Sekali-kali perbolehkan aku bermalam di kamarmu! Bukankah kita sudah lama menjadi rekan sekerja di sini?

Sui Su tersenyum mengejek

Sudah terlalu banyakkah uangmu, paman

Setahuku, semua, uangmu kau ha biskan di meja Judi!

Aih, sesama rekan masa pakai uang segala?

Enaknya! Sudah, keluar sana dan jangan ganggu kami

Nona Cin harus makan sekarang.

Sui Su mengusir tukang pukul Itu yang keluar sambil menyeringai, biarpun menjadi pelacur, mereka yang anak angkat Cia Ma menang dihormati orang karena Cia Ma yang galak itu selalu melindungi anak-anaknya

Oleh bujukan Sui Su, Cin Cin mau makan dan minum

Baru te rasa olehnya betapa lapar dan hausnya, sehingga ia makan dengan gembul, dite mani Sul Bu yang melayaninya dengan sabar

Setelah makan kenyang, muncullah Cia Ma

Ia sejak tadi sudah diberitahu dan mengintip

Girang sekali ia melihat Sui Su berhasil membujuk Cin Cin

Tadi, Sui Su berkata kepadanya bahwa ia akan membujuk Cin Cin dengan halus, dan kalau berhasil, la minta diijinkan untuk mengambll cuti selama seminggu karena ia hendak pulang ke dusun menengok keluarga di dusun, walaupun kini ayah dan ibunya sudah tiada

Cia Ma menyanggupi, akan memberi ijin itu kalau benar Sui Su berhasil

Nenek ini sudah terlalu pusing melihat sikap Cin Cin dan ia membayangkan uangnya yang dua ratus tail perak itu! Cin Ma memasuki kamar itu dengan wajah berseri

Aduh, anakku yang baik ana kku yang manis

Cin Cin, engkau sudah suka makan dan minum

Bagus, aku datang membawakan pakaian yang bagus-bagus untukmu, nak!

Cin Cin mengerling kepada Sui Su yang berkedip kepadanya

Biarpun ia merasa tidak senang kepada nenek gembrot itu, namun ia menahan perasaannya, teringat akan nasihat Sui Su tadi

la harus bersikap penurut dan manis memperoleh kepercayaan sehingga kelak dengan mudah ia akan dapat melarikan diri

Halo Cianpwee semuanya, kali ini siawte Akan open donasi kembali untuk operasi pencakokan sumsum tulang belakang salah satu admin cerita silat IndoMandarin (Fauzan) yang menderita Kanker Darah

Sebelumnya saya mewakili keluarga dan selaku rekan beliau sangat berterima kasih atas donasinya beberapa bulan yang lalu untuk biaya kemoterapi beliau

Dalam kesempatan ini saya juga minta maaf karena ada beberapa cersil yang terhide karena ketidakmampuan saya maintenance web ini, sebelumnya yang bertugas untuk maintenance web dan server adalah saudara fauzan, saya sendiri jujur kurang ahli dalam hal itu, ditambah lagi saya sementara kerja jadi saya kurang bisa fokus untuk update web cerita silat indomandarin🙏.

Bagi Cianpwee Yang ingin donasi bisa melalui rekening berikut: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan), mari kita doakan sama-sama agar operasi beliau lancar. Atas perhatian dan bantuannya saya mewakili Cerita Silat IndoMandarin mengucapkan Terima Kasih🙏🙏

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar