Website Cerita Silat Indomandarin Ready For Sale

Jilid-12

Dia menerima anak ini. Dia bisa melihat bahwa kedua anaknya menyukai anak ini, juga bisa melihat bahwa anak ini sangat cerdas dan pintar.

Meskipun kedua kakak- adik ini sama cantiknya tetapi perangainya sangatlah berbeda, sang kakak lembut dan tenang, sedangkan sang adik kuat dan liar bahkan ada kalanya berperangai jelek,

Meskipun usia anak laki-laki ini masih kecil, tetapi dia sudah tahu bagaimana caranya untuk menyenangkan hati kedua kakak-adik ini.

Jika ingin bertahan hidup di dunia yang keras dan penuh penderitaan, setiap orang pasti berusaha untuk belajar caranya, apalagi pada saat itu dia hanyalah anak yang baru berusia belasan tahun.

Setiap anak pasti ada waktunya untuk menjadi dewasa, mereka pun tanpa disadari telah tumbuh menjadi dewasa. Walaupun tidak ada orang yang mengajarkan pada mereka, tetapi mereka sudah mengerti tentang hubungan antara pria dan wanita. Banyak hal di dunia ini yang tidak memerlukan ajaran orang lain.

Usia ayah mereka sudah tua, dia sudah bersiap-siap untuk menjadikan anak laki-laki yang sudah dewasa ini menjadi mantunya. Anak ini juga mengerti akan hal itu.

Meskipun dia selalu sabar dan mengalah pada sifat sang adik, tetapi sang kakaklah yang menjadi pujaan hatinya. Sang kakak saat itu sudah menjadi seorang wanita yang matang sehingga tentu saja dia juga bisa merasakannya. Karena itu sepasang muda mudi yang belum melakukan pernikahan secara sah ini, kedua tubuh dan hati mereka sudah menyatu di suatu malam di musim panas.

sebetulnya ini adalah sebuah cerita yang sangat indah, seindah kata-kata mutiara. Tetapi perubahan yang terjadi kemudian justru membuat mereka bertiga menderita dan menyesal seumur hidup."

Mendengar kisah ini, Yuan Bao tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya kepada Guo Di Mie,

"Anak laki-laki itu adalah kau?" "Benar."

"Lalu sang kakak?" "Apakah dia Li Jiang Jun?" "Benar."

"sang kakak adalah Jiang Jun, maka sang adik pastilah Gao Tian Jue, kakak beradik sekandung mengapa akhirnya bisa berubah menjadi musuh?

Mengapa sang kakak yang lembut dan tenang bisa berubah menjadi seorang pencuri besar yang merajalela di dunia persilatan, Li Jiang Jun?"

Yuan Bao tentu saja tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "selanjutnya bagaimana?" Dia bertanya pada Guo Di Mie, "Apa yang terjadi kemudian?" "Kemudian sang ayah perlahan-lahan menjadi tua, sepertinya jauh lebih tua dari umur yang sebenarnya. Karena hidupnya terlalu sepi dan membosankan, terlalu banyak mengenang akan masa lalu. Hal ini adalah hal yang paling cepat membuat orang menjadi tua dan lemah.

Di suatu malam yang penuh dengan angin dan hujan, tepat di hari peringatan kematian istrinya, dia meminum sedikit lebih banyak dari biasanya arak yang terbuat dari buah gunung.

Malam itu dia jatuh pingsan.

setiap orang pasti akan menjadi tua, sakit lalu mati, apalagi orang yang memang sudah sejak lama tidak peduli akan nyawanya.

Pada saat dia sekarat, dia masih sempat mengutarakan harapan, harapan terakhirnya dan permintaan terakhirnya pada anak laki-laki itu.

Dia ingin agar anak ini menikahi anak perempuannya yang kedua, dan ingin agar anak ini berjanji akan selamanya menjaganya seumur hidupnya.

Ini bukan karena hatinya berubah, tetapi ini karena dia sangat mengerti akan kedua anak perempuannya itu.

Dia berbuat demikian karena dia tahu walaupun sang adik dari luar kelihatannya lebih kuat daripada kakaknya, tetapi sebenarnya hatinya sangat lemah, tidak kuat menerima siksaan dan tekanan jika tidak ada laki-laki yang mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk melindungi dirinya, dia akan sangat mudah berubah menjadi tak terkendali. Anak ini adalah calon yang sangat tepat, lagipula dia selalu lembut dan perhatian terhadap putri keduanya dan saling menyayangi.

Karena itu dia merasa bahwa keputusannya itu adalah keputusan yang benar dan tepat, tetapi dia tidak menyadari bahwa keputusannya ini bakal membuat hidup kedua putrinya menderita sepanjang hidupnya.

seorang orang tua yang kesepian, bagaimana mungkin bisa mengerti akan isi hati anak muda?

Anak laki-laki ini dibesarkan oleh orang tua itu, bagaimana mungkin dia tega menolak permohonan terakhir menjelang ajalnya? sang kakak juga tidak berkata apa-apa.

Ayahnya sama sekali tidak salah menilai dirinya, selama ini dia memang seorang yang lembut dan pengertian, derita dan tekanan macam apa pun bisa dia terima, apa pun derita yang diterimanya, dia tidak akan pernah mengatakannya.

Karena itu pada hari kedua seteiah kematian orang tua itu, dia pergi dengan diam-diam meninggaikan satu-satunya keluarganya dan satu-satunya orang yang dikasihinya.

Dia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa saat itu dia sudah mengandung. Karena itu sebelum bayi ini dilahirkan, dia sudah digariskan dalam suratan takdir untuk tidak mempunyai ayah."

Yuan Bao belum melihat bagaimana raut wajah Xiao Jun sekarang. Dia tidak tega juga tidak ingin melihatnya, meskipun dia ingin melihatnya juga belum tentu dapat melihatnya dengan jelas. Karena pandangan matanya sendiri saat ini sedang kabur, air matanya sepertinya bisa mengalir setiap saat. Dia bersimpati kepada Guo Di Mie.

Dia juga bersimpati kepada sang kakak yang lembut dan tegar itu Dia tidak berani membantah keinginan terakhir ayahnya, dia juga tidak berani merusak kebahagian adiknya.

Dia juga tidak ingin orang yang dikasihinya susah dan menderita. selain pergi, apa lagi yang bisa dilakukannya?

Yuan Bao bisa menebaknya, "ketika dia pergi pasti hatinya sangatlah hancur." Yuan Bao jauh lebih simpati kepada anaknya.

"Tetapi dia juga menyadari bahwa sang adik sama sekali tidak bersalah karena dia sama sekali tidak tahu menahu.

Dia tentu saja tidak akan membantah keinginan terakhir ayahnya, karena sudah sejak semula dia sudah memberikan seluruh hidupnya untuk Guo Di Mie.

