Website Cerita Silat Indomandarin Ready For Sale

Jilid-11

Dia lagi-lagi menggelengkan kepala sambil menghela nafas. "Mereka tidak bisa menemukan mayatnya karena dia sama sekali belum mati." Yuan Bao seperti yang sedang mengabari seorang anak kecil saja. "Seseorang jika belum mati tentu saja tidak akan ada mayatnya, jika hal yang mudah seperti itu saja kau masih tidak mengerti, maka kau benar-benar seorang idiot."

"Walaupun benar dia tadi belum mati, tapi sekarang dia pasti sudah mati."

"Mengapa?"

"Karena di tepian danau di empat penjuru sudah ada orang yang berjaga dan mereka adalah orang-orang yang sangat terlatih," kata Xiao Jun.

Gao Tian Jue sedikitnya membutuhkan waktu 10 tahun untuk melatih orang-orang ini.

"Aku percaya itu."

"Walaupun ilmu silat orang-orang ini tidak bisa dibandingkan dengan para jagoan tingkat atas, tetapi kekuatan mata, telinga, tenaga dalam, kemampuan melihat dan menganalisa sesuatu, sudah pasti nomor satu."

"Aku percaya itu."

"Karena itu jika kau berpendapat bahwa Li Jiang Jun sudah naik ke tepian, sudah pasti tidak mungkin."

Xiao Jun berkata, "Karena meskipun mereka tidak bisa menahannya, paling tidak bisa melihatnya."

"Siapa bilang Li Jiang Jun sudah naik ke tepian?" seru Yuan Bao "Jika dia naik ke tepian tentu saja tidak akan lolos dari mata dan telinga mereka."

"Jika begitu dia pasti sudah mati tenggelam di dasar danau," kata Xiao Jun.

"sejak dia jatuh ke dalam air sampai sekarang sudah satu hari satu malam. Tidak ada seorang pun yang bisa bertahan di dalam air demikian lama, lagi pula saat itu meskipun dia tidak mati, lukanya pun tidak ringan."

Yuan Bao menatapnya tajam untuk waktu yang lama, baru kemudian bertanya dengan dingin,

"Apakah kau sudah merasa pasti kalau dia sudah mati?"

Xiao Jun tidak menjawab pertanyaan ini karena dia sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya yang sebenarnya.

Dia pada dasarnya bukanlah orang yang banyak bicara, meskipun di saat harus berbicara sekalipun, bicaranya juga tidak banyak.

saat ini seharusnya hatinya sedang menderita sampai tidak bisa berkata-kata, tetapi dia malah berbicara jauh lebih banyak. Karena di dalam hatinya masih ada sedikit harapan.

Walaupun di bibir berkata demikian, dia berharap Yuan Bao bisa menjamin bahwa semua ucapannya tadi adalah kenyataan.

"Jika kau melihat seseorang melakukan sesuatu yang kebalikan dari biasanya, bisa memaafkannya, barulah hatinya bisa disebut lapang, baru bisa disebut sebagai laki-laki sejati."

Yuan Bao menatapnya lama dengan tajam, lalu tiba-tiba berkata, "Aku tahu kau tidak berani bertaruh denganku." Dia berkata, "Aku tahu kau pasti tidak akan berani."

"Kau ingin bertaruh apa?"

"Aku bertaruh dia masih belum mati." Yuan Bao berkata, "Kau berani tidak bertaruh denganku?"

Biji mata Yuan Bao menatap Xiao Jun dan tampangnya seperti yang sengaja memanas-manasi. "Aku sarankan kau sebaiknya tidak bertaruh karena kali ini aku pasti tidak akan kalah."

Wajah putih pucat Xiao Jun tiba-tiba terlihat ada semburat merah, warnanya sama seperti darah segar yang tiba-tiba lumer.

Dia tahu Yuan Bao bukan benar-benar ingin bertaruh dengannya, terlebih bukan karena ingin menang darinya.

Karena dia juga berharap yang kalah itu adalah dirinya.

Mungkin Yuan Bao ingin menggunakan cara seperti itu untuk menenangkan dirinya, membangkitkan semangatnya, sebab jika tidak dia bakal patah semangat, jika tidak dia ingin mati begitu saja.

