Pengarang : Tjoe Bing Siang |
Pendekar Tanpa Tandingan (Bu Tek Enghiong) merupakan cerita silat karya Tjoe Bing Siang.
Keramaian yang semulanya menghidupkan kota Tong-koan, berangsur-angsur menjadi sepi, dan pada akhirnya merupakan sebuah kota mati! Semua penduduk disungkupi perasaan gelisah dan wajahnya membayangkan kecemasan dan ketakutan, terutama bila malam tiba, tak seorangpun yang berani keluar pintu. Kota ini menjadi lengang dan mati, tidak lain karena gangguan gerombolan perampok yang bersarang di hutan Selatan kota, yang dikepalai Houw-jiauw Lo Ban Kui si Cakar Harimau, dan gerombolan bajak sungai Huang-ho, yang dipimpin oleh Ma Gu Lin atau Huang-ho-sin-mo si Iblis Sakti Sungai Kuning.
Akhirnya penduduk Kota Tong-koan bersatu melawan Gerombolan Perampok tersebut dengan membentuk organisasi Keamanan Pauw-an-tui!
“Bunuh saja mereka……! Mereka telah banyak berbuat kejam terhadap kita, maka sebaiknya kita jangan mengampuni jiwa anjing mereka…..! Jatuhi hukuman potong kepala saja, beres……!!!”
“Saudara-saudaraku sekalian, aku mengerti betapa kemarahan kalian terhadap mereka ini, karena selama ini telah banyak merugikan, merusak dan melumpuhkan kehidupan kita, sehingga pantaslah kalau mereka dijatuhi hukuman yang setimpal dengan kejahatan dan kekejaman mereka! Akan tetapi harus diingat bahwa mereka hanya orang bodoh yang diperalat pemimpin mereka. Sekarang setelah pemimpin-pemimpin mereka diganyang dan mereka sudah menyatakan takluk, masih ada harapan bagi mereka untuk menyadari perbuatan mereka yang sesat, untuk kemudian diharapkan mereka dapat kembali kepada jalan yang benar.”
Atas keberhasilan tersebut, ternyata pejabat negeri tersebut telah memberi gelar Bu-tek Eng-hiong (Pendekar Tanpa Tandingan) kepada pemuda itu sebagai penghargaan atas jasa-jasanya selaku ketua Pauw-an-tui!
Loading....