Bagaimana mungkin seorang wanita tanpa alasan tiba-tiba menolak menikah dengan orang yang dicintainya? orang tua itu tidak salah menilai.

seorang ayah menjelang ajalnya sudah menetapkan pasangan untuk membahagiakan putrinya, siapa yang bisa mengatakan bahwa apa yang dilakukannya itu salah? Mereka semua tidak salah, lalu yang salah siapa?"

Yuan Bao juga tidak bisa menjawabnya, "masalah ini memang masalah yang sukar untuk dipecahkan oleh siapa pun." Karena itu Yuan Bao hanya bisa berkata, "Lalu?" Dia bertanya pada Guo Di Mie, "Apa yang terjadi kemudian?"

"Kemudian Tian Jue Di Mie muncul di dunia persilatan, tiba-tiba muncul begitu saja. saat itu belum ada yang tahu bahwa mereka adalah sepasang suami istri, juga tidak ada yang tahu bahwa Gao Tian Jue adalah seorang wanita karena dia juga tidak membiarkan orang lain mengetahuinya.

Karena dia berpendapat bahwa wanita di dunia persilatan selalu diremehkan, banyak pendekar tangguh di dunia persilatan yang mengalah tiga langkah terhadap wanita, bahkan ada sebagian yang tidak ingin beradu ilmu dengan wanita.

Dia tidak mau orang lain mengalah padanya, dia ingin orang lain takut padanya.

Nama besar Tian Jue Di Mie menjadi panutan di dunia persilatan, pahlawan pemberantas kejahatan, sudah tidak terhitung berapa banyak yang sudah jatuh ke tangan mereka, jika mereka ingin menangkap seseorang, tidak ada seorang pun yang bisa lolos dari cengkeraman mereka."

Hanya ada satu pengecualian.

orang ini adalah orang yang muncul pada saat nama mereka sedang melambung, yaitu san Xiao Jin Hun Li Jiang Jun.

Demi menangkap Li Jiang Jun, Tian Jue Di Mie menggunakan berbagai cara, mengerahkan seluruh kekuatannya dan kemampuannya serta anggotanya, bahkan sampai menunggu 6 bulan lamanya.

Tetapi mereka tetap saja gagal. semua taktik mereka sepertinya sudah terbaca sebelumnya oleh Li Jiang Jun.

Mereka belum pernah bertemu dengan Li Jiang Jun, tetapi Li Jiang Jun sepertinya sangat memahami kehidupan mereka, malah sepertinya sangat memahami cara berpikir dan kebiasaan mereka.

Di langit dan di bumi ini, hanya ada satu orang yang benar-benar bisa mengerti mereka.

Hanya satu orang."

Udara di dalam kabin itu semakin sedikit, Guo Di Mie semakin sulit bernafas. Lukanya sudah sangat parah tapi dia masih kuat untuk melanjutkannya.

"Pada saat itu kami baru terpikir, Da Xiao Jiang Jun ini kemungkinan besar adalah Gao Tian sha."

Gao Tian sha, ini adalah pertama kalinya Yuan Bao mendengar nama asli dari Li Jiang Jun, juga pertama kalinya bagi Xiao Jun mendengar nama ibunya.

Pembawaan Guo Di Mie menjadi kaku.

"Kami bertiga sudah hidup bersama selama bertahun-tahun. selain dia, tidak akan ada lagi yang bisa demikian mengerti kami." Dia berkata,

"Tetapi sampai saat itu, Gao Tian Jue masih tidak mengerti mengapa kakaknya ingin melawan kami." "Mengapa tidak kau katakan padanya?"

"Ada satu orang yang sakit hati sudah lebih dari cukup, mengapa aku juga harus membuatnya sakit hati?" Guo Di Mie menghela nafas dalam-dalam.

"Lagi pula masalah ini memang tidak seharusnya diketahui oleh orang luar, dikatakan pun tidak akan ada gunanya."

"Aku tidak menyalahkanmu, karena kau adalah orang yang terjepit di lengah-lengah." Yuan Bao juga menghela nafas.

"Menjadi orang tengah memang setidaknya harus mengerti aturan." Dia berkata lagi,

"Tapi aku juga tidak mengerti, waktu itu dia sudah pergi dengan diam-diam, dia sudah bersedia menerima amanat ayahnya dan merestui kalian, lalu mengapa kemudian malah berbuat seperti itu?"

"Waktu itu aku juga tidak mengerti karena saat itu aku tidak tahu kalau dia sudah punya anak dariku," kata Guo Di Mie.

"Ada jawaban yang semakin dicari semakin mati, semakin tidak bisa berpikir. Ada beberapa hal yang juga sama, semakin dipikir semakin tidak bisa berpikir Jika seorang wanita sudah melahirkan anaki maka cara berpikir pun akan berubah."

"Memang tidak ada seorang pria pun yang bisa memahami seluruhnya isi hati wanita."

Guo Di Mie berkata, "Karena itu pada saat itu aku ingin pergi mencarinya dan berbicara empat mata dengannya." "Kau menemukannya?" "Aku menemukannya."

"Kalian mengutus begitu banyak orang tetap saja tidak dapat menemukannya, mengapa sewaktu kau mencarinya sendirian justru bisa menemukannya?"

"Karena saat itu aku sudah tahu siapa dirinya." Guo Di Mie berkata,

"Kami juga sama-sama mengerti cara dia berpikir serta kebiasaannya."

Yuan Bao tiba-tiba menghembuskan nafasnya. "Celakalah kalau begitu."

"Mengapa?"

"Kalian bertiga tumbuh bersama-sama, jika kau bisa menemukannya maka Gao Tian Jue pun pasti bisa menemukannya." Yuan Bao berkata,

"Pada saat kau menemukannya, Gao Tian Jue pasti sudah berada di sekitarmu." Yuan Bao tertawa pahit.

"sayangnya waktu itu kau bukan hanya dalam keadaan terjepit, juga tidak sepintar diriku, sehingga tidak bisa berpikir sedikit pun dan pastinya langsung tertangkap basah oleh Gao Tian Jue di tempat itu."

Guo Di Mie tidak menjawab karena dia sudah semakin sulit bernafas sehingga sudah tidak bisa berkata-kata lagi. sebenarnya masih banyak pertanyaan yang hendak ditanyakan Yuan Bao.

Cara yang seperti apa yang dilakukan Gao Tian Jue untuk menyelesaikan masalah ini setelah mengetahui hubungan geiap antara suaminya dan kakak perempuannya? Bagaimana caranya lengan Gao Tian Jue bisa putus? siapa yang memotongnya? Li Jiang Jun mengapa tiba-tiba mundur? Dengan diam-diam pergi dengan membawa anak laki- lakinya dan meninggal sambil membawa kebencian, dan sebelum meninggal mengapa dia memberikan anaknya pada perkumpulan pengemis?

Mengapa saat itu Guo Di Mie langsung memutuskan hubungan dengan istri dan kekasihnya? Mengapa di hadapan semua pendekar yang memburunya dia mengaku sebagai Li Jiang Jun?