Tidak peduli perbuatan Yuan Bao itu benar atau tidak, di dalam hatinya tetap saja merasa terharu.

"Aku akan bertaruh denganmu," kata Xiao Jun. "Tidak peduli kau ingin bertaruh apa, aku akan bertaruh denganmu."

Yuan Bao tertawa. "Kau tidak menyesal?" "Tidak menyesal." "Jika aku bisa menemukan Li Jiang Jun, bahkan akan membuatmu melihatnya dengan mata kepala sendiri kalau dia masih segar bugar." Yuan Bao bertanya kepada Xiao Jun, "Pada saat itu apa yang akan kau lakukan?"

"Terserah apa maumu."

Perkataan ini sebenarnya adalah perkataan tidak mungkin keluar dari mulut Xiao Jun, dengan kedudukan dan derajatnya, dalam situasi apa pun dia tidak boleh mengeluarkan perkataan seperti itu.

Tetapi sekarang dia malah mengatakannya. Karena jika dia kalah oleh Yuan Bao, dia benar-benar akan berbuat demikian, apapun yang dikehendaki Yuan Bao, dia bersedia. Bahkan berharap yang kalah itu benar-benar adalah dirinya. sarangnya, bagaimana pun juga dia tidak bisa membayangkan bagaimana Yuan Bao bisa menang, lebih tidak terbayang lagi bagaimana dia bisa menemukan Li Jiang Jun.

Li Jiang Jun sebenarnya memang sudah mati walaupun dia punya 1000 nyawa sekalipun, walaupun dia masih hidup sekalipun, Yuan Bao juga tidak mungkin tahu di mana dia berada. Tidak ada alasan sedikit pun bagi Yuan Bao untuk tahu.

Warna merah di wajah Xiao Jun sudah menghilang karena walaupun dia ingin agar yang kalah itu adalah dirinya, tetap saja dia merasa bahwa Yuan Bao sudah pasti kalah.

Yuan Bao bisa menebak apa yang ada dalam benaknya. "Mengapa kau tidak bertanya padaku, jika aku kalah

bagaimana?" "Aku membiarkanmu mengatakannya sendiri"

Yuan Bao sengaja mendongkakkan kepalanya sambil berpikir, lalu tiba-tiba bertanya kepada Xiao Jun,

"Kau tahu tidak mengapa Gao Tian Jue tiba-tiba berubah menjadi begitu penurut? Mengapa membiarkan aku begitu saja mengambil semua barang berharga ini dari tubuhnya?"

Hal ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan taruhan mereka, tetapi memang hal yang tidak dimengerti Xiao Jun, hal yang selalu ingin diketahui olehnya, oleh karena itu dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

"Mengapa?"

"Karena saat itu dia sudah ditangkap olehku," kata Yuan Bao. "Aku langsung menotok 6-7 buah aliran darahnya."

"oh?"

"Kau tidak percaya, aku sudah tahu kau tidak akan percaya." Yuan Bao tertawa dengan gembira dan bahagia.

"Bagaimana mungkin orang yang berilmu tinggi seperti Gao Tian Jue bisa ditotok jalan darahnya olehku?" Yuan Bao tertawa terbahak-bahak sambil berkata, "Kau pasti berpikir, anak kecil ini jika tidak sakit maka kulit mukanya pasti tebal tak terkira. Karena itu bisa membual dan mengeluarkan cerita bohong seperti itu."

Xiao Jun tidak bisa menyangkal karena di dalam hatinya dia memang pernah berpikir demikian. "Tetapi mengapa kau tidak coba berpikir, jika aku tidak menotok jalan darahnya, bagaimana mungkin benda-benda ini bisa berada di tanganku?"

Tidak ada orang yang bisa menyangkalnya, karena itu Xiao Jun tidak bisa tidak bertanya kepada Yuan Bao.

"Bagaimana caranya kau bisa menotok jalan darahnya?" "sebenarnya tidak sulit juga, aku hanya memperlihatkan sebuah

benda padanya."

"Kau hanya memperlihatkan sebuah benda padanya, kau langsung menotok jalan darahnya dan kemudian dia tidak bisa melawan lagi?" Xiao Jun lagi-lagi terheran-heran dan juga penasaran.

"Benda apa yang kau perlihatkan padanya?"

"Tentu saja bukanlah sebuah benda yang sembarang," kata Yuan Bao. "sangat unik,"

20 tahun yang lalu, Gao Tian Jue pernah merajai dunia persilatan dan merupakan jagoan nomor satu. Dalam kurun waktu 20 tahun ini, dia juga tidak tahu dirinya sudah berapa kali berbuat sesuatu yang membuat orang kagum dan membuatnya menjadi terkenal, tetapi di tengah malamnya dia malah meneteskan air mata.

setelah melewati kegagalan dan tempaan melama 20 tahun, dia tidak hanya berubah menjadi dingin dan kejam, tapi ilmu silatnya juga menjadi lebih hebat. Jika benar di dunia ini ada sebuah benda yang mampu membuatnya panik dan kelabakan, jalan darahnya bisa ditotok oleh seorang bocah berusia belasan tahun, benda ini tentu saja bukanlah benda yang biasa saja. semua orang juga bisa menduganya.

orang-orang di dunia persilatan pasti bersedia mempertaruhkan seluruh jiwa raganya demi mendapatkannya.

Yuan Bao malah berkata dengan dingin

"Jika aku kalah, maka aku akan memberikan benda ini padamu."

Tidak tahu kapan, benda itu sudah ada di dalam genggamannya. Hanya sayangnya, walaupun dia orangnya tidak bisa dibilang besar, tangannya justru tidak kecil dan tidak ada orang yang bisa melihat dengan jelas benda apa yang digenggamnya itu.

Xiao Jun sebenarnya tidak ingin memenangkan benda itu, tetapi semua orang memiliki rasa penasaran di dalam hatinya.

Jadi dia juga tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Benda itu sebenarnya apa?"

"sebenarnya bukan apa-apa." Yuan Bao sengaja berkata dengan enteng.

"Hanya sebuah bintang saja."

"sebuah bintang?" Xiao Jun bertanya, "Bintang yang seperti apa?"

"sebuah bintang kecil." Yuan Bao sepertinya merasa bersalah dan tidak enak, sehingga menghela nafasnya. "sebuah bintang yang sangat.. .sangat... kecil." sesudah itu Yuan Bao mengeluarkan bintangnya yang kedua.

ooo)o(ooo

BAB XXI BINTANG KECIL BERSINAR TERANG

Bintang kecil bersinar terang, jika di langit banyak bintang maka bulan tidak terang, jika di bumi banyak orang maka hati tidak tenang.

Malam di musim gugur, bintang bermunculan. seorang anak laki- laki, dua orang anak perempuan, tiga orang anak hanya memiliki satu buah hati juga satu buah bintang. sebuah bintang yang sangat... sangat... kecil.

Kemudian anak-anak tumbuh besar, satu buah hati berubah menjadi tiga buah hati, tetapi mereka tetap hanya memiliki satu buah bintang saja. Hanya memiliki sebuah bintang yang sangat... sangat... kecil.

Anak yang tumbuh besar tadi kemudian menjadi tua, malah mungkin ada yang sudah mati, ada beberapa orang yang meskipun belum mati, hatinya justru sudah mati.

Bintang mereka yang tadi begitu kecil...begitu kecil..., tetap saja sedikit pun tidak berubah.

Karena bintang ini sama sekali tidak memiliki perasaan, tidak memiliki nyawa, tidak mengerti bagaimana harus mencintai, dan juga tidak mengerti bagaimana harus membenci, karena itu tidak akan berubah dan juga tidak akan menjadi tua. Karena bintang ini hanya terbuat dari kulit kerang yang berasal dan daerah Hai Nan. Tetapi menjadi orang yang sudah berubah menjadi tua, orang yang belum mati tapi hatinya sudah mati, pada waktu melihat bintang kecil yang selamanya tidak akan pernah berubah ini, akan terdapat perasaan seperti apakah di dalam hatinya. selain mereka sendiri, siapa lagi yang bisa mengetahuinya?

Tanggal 19 bulan 4, menjelang senja........

sinar bintang yang ada di langit masih belum menghilang, tangan Yuan Bao sudah mengeluarkan sebuah bintang.

sebuah bintang yang terbuat dari kulit kerang yang sangat indah dan mahal, pada punggung bintang itu terukir sebuah bunga yang indah dan dua buah huruf ukiran tangan yang aneh.