Xiao Jun sekarang sudah mengerti banyak hal. Dia sudah mengerti mengapa Gao Tian Jue memotong sebelah lengannya. Dia juga sudah mengerti mengapa pada saat dia mendengar suara Gao Tian Jue, dia merasa begitu kenal dan dekat. Dia juga sudah mengerti mengapa Ketua Ren berkata bahwa ibunya mati dibunuh oleh Li Jiang Jun.

Jika bukan disebabkan oleh cinta dan dendam yang tak bisa diuraikan, bagaimana mungkin ibunya mengubah dirinya menjadi Li Jiang Jun Jika orang yang bernama Li Jiang Jun ini tidak pernah muncul, bagaimana mungkin ibunya mati dengan begitu menderita?

Dia juga tentu saja sudah mengerti mengapa Gao Tian Jue bersikeras agar Guo Di Mie mati ditangannya. Kisah yang begitu menyedihkan im akhirnya bisa dimengerti oleh Xiao Jun, tetapi apa yang masih tidak dimengerti Yuan Bao juga sama tidak dimengerti oleh Xiao Jun. Dia  juga ingin menanyakannya dengan sejelas-jelasnya sama seperti Yuan Bao.

Tetapi sekarang mereka sudah tidak bisa bertanya lagi. saat ini masalah itu bukanlah masalah yang paling penting,

masalah yang paling penting saat ini adalah bagaimana caranya agar mereka bisa meninggalkan tempat ini.

Karena jika mereka tidak segera meninggalkan tempat ini, ada kemungkinan akan mati karena sesak nafas.

Pada saat itu mereka tidak menyadari bahwa udara di dalam kekurangan oksigen, sehingga setinggi apa pun ilmu yang dimiliki seseorang pasti akan merasa lemah, letih, dan tidak bertenaga, lalu kemudian tidak bisa bangkit lagi. Tapi jika seseorang tidak bisa bernafas maka pasti akan mati sesak nafas, semua orang pasti mengetahui akan hal ini.

Yuan Bao tiba-tiba berkata,

"Hanya ada satu cara." Dia berkata, "Aku sudah berpikir semenjak tadi dan hanya ada satu cara."

"Cara apa?"

"Lubangi dinding papan yang ada pada perahu ini agar air danau dapat masuk kemari, setelah itu baralah kita bisa keluar dari sini." Yuan Bao menghela nafas. "sayangnya, cara ini tidaklah mudah."

"Tentu saja cara ini tidak mudah." Karena perahu ini adalah perahu yang dibuat khusus, semua papan yang ada pada perahu ini semuanya sudah melewati proses seleksi bagi kayu terbaik, bahkan siapa pun bisa melihatnya bahwa papan kayu ini jauh lebih tebal dibandingkan yang lainnya.

Jika Guo Di Mie tidak terluka, bagi dirinya ini hanya cukup dengan menggunakan satu tangan saja.

Tetapi dia tidak hanya terluka, bahkan lukanya sangatlah parah.

Tapi Yuan Bao masih memiliki 10.000 harapan, karena itu dia bertanya pada Guo Di Mie,

"Bagaimana dengan lukamu? Apakah sudah sedikit membaik?" orang dunia persilatan yang sudah hidup bersama dengan golok,

tak bisa dihindari pastilah ada masanya untuk terluka sehingga mereka sudah mempersiapkan diri dengan membawa obat-obat luka dari perguruan mereka masing-masing di tubuh mereka.

Tetapi Guo Di Mie bukanlah orang lain, karena itu Yuan Bao segera menghapus pikirannya itu.

"Tentu saja kau tidak memiliki obat luka." Yuan Bao hanya bisa menghela nafas panjang.

"Jika ilmu silatku sehebat dirimu dan sudah merasa bahwa di dunia ini tidak akan ada orang yang bisa melukaimu seujung rambut pun, aku juga tidak akan membawa obat luka."

Guo Di Mie sudah tidak bereaksi.

Dia tiba-tiba merasa sangat letih, sangat. ..sangat. ..letih, seumur hidupnya belum pernah dia merasa demikian letihnya. Meskipun dia masih bisa mendengar perkataan Yuan Bao, tetapi dia sudah tidak mempunyai tenaga untuk membalasnya.

sama seperti Yuan Bao dan Xiao Jun, meskipun mereka masih bisa berpikir, tetapi cara berpikir mereka sudah jauh lebih lambat dari biasanya. Mereka tiba-tiba juga merasa setengah sadar.

sampai mereka mendengar suara tembok dipukul ting ting dong dong, baru mereka agak sedikit lebih sadar. suara itu berasal dari luar papan kayu yang tadinya hendak mereka hancurkan.

Mereka tadinya ingin membuat sebuah lubang pada dinding papan kayu itu tetapi mereka sudah tidak bertenaga lagi.

Ternyata di luar sudah ada orang yang menggantikan mereka untuk memukulnya, bahkan sepertinya dengan cepat akan tercipta sebuah lubang. siapa orang yang di luar itu?

Kabin kosong ini merupakan bagian perahu yang paling bawah dan sudah berada di dalam air.

Begitu terdengar suara tong, dinding papan kayu segera terbuka sebuah lubang, tetapi sama sekali tidak ada air danau yang masuk dari luar.

Bahkan setetes air pun tidak ada, yang ada hanyalah angin. Yuan Bao segera tersadar dan sebera bangkit berdiri

Dia memang seorang yang sangat pintar dan cerdas, tapi dia juga sama sekali tidak mengerti mengapa di luar sama sekali tidak ada air melainkan hanya ada angin?

ooo)o(ooo BAB XXIII TEPUK TANGAN

Tanggal 19 bulan 4, tengah malam......

semua orang yang melewati pinggiran danauMing sebelah kiri pada malam ini pasti akan merasa sangat aneh, sangat.... sangat...

aneh. Karena mereka melihat sebuah perahu.

Melihat sebuah perahu sebenarnya bukanlah suatu hal yang aneh, walaupun melihat puluhan bahkan ratusan perahu pun tidak bisa dibilang aneh.

Yang aneh adalah mereka jelas-jelas melihat perahu itu tadi berada di atas air lalu tiba-tiba perahu itu berjalan ke atas tepian danau. Bagaimana mungkin sebuah perahu bisa berjalan di atas tanah?

Ada sebagian orang yang menyangka ada masalah pada indera penglihatan mereka dan sebera berlari pulang dan tidur. Ada sebagian lagi yang pulang ke rumah untuk memberitahu istrinya dan langsung menerima tamparan di pipi dan mengatakan bahwa mereka pasti minum-minum bersama wanita lain di luaran, kemudian pulang dengan mengatakan hal seperti itu untuk membohongi orang. Kejadian ini memang seharusnya tidak mungkin terjadi.