Di dalam laut ada sejenis kerang yang sangat berharga sama seperti layaknya sebuah mutiara, cahaya gemerlapan dan warnanya selamanya tidak akan hilang.

Tapi kulit kerang itu dengan kulit kerang yang ada ukirannya ini sama sekali tidak ada bedanya, tetap saja hanya sebuah kulit kerang saja, tidak ada bagian yang berbeda.

Karena itu Xiao Jun lagi-lagi tidak bisa menahan diri untuk bertanya,

"Benda yang kau perlihatkan kepada Gao Tian Jue itu adalah bintang ini?"

"Betul."

"sewaktu melihat bintang ini, pada saat kau menohoknya, dia langsung tertotok?" "Ya."

"Apakah begitu dia melihat bintang ini, dia lalu kehilangan tenaga untuk melawan?"

"Ya..., tidak begitu juga," kata Yuan Bao.

"Hanya saja begitu melihat bintang ini, jarinya langsung gemetar, seluruh badannya langsung gemetar, sayangnya aku tidak bisa melihat wajahnya, jadi tidak tahu bagaimana ekspresi wajahnya saat itu."

"Apakah saat itu wajahnya masih mengenakan topeng ini?" "Ya."

"Kalau begitu bagaimana dia bisa melihatnya?"

Yuan Bao tertawa. "Kau benar-benar orang yang sangat hati-hati, paling tidak kau merasa dirimu sangat hati-hati, bahkan hal sekecil apa pun tidak terlewatkan."

Yuan Bao lagi-lagi menghela nafas. "sayangnya, pada dasarnya kau bukanlah orang yang seperti itu."

"oh?"

"Apakah kau benar-benar mengira bahwa karena Gao Tian Jue mengenakan topeng ini maka dia tidak bisa melihat apapun?" Yuan Bao berkata, "Kalau begitu bagaimana caranya aku bisa membawa topeng itu kemari, bahkan masih bisa melihat sosokmu?"

Dia memberitahu Xiao Jun,"jika kau benar-benar orang yang sangat hati-hati seperti yang selama ini kau bayangkan, maka kau akan menyadari walaupun topeng ini tidak ada lubang matanya, tetapi ada dua buah lubang yang besarnya lebih besar dari biji mata yang ditutupi oleh dua buah kristal yang sudah digosok halus, jadi hanya bisa dilihat dari dalam topeng saja. sepertinya hanya anak yang pintar dan jenius seperti aku saja yang bisa mengetahuinya." Xiao Jun hanya bisa menutup mulutnya.

"orang yang tidak membiarkan orang lain melihat dirinya adalah seorang yang jenius, jika tidak memperbolehkan diri sendiri melihat orang lain, maka dia adalah orang yang sangat bodoh," kata Yuan Bao. Yuan Bao menh embuskan nafas.

"Coba kau pikir, bagaimana mungkin Gao Tian Jue bodoh seperti itu?"

Perkumpulan pengemis (GaiBang) adalah perkumpulan nomor satu di dunia persilatan, tidak hanya muridnya yang paling banyak, wataknya pun beraneka ragam.

sekarang mereka menerapkan hukuman baru, bertekad membenah diri, tetua bagian penerapan hukuman setiap hari tidak hanya sibuk menangani seribu satu urusan, tetapi juga memeriksa sedetail- detailnya dengan bijaksana, keputusan yang benar-benar lurus.

Tetapi di depan bocah kecil yang pandai membual dan suka tertawa bodoh serta pura-pura manis ini, tetua Xiao ini bisa tidak berkutik sampai tidak bisa berkata-kata. Tetapi Yuan Bao malah sengaja bertanya padanya.

"Apakah kau bisa melihat hal yang tidak biasa pada bintang ini?

Mengapa bisa membuat Gao Tian Jue menjadi seperti itu?" "Aku tidak bisa."

"Aku juga tidak," kata Yuan Bao.

"Karena kau bukan Gao Tian Jue, aku juga bukan." Dia berkata dengan serius,

"Bintang ini di mata kita hanyalah mainan anak-anak yang terbuat dari kulit kerang saja. Tetapi bagi sebagian orang, sepertinya memiliki kekuatan yang luar biasa."

"sebagian orang?" tanya Xiao Jun. "sebagian orang yang mana?" "saat ini aku belum bisa mengatakannya padamu."

"Mengapa?"

"Karena saat ini aku sendiri pun masih belum tahu," jawab Yuan Bao.

"saat ini aku hanya tahu bintang ini sangat berguna untuk menghadapi Gao Tian Jue, jauh lebih berguna dibandingkan dengan senjata yang paling mematikan sekalipun. Ini sudah cukup, bintang ini sekarang boleh dikatakan sebagai benda pusaka.Bagi sebagian orang, bintang ini lebih berharga dibandingkan dengan bintang merubah besi menjadi emas."

"sekarang aku bertanya padamu, kau mau menerima tidak taruhanku ini?" tanya Yuan Bao.

"Aku terima."

Yuan Bao mengantungi bintang itu, mengenakan topeng, dan mengenakan kerudung hitamnya lalu berkata, "Kalau begitu sekarang ikutlah denganku." "Ke mana?"

"Tentu saja pergi mencari Li Jiang Jun." "Kau bisa menemukannya?"

"Tentu saja bisa, malah harus bisa menemukannya," kata Yuan Bao

"Jika tidak bintangku ini akan jatuh ke tanganmu." "Di mana dia?"

"Tentu saja ada di atas perahu ini." Xiao Jun lagi-lagi tidak bisa berkata-kata.

Meskipun dia sudah percaya sepenuhnya akan perkataan Yuan Bao, percaya bahwa Li Jiang Jun masih belum mati, percaya bahwa begitu Gao Tian Jue melihat bintang ini langsung bisa ditotok jalan darahnya. Meskipun dia percaya semuanya, dia masih tidak percaya Li Jiang Jun masih ada di atas perahu ini.

Atas perahu itu sudah disinari oleh sinar lentera, di bawah perahu juga ada lentera, tetapi tidak ada satu bayangan pun yang terlihat.

Karena pada waktu Gao Tian Jue yang bukan Gao Tian Jue ini sampai ke bawah kapal, pernah memberikan perintah sebelumnya.

semuanya naik ke atas, tidak ada seorang pun yang boleh turun ke bawah. Walaupun perkataan ini Yuan Bao yang mengatakannya, tapi sama pengaruhnya dengan perkataan Gao Tian Jue.

Karena kerudung hitam di kepalanya, topeng di wajahnya, mantel di tubuhnya, sepatu di kakinya, masing-masing memancarkan kekuatan yang luar biasa, tidak bisa ditahan.

Tidak pernah ada orang yang meragukan kekuatan ini. Tidak ada orang yang pernah mengambil benda-benda ini dari tubuh Gao Tian Jue.

Luas ruang bawah perahu itu jauh lebih besar dari yang dibayangkan orang, tingkat yang paling bawah ada sebuah kabin kosong.

Dalam kabin kosong itu sama sekali tidak ada apa-apa, tetapi jika tidak ada kabin kosong ini, maka perahu ini tidak akan bisa mengapung.

Jika kabin ini dipenuhi oleh barang-barang, perahu ini kemungkinan juga akan tenggelam Justru karena didalam sana tidak ada apa pun, maka perahu ini bisa goyang, kabin jauh lebih penting dibandingkan dengan kabin mana pun. Banyak hal di di dunia ini yang seperti itu.

Ruangan di bawah itu ternyata terdiri dari sepuluh buah kamar, ada kamar majikan, juga ada gudang bahan makanan.

Yuan Bao membawa Xiao Jun mencari di setiap kamar-kamar itu, meskipun tidak terlihat bayangan orang sedikit pun tetapi tetap percaya diri "Aku tahu kau pasti tidak percaya kalau Li Jiang Jun berada di atas perahu ini," kata Yuan Bao.

Xiao Jun mengakuinya, Yuan Bao menanyakan pertanyaan yang penting padanya.

"Mengapa kau tidak percaya?"

setelah berpikir baru Xiao Jun menjawabnya, "Karena ini adalah hal yang tidak mungkin terjadi, siapa pun tidak akan percaya."

"Apakah maksudmu dia tidak mungkin bersembunyi di dalam perahu ini?"

"Benar