Ada beberapa orang yang keberaniannya lebih besar dan rasa penasaran di hati yang lebih berat, menetapkan hati untuk melihat yang sebenarnya.

Mereka malah melihat di bawah perahu itu terdapat berpasang- pasang kaki. sebuah perahu tidak mungkin bisa mengeluarkan kaki, kaki-kaki ini tentu saja kaki manusia. Perahu ini tentu saja tidak berjalan sendiri ke daratan, tetapi diangkat ke atas oleh banyak orang, orang-orang yang bertenaga kuat.

Apakah orang-orang ini gila? Mengapa mau bersusah payah mengangkat sebuah perahu dari dalam danau ke daratan?

Di bawah air tentu saja tidak mungkin ada angin, lalu dari mana datangnya angin? Yuan Bao melihat pada papan kayu itu tiba-tiba terdapat sebuah lubang, lalu tiba-tiba dia tertawa.

Lentera yang dibawa Xiao Jun sudah padam semenjak tadi dan di luar semuanya gelap. tidak terlihat apa pun dan tentu saja terlebih lagi tidak bisa melihat orang. Yuan Bao tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang membuat orang lain terheran- heran.

"Coba kau tebak siapa?" tanya Yuan Bao pada Xiao Jun. "Gao Tian Jue atau Tian Ji Zi?"

Xiao Jun sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan ini karena dia sama sekali tidak mengerti apa maksud Yuan Bao.

Yuan Bao menjelaskan "Jika perahu ini masih ada di atas air, kabin kosong ini pasti berada di dalam air." Dia berkata,

"Tapi di dalam air tidak mungkin ada angin."

"Kalau begitu apakah perahu ini sudah tidak berada di atas air?" "sepertinya tidak," kata Yuan Bao.

"Tetapi sebuah perahu tidak mungkin berjalan di daratan." "Apakah menurutmu sudah ada orang yang membawa perahu ini ke atas daratan?"

Yuan Bao menganggukkan kepalanya.

"Karena itu aku bertanya padamu, apakah menurutmu Gao Tian Jue yang menyuruh orang untuk melakukannya? Ataukah Tian Ji Zi?"

"Mengapa pasti harus kedua orang ini?"

"Jika ingin membawa perahu yang sebesar ini ke daratan, harus ada 17-18 orang yang berilmu lumayan baru bisa mengangkatnya," kata Yuan Bao. "

selain mereka berdua, siapa lagi yang bisa memerintahkan begitu banyak jagoan untuk melakukan hal ini?"

"Masalah ini memang demikian adanya, dalam pandangan orang lain, orang yang bisa melakukan hal ini kalau tidak idiot, pastinya juga gila. Mengapa mereka melakukan hal seperti ini?"

"Karena mereka sudah menebak dengan cermat bahwa kita pasti akan bersembunyi di dalam kabin kosong ini." Yuan Bao menghela nafas. "Kau tentu bisa melihatnya juga, walaupun Gao Tian Jue dan Tian Ji Zi sedikit lebih bodoh daripada aku, tapi tetap jauh lebih pandai daripada orang lain."

Tidak ada orang yang bisa menyangkalnya karena Gao Tian Jue dan Tian Ji Zi adalah orang-orang yang memang berbakat di dunia dunia persilatan.

"Kita bertiga adalah orang yang selalu ingin mereka tangkap. bahkan dalam keadaan masih bernyawa," kata Yuan Bao. "Mereka juga pasti terpikirkan bahwa ada kemungkinan kita akan membuat sebuah lubang pada dinding papan kayu perahu dan kabur melalui air."

Yuan Bao berkata, "Di bawah air, hanya ada sedikit perbedaan antara manusia dengan ikan. Di bawah air, tidak ada seorang pun yang benar-benar bisa mengendalikannya, jadi ilmu silat mereka di bawah air pastinya juga tidak begitu hebat."

Xiao Jun juga berpikir demikian.

"Ketua perkumpulan pengemis terdahulu selalu berenang di danau Ming dan dia yang sebatang kara ini selalu mengikutinya. Ilmu silatnya di bawah air tidak lebih jelek dari ilmu silatnya di atas air.

Hal ini diketahui juga oleh semua orang di dunia persilatan, karena itu tidak ada yang berani menantangnya bertarung di dalam air. Tapi kalau di daratan tentu saja berbeda," kata Yuan Bao. "Mereka tentu sudah tahu kalau Guo Di Mie sedang terluka parah."

"Begitu sampai di daratan, mereka tidak akan memandang sebelah mata pada kita," kata Yuan Bao.

"Bagi mereka, membawa sebuah perahu ke atas daratan bukanlah suatu hal yang sulit, juga tidak perlu membuang tenaga dalam mereka secara sia-sia."

Yuan Bao lagi-lagi menghela nafasnya.

"Jadi tidak peduli Gao Tian Jue atau Tian Ji Zi, demi keamanan, mereka terpaksa berbuat begitu." Yuan Bao berkata lagi, "Aku sendiri juga akan berbuat begitu."

Akhirnya terdengar suara dari luar, suara tepukan tangan.

Yuan Bao tertawa sambil membungkukkan tubuhnya sama seperti seseorang yang menerima penghormatan setelah selesai mementaskan suatu pertunjukkan saja.

Kemudian dia berkata dengan suara yang gembira,

"Dapat membuat tuan Tian kagum padaku benar-benar suatu hal yang tidak mudah, jika di sini ada arak maka aku akan menyulangimu sebanyak tiga cangkir."

suara tepukan tangan di luar terhenti, kemudian terdengar suara dari luar yang bertanya, "Bagaimana kau tahu ini aku?"

Yuan Bao menjawabnya dengan sangat mudah,

"Karena Gao Tian Jue tidak mungkin bertepuk tangan. orang yang hanya memiliki sebelah tangan saja, bagaimana mungkin bisa bertepuk tangan?"

orang yang berada di luar itu tertawa keras.

suara tawa itu benar-benar suara tawa milik Tian Ji Zi, tapi dia sama sekali tidak masuk ke dalam dan yang terlihat di luar lubang pada dinding perahu itu hanyalah kegelapan, ada sawah (Tian) juga tidak terlihat ada sawah (Tian), ada ayam (Ji) juga tidak terlihat ada ayam (Ji), ada manusia juga tidak terlihat ada manusia.

Karena itu Yuan Bao tidak dapat menahan diri untuk bertanya, "Tuan Tian." Dia bertanya pada Tian Ji Zi, "Apakah kau yang akan masuk atau aku yang keluar?" "Coba kau tebak apakah aku akan membiarkanmu keluar?" "Kau tidak akan." Yuan Bao menghela nafas.

"Aku hanya berharap pada saat kau masuk bawalah sedikit barang ke mari."

"Apa yang kau ingin aku bawa?" "Menurutmu?"

"Bagaimana kalau sedikit arak?" tanya Tian Ji Zi.

"selain itu bawa sedikit sayuran sebagai peneman arak." "Tidak bagus."

"Tidak bagus?" suara Tian Ji Zi terkandung suara yang terheran- heran.

"Mengapa tidak bagus?"

"Karena kau terlalu pelit," kata Yuan Bao

"Jika kau ingin membawakan arak maka hanya membawakannya sedikit, penyakit ku adalah sama sekali tidak bisa menerima hanya sedikit arak, sedikit sayuran, dan sedikit orang."

"Apa maksudnya dengan sedikit orang?"

"sewaktu kau masuk, kau tidak seluruhnya masuk tapi hanya masuk sedikit." Yuan Bao berkata, "Misalnya kau hanya memasukkan sedikit tangan, sedikit kaki, dan membiarkan sebagian besar lainnya di luar, coba kau katakan apakah aku bisa menerimanya?"

Tian ji Zi tertawa lagi.

"Aku berani jamin bahwa aku pasti masuk semua, bahkan aku akan membawa serta seluruh harta kekayaanku masuk."

"sekarang ini seluruh kekayaanmu ada berapa banyak?" Yuan Bao menghembuskan nafas.

"Aku tahu bahwa selama ini harta kekayaanmu tidaklah terlalu banyak."

"Tetapi sekarang berbeda," kata Tian Ji Zi.

"Aku berani jamin, sewaktu kau melihatnya pasti akan sangat terkejut."

Lentera, lentera yang terang, sebuah..... dua buah... tiga buah...

.empat buah.... lima buah....

Terdapat banyak sekali lentera yang sangat terang. Benda-benda inilah yang pertama-tama dilihat Yuan Bao. Kemudian dia melihat gadis-gadis yang sedang membawa lentera.

Gadis-gadis cantik itu mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra bermotif sulaman bunga. Mata Yuan Bao semakin membesar.

Karena semua tampang gadis-gadis yang membawa lentera itu membuat orang terpana, kulitnya putih bercahaya seperti bulan dan mulus. Delapan orang gadis cantik yang ada di luar lubang perahu itu membungkukkan badan memberi hormat dan kemudian memasuk, perahu itu.

Mereka berpencar ke dua arah, masing-masing terdiri dari empat orang gadis yang berdiri dan tidak bergerak sedikit pun.

sebuah suara yang lantang dan datang dari jauh tiba-tiba terdengar.

"Ni Er Hong yang berusia 20 tahun"

Empat orang gadis yang sama cantiknya, dua di depan dan dua di belakang membawa dua buah tongkat kayu yang di tengahnya terdapat selembar kulit macan tutul dan di tengahnya terdapat sebuah Guci arak,

Mereka memasuk, kabin perahu itu dan tersenyum pada Yuan Bao serta menaruh Guoi arak itu dengan perlahan-lahan ke hadapannya, setelah itu mereka mengundurkan diri keluar.

suara yang datang dari kejauhan itu terdengar lagi. "Gui Zhou Mao Tai yang berusia 20 tahun"

empat orang gadis tadi bergerak bersamaan, menaruh arak Gui Zhou Mao Tai di hadapan Yuan Bao.

"Kemudian arak Lian Hua Bai, Zhu Ye Qing, Bo Li Pu TaoJiu. "

Lalu kemudian tiba-tiba masuklah seseorang yang ternyata bukanlah seorang gadis cantik, melainkan seorang yang berperawakan tinggi yang telanjang dada. orang ini tidak mengeluarkan suara sedikit pun, dia mengukur- ngukur tepi lubang itu, kemudian dia mengeluarkan tangannya dan menghancurkan tepian lubang itu menjadi berbentuk kotak.

Kemudian dia memasukkan sebuah meja kayu yang berwarna hitam dan terang ke lengah kabin perahu itu, lalu mundur keluar. Lalu terdengar lagi suara lantang dari kejauhan.

"Baso mutiara"

Yuan Bao menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Baso mutiara juga termasuk nama semacam masakan?"

Di atas meja tadi memang ditaruh sebuah keranjang yang berisi baso mutiara yang baru dibawa masuk, harumnya bisa tercium sampai jauh.

Xiao Jun melihat masakan ini, ekspresi di wajahnya ternyata jauh lebih heran daripada Yuan Bao dan ekspresi orang lainpun tidak akan jauh berbeda.

Karena ini adalah baso mutiara yang sangat mahal, di mana di atas setiap baso itu terdapat sebuah mutiara yang ditaruh di atasnya. Mutiara yang bulat dan putih bersinar Yuan Bao benar- benar terkejut.

"sekarang kau pasti percaya padaku kan?" suara Tian Ji Zi tiba- tiba terdengar dari luar lubang itu.

Kemudian dia sengaja memperdengarkan suara tawanya.

Yuan Bao menahan nafas. "Tidak disangka Ji Zi (ayam) juga ada waktunya untuk tumbuh" "Ji Zi memang pada dasarnya pasti tumbuh." Tian Ji Zi berkata dengan gembira,

"Apakah kau tidak pernah melihat bahwa semua mahkota ayam jantan itu sangat indah?"

"Kau memang ayam jantan yang bisa bertelur" kata Yuan Bao. "Bukan hanya melakukan sesuatu dengan indah, juga bisa

mengubah uang." "Betul, betul sekali."

Tian Ji Zi sepertinya belum berubah banyak, masih bertampang orang dari golongan kaya, jika bisa duduk maka dia tidak akan bersedia berdiri. Tetapi dia sekarang sudah tidak lagi duduk di atas kursi yang ada rodanya dan tidak perlu menggunakan tangan sendiri untuk mendorongnya.

Dia duduk dengan nyaman di atas sebuah dipan empuk yang disulam emas yang diangkut besar ke dalam oleh empat orang gadis yang tinggi besar, sehat dan cantik, dan setiap gadis itu memiliki sepasang kaki yang mulus dan indah.

Yuan Bao ternyata mengenali salah seorang dari gadis itu, sepasang kaki yang paling panjang, paling mulus, dan yang paling enak dipandang. Dia tentu saja tidak akan pernah melupakan gadis ini, walaupun dia tidak memiliki perasaan apa-apa tetapi dia bukanlah orang yang tidak tahu membalas budi.

Gadis ini pernah menolong dia tanpa memikirkan keselamatannya, tentu saja gadis ini pun tidak lupa padanya. Tetapi sekarang sewaktu melihat Yuan Bao, dia seperti yang tidak melihatnya.

Karena itu Yuan Bao juga berpura-pura tidak pernah melihatnya, tidak peduli apa alasannya mengapa dia tidak bebas bergerak di dunia persilatan, dan tidak peduli apa alasannya mengapa sekarang dia tidak mau mengakui pernah mengenal Yuan Bao, Yuan Bao juga tidak ingin membocorkan rahasianya.

Kabin kosong itu sudah tidak kosong lagi, Tian Ji Zi juga sudah bukan Tian Ji Zi yang dulu lagi.

Yuan Bao melihatnya lama dari atas sampai bawah, baru setelah itu bertanya padanya,

"Tadi bukankah kau mengatakan bahwa apa yang aku katakan adalah benar?"

"sepertinya begitu."

"sebenarnya salah, sama sekali salah," kata Yuan Bao. "sebenarnya kata-kataku tadi hanyalah kentut belaka." "Kentut?" Tian Ji Zi lagi-lagi tertawa.

"Memangnya mulutmu bisa mengeluarkan kentut?"

"Bukan hanya bisa, tetapi bisa mengeluarkan gas yang tak terkalahkan."

"oh." "Ayam jantan tidak mungkin bisa bertelur, tidak peduli ayam jantan besar atau pun ayam jantan kecil, sama-sama tidak akan bisa bertelur," kata Yuan Bao.

"Uang perak juga tidak mungkin keluar dengan begitu saja." "oh?"

"Cara tuan besar Tian mengajar anaknya sangatlah terkenal, walaupun punya uang pasti tidak akan diberikannya padamu." Yuan Bao berkata,

"Meskipun diberikan sedikit padamu, dia juga tidak akan membiarkan kau menghambur-hamburkannya."

Tian Ji Zi menghela nafasnya.

"sesungguhnya, uang yang aku dapatkan setiap bulannya jauh lebih sedikit dibandingkan nenek tua yang menjual bunga di depan pintu Da san Yuan."

"Lalu bagaimana caranya kau bisa tiba-tiba menjadi makmur seperti ini?"

"Menurutmu?"

"Jika aku tidak bisa menebaknya, kau pasti mengira aku adalah seorang yang sangat bodoh." Yuan Bao berkata "Jika aku bisa menebaknya, kau juga tidak akan mengakuinya."

"Belum tentu," kata Tian Ji Zi "jika benar kau bisa menebaknya, mungkin saja aku akan mengakuinya ."

"Kau benar-benar ingin aku mengatakannya?" Tian Ji Zi menghela nafasnya. "Walaupun sekarang aku tidak ingin kau mengatakannya juga tidak bisa."

Yuan Bao tertawa terbahak-bahak. "Kau benar-benar orang yang pintar, kurang lebih hampir sama pintarnya dengan diriku, aku seharusnya menghormatimu dengan beberapa cangkir arak,"

Dia malah seperti seorang tuan rumah yang ramah terhadap tamunya, dia bertanya pada Tian Ji Zi,

"Kau ingin minum apa? Apakah Ni Er Hong yang berusia 20 tahun? Ataukah Zhu Yo Qing? Kau mau minum apa, minumlah Jangan sungkan-sungkan."

Tian Ji Zi juga tertawa. "sebenarnya tuan rumahnya itu aku atau kau?"

Yuan Bao menjawabnya dengan kata-kata aneh yang biasa diucapkannya, yang membuat orang terheran- heran.

"Dua-duanya bukan." Yuan Bao berkata, "Tuan rumahnya bukan kau, juga bukan aku."

"Kalau begitu, menurutmu siapa yang menjadi tuan rumahnya?" "Li Jiang Jun." Yuan Bao berkata dengan sungguh-sungguh,

"San Kiao Jin Hun Li Jiang Jun."

Tian Ji Zi menatapnya lama, barulah berkata dengan terpatah- patah,

"Bagaimana mungkin tuan rumahnya adalah Li Jiang Jun?" Yuan Bao tidak menjawab pertanyaan ini, malah berkata dengan perlahan-lahan.

"Li Jiang Jun datang tanpa terlihat bayangannya, pergi tanpa terlihat jejaknya. Tidak ada seorang pun di dunia persilatan yang pernah melihat wajahnya yang sesungguhnya, keberadaannya lebih tidak diketahui lagi." Yuan Bao berkata,

"Tetapi dalam beberapa bulan ini, tiba-tiba semua orang menjadi tahu."

Dia bertanya pada Tian Ji Zi, "Apakah kau mengerti apa maksudnya ini?"

Tian Ji Zi juga tidak menjawab malah balik bertanya, "Apakah kau sendiri sudah mengerti?"

"sebenarnya semua orang pada prinsipnya pasti bisa mengerti," kata Yuan Bao.

"orang yang lebih bodoh 10 kali lipat dari aku pun pasti bisa mengetahuinya."

Yuan Bao memberitahukan pada Tian Ji Zi dengan serius. "Banyak orang di dunia persilatan yang tiba-tiba mengetahui

kabar tentang Li Jiang Jun, karena ada orang yang sengaja menyebarkan kabar ini keluar. semua orang sebenarnya pasti bisa terpikirkan akan hal ini, tetapi hanya sedikit orang yang berpikir seperti itu.

Karena di dalamnya masih terdapat teka-teki yang besar yang belum dimengerti oleh orang-orang." "siapa orangnya yang menyebarkan kabar ini? Bagaimana dia sampai mengetahui gerak gerik Li Jiang Jun? Mengapa mau memberitahukan kabar yang begitu penting pada orang lain?" Yuan Bao menjelaskan pertanyaan yang terakhir terlebih dahulu.

"Dia sengaja menyebarkan kabar yang begitu penting agar semua musuh Li Jiang Jun berbondong-bondong datang ke kota Ji Nan. setelah semua saling bertempur dan saling membunuhi dia baru memancing ikan di air yang keruh"

Yuan Bao berkata "Jika semua orang sudah mati, tentu saja lebih baik,"

"Masuk di akal," kata Tian Ji Zi sambil tertawa.

"Kata-katamu sedikit banyak memang masuk di akal. "

Dia bertanya pada Yuan Bao, "Tetapi bagaimana orang ini bisa tahu kalau Li Jiang Jun ada di kota Ji Nan? Mengapa orang lain tidak ada yang tahu, hanya dia yang tahu?"

"sebenarnya dia sendiri belum tentu mengetahuinya." "Apa artinya ini?"

"Arti dari kata-kata ini adalah dia sendiri tidak bisa memastikan bahwa bos besar Sun adalah Li Jiang Jun," kata Yuan Bao.

"Karena itu dia menunggu sampai 10 tahun lamanya tanpa berani bergerak sedikit pun."

"oh?" "sebenarnya dia sudah lama bersembunyi di dalam kota Ji Nan, bahkan salah satu pendekar yang berilmu tinggi, apa pun yang terjadi di dalam kota Ji Nan jangan harap terlepas dari mata dan telinganya."

"oh?"

"Belakangan ini dia menyadari ada gerakan yang tidak benar di muka bumi ini."

Yuan Bao berkata, "Tiba-tiba banyak orang asing yang mencurigakan datang ke kota Ji Nan, anak buah di bawah Qiu Bu Dao tiba-tiba bermunculan wajah-wajah baru, setiap orangnya seperti yang tiba-tiba muncul dari bawah tanah saja."

Yuan Bao menghela nafas. "Tentu saja hal ini tidak luput dari pandangannya."

Tian Ji Zi juga sependapat dengannya. "Aku rasa memang tidak luput darinya."

"Karena itu dia segera menyadari bahwa sudah ada orang yang hendak menyerang bos besar sun. Ada kemungkinan."

"Melihat orang-orang asing yang belum pernah muncul di dunia persilatan sebelumnya itu, ada kemungkinan dia segera menyadari bahwa orang-orang asing itu adalah pembunuh bayaran yang diutus oleh Gao Tian Jue."

"Masuk di akal," kata Tian Ji Zi. "Bos besar sun sendiri pasti menyadarinya juga." "Semua orang juga tahu kalau Gao Tian Jue tidak mudah untuk dihadapi, orang ini tentu saja mengetahuinya juga."

Tian Ji Zi menghela nafas panjang.

"Tian Jue Di Mie, Memberantas sampai tuntas. Kalau sampai jatuh ke tangan mereka, tidak hanya tidak akan ada jalan keluar, semua harta kekayaan yang mereka dapatkan dengan susah payah akan dijadikan sebagai barang bukti."

Yuan Bao juga menghela nafas.

"Hendak membuat dipan seperti itu memang harus mengeluarkan banyak uang."

"Aku mengerti."

"Tapi orang ini tidak terima jika hasil jerih payahnya terhadap bos besar sun selama bertahun-tahun direbut begitu saja oleh Gao Tian Jue. Jika aku, aku pasti tidak bisa terima."

"Tapi dia sendiri tidak punya keyakinan bisa mengalahkan Gao Tian Jue."

Tian Ji Zi lagi-lagi menghela nafas .

"Jika orang itu aku, aku juga tidak menjamin bisa mengalahkannya."

"Karena itu dia sengaja mengundang semua orang untuk datang ke kota Ji Nan, agar semua menjadi kacau," kata Yuan Bao.

"Tunggu sampai semua orang sudah kehabisan tenaga, yang mati ya mati, yang luka ya luka, barulah dia bisa menang dengan mudah." Tian Ji Zi tertawa.

"orang yang kau maksud ini, sepertinya orang yang pintar, bahkan sangat pintar sekali."

"Memang benar." Yuan Bao menghembuskan nafasnya.

"Aku sendiri pun sangat jarang menjumpai orang sepintar itu." "Bagaimana menurutmu kalau kau dibandingkan dengan

dirinya?"

"Tentu saja masih kurang pintar sedikit dariku." Yuan Bao tiba- tiba bertanya pada Tian Ji Zi,

"Bagaimana menurutmu kalau dibandingkan dengan dirimu?" "Dia tidak bisa dibandingkan dengan diriku."

"Mengapa?"

"Karena aku adalah dia, dia adalah aku."

sampai di sini, sebenarnya semua orang sudah bisa menebak siapa orang yang dibicarakan oleh Yuan Bao itu.

Tetapi perkataan ini keluar dari mulut Tian Ji Zi sendiri, tidak pelak lagi membuat orang terkejut.

Yuan Bao lagi-lagi menghela nafas,

"Mengapa kau harus mengatakannya sendiri? Karena kau mengatakannya sendiri, semuanya jadi tidak menyenangkan lagi."

"Kau ingin aku bagaimana?" tanya Tian Ji Zi sambil tersenyum. "Apakah menunggu sampai pisaumu menancap di tenggorokkanku dan memaksaku untuk mengatakannya, barulah terasa menyenangkan?"

"Begitu juga tidak menyenangkan," kata Yuan Bao. "sebenarnya dari pertama aku sudah merasa masalah ini tidak

menyenangkan." "Mengapa?"

"Karena orang yang mati sudah terlalu banyak," kata Yuan Bao.

"Yang paling tidak menyenangkan adalah orang yang tidak seharusnya mati juga mati."

"oh."

"Niu San Gua selama ini selalu bersembunyi di daerah Dong Hai dan pastinya pernah melihat diriku sehingga ingin menangkapku untuk memaksa keluargaku, demi menolongku, membantunya menghadapi Li Jiang Jun."

"Karena itu mereka mati," kata Tian Ji Zi.

"Tadinya aku kira kematian mereka sama sekali tidak adil."

Dia berkata lagi, "Qiu Bu Dao mati pun tidak adil, kematian orang-orang bawahan Gao Tian Jue lebih tidak adil lagi."

Yuan Bao tiba-tiba memotong pembicaraannya dan bertanya padanya dengan nada yang keras, "Kalau Liu Jin Niang Kematian Liu Jin Niang adil atau tidak adil?" Tian Ji Zi mendadak membungkam mulutnya, tidak berkata-kata lagi.

"Kau pastinya punya mata-mata di dalam kediaman bos besar sun dan mata-matamu adalah Liu Jin Niang."

Yuan Bao berkata, "Dia sangat mengenal bentuk tubuh, struktur tulang, ukuran tubuh bos besar sun lebih dari siapa pun. Dia sudah bisa melihat dari semula bahwa bos besar sun bukanlah pedagang biasa, malah seorang yang memiliki tubuh yang terlatih dan ilmu silat yang tinggi. Hal ini tidak mungkin bisa menipu matanya."

Tian Ji Zi masih tetap membungkam mulutnya.

Yuan Bao berkata lagi, "Dia juga adalah seorang manusia, bahkan seorang wanita yang sangat kesepian. Bertemu dengan pria seperti dirimu, dia hanya bisa menyerah."

"Uang bos besar sun terlalu banyak, masalah juga terlalu banyak, sehingga dia tidak bisa terlalu mengurusi kehidupan orang- orang di sekelilingnya.

Jika seorang pria mengganggap bahwa hanya dengan melambaikan tangan lalu wanita akan mengikutinya seumur hidup, bahkan akan menunggunya seumur hidup untuk melambaikan tangannya untuk kedua kalinya, maka pria ini tidak bisa dihindari pasti akan bertemu hal yang tidak menyenangkan.

Aku rasa kau pastinya sudah berhubungan dengan Liu Jin Niang cukup lama," kata Yuan Bao pada Tian Ji Zi. "Walaupun tuan besar Tian dari luar kelihatannya tidak peduli, tetapi sebenarnya tidak ada hal yang luput dari pengetahuannya."

Yuan Bao menarik nafas dalam-dalam.

"Dia tidak menghalangi hubungan kalian karena jika anak laki- lakinya sedikit liar, sebagai seorang ayah umumnya tidak akan melarang, balikan sebagai seorang ibu sekali pun tidak akan melarang. orang tua umumnya hanya melarang anak perempuannya bergaul di luar rumah."

Yuan Bao berkata

"Justru karena tuan besar Tian mengetahui hubungan antara kau dan Liu Jin Niang maka dia tidak percaya kalau Liu Jin Niang mati karena cinta, karena itu dia terus menyelidiki kasus ini."

"Masuk di akal," kata Tian Ji Zi sambil tertawa pahit. "Mengapa perkataan yang kau keluarkan, sialnya selalu saja

masuk di akal?"

"sekarang orang-orang yang turut campur dalam urusan ini hampir mati semuanya," kata Yuan Bao.

"Pengurus toko-toko dagang milik sun Ji Cheng pasti sebagian besar adalah anak buahmu, jika kau bisa membunuh Li Jiang Jun, maka otomatis seluruh bisnisnya akan jatuh ke dalam tanganmu."

"Masuk di akal."

"Yang tidak masuk akal pun berubah menjadi masuk akal." Yuan Bao berkata, "Harta kekayaan Li Jiang Jun pada dasarnya adalah harta karun. setelah kau bunuh Li Jiang Jun, siapa yang berani menyelidiki lebih lanjut di mana harta karun itu berada? Meskipun ada yang dalam hatinya berpikir demikian, juga tidak akan ada yang berani mengusik partai Panji Bunga."

Yuan Bao berkata, "Pada saat itu semua pahlawan di dunia ini akan mengacungkan jempol dan berkata bahwa tuan muda Tian benar-benar hebat."

Tian Ji Zi tertawa keras. "sebenarnya kau hanya perlu menGucapkan satu kalimat saja sudah cukup."

"Lalu Xiao Jun?"

"Tetua Xiao Jun tentu saja berjasa dalam membunuh Li Jiang Jun." Tian Ji Zi berkata sambil tertawa,

"Tetapi semenjak dia memasuk, perkumpulan pengemis, tentu saja dia tidak akan memandang sebelah mata pada harta karun tersebut."

"Lalu Gao Tian Jue?" tanya Yuan Bao lagi. "Kau tidak takut pada Gao Tian Jue?"

"Awalnya aku takut, sangat takut," sahut Tian Ji Zi.

"Tetapi untungnya sekarang sudah ada orang yang menggantikan aku menyelesaikan masalah ini."

"siapa?" "suami istri petir dan halilintar dan bos besar Tang." Tian Ji Zi sengaja menghela nafas.

"Mereka tidak terluka di kedua belah pihak, melainkan terluka di empat belah pihak. Meskipun luka mereka tidak terlalu berat tapi pasti tidak akan ringan."

Raut wajah Yuan Bao langsung berubah. Tian Ji Zi tertawa semakin senang.

"Tetapi kau tidak perlu cemas sedikit pun. Karena kita adalah teman dan memandang mukamu, aku tidak akan berbuat tidak sopan pada mereka."

"Kau bermaksud hendak bagaimana memperlakukan kami?"

"Aku bermaksud mengeluarkan 5000 liang uang perak untuk membantumu menyiapkan dua ekor kuda terbaik dan satu buah kereta terbaik untuk membawa kalian sekaligus kembali ke Dong Hai."

Nada Tian Ji Zi berubah menjadi keras dan kejam. "Bahkan aku juga tahu kau tidak akan memperlakukanku macam-macam, karena apa yang kulakukan bukanlah sesuatu yang jelek, Aku hanya menangkap seorang perampok besar Jika ada orang yang berkata bahwa aku mewakilkan langit untuk menghukum agar semua penjahat di muka bumi ini tahu, wajahku juga tidak akan berubah menjadi merah."

Yuan Bao tertawa pahit. "Walaupun di kemudian hari ada orang yang mengangkatmu menjadi seorang pendekar, wajahmu juga tidak akan menjadi merah."

Wajah Tian Ji Zi benar-benar tidak memerah.

"suatu hari nanti kau juga akan menjadi seorang pendekar, pada saat itu tetua Xiao mungkin sudah menjadi ketua perkumpulan pengemis, kita bertiga bisa saling bekerja sama dan dunia akan menjadi milik kita bertiga."

semakin berkata dia semakin senang, bahkan tertawanya pun sepertinya sampai mulut tidak bisa ditutup lagi.

Yuan bao juga menemaninya tertawa, tertawanya juga gembira sekali.

"Karena itu sekarang kalian berdua harus mengijinkan aku untuk membawa pergi Li Jiang Jun," kata Tian Ji Zi.

"Aku tidak akan melupakan bud baik kalian seumur hidupku." "Kau bersikeras ingin membawa pergi Li Jiang Jun?"

"Tepat sekali."

"Kalau begitu kau pergi saja." Yuan Bao tiba-tiba tidak tertawa lagi dan menahan nafas sambil berkata,

"Tapi jalan ini sangatlah sulit dilalui, bahkan sekali pergi maka selamanya tidak akan bisa kembali."

"Yang kau katakan itu jalan apa?" "Tentu saja harus pergi ke Huang Quan Lu (jalan akhirat)." "Huang Quan Lu?" tanya Tian Ji Zi.

"Mengapa aku harus melalui Huang Quan Lu?"

"Karena Li Jiang Jun sudah mati sejak lama," kata Yuan Bao. "Kalau kau ingin mencarinya, jika tidak melewati jalan itu

bagaimana kau bisa menemukannya?"

Tian Ji Zi langsung berubah, menatap lama Yuan Bao, lalu memperlihatkan senyumannya.

"Walaupun Li Jiang Jun terluka parah, tapi aku berani jamin dalam satu per empat jam ke depan dia masih belum akan mati."

"Kalau begitu di mana orangnya?" "Ada di sana."

Bersambung -13

Salam hangat untuk para Cianpwee sekalian,

Setelah melalui berbagai pertimbangan, dengan berat hati kami memutuskan untuk menjual website ini. Website yang lahir dari kecintaan kami berdua, Ichsan dan Fauzan, terhadap cerita silat (cersil), yang telah menemani kami sejak masa SMP. Di tengah tren novel Jepang dan Korea yang begitu populer pada masa itu, kami tetap memilih larut dalam dunia cersil yang penuh kisah heroik dan nilai-nilai luhur.

Website ini kami bangun sebagai wadah untuk memperkenalkan dan menghadirkan kembali cerita silat kepada banyak orang. Namun, kini kami menghadapi kenyataan bahwa kami tidak lagi mampu mengelola website ini dengan baik. Saya pribadi semakin sibuk dengan pekerjaan, sementara Fauzan saat ini sedang berjuang melawan kanker darah. Kondisi kesehatannya membutuhkan fokus dan perawatan penuh untuk pemulihan.

Dengan hati yang berat, kami membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin mengambil alih dan melanjutkan perjalanan website ini. Jika Anda berminat, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 0821-8821-6087.

Bagi para Cianpwee yang ingin memberikan dukungan dalam bentuk donasi untuk proses pemulihan saudara fauzan, dengan rendah hati saya menyediakan nomor rekening berikut:

  • BCA: 7891767327 a.n. Nur Ichsan
  • Mandiri: 1740006632558 a.n. Nur Ichsan
  • BRI: 489801022888538 a.n. Nur Ichsan

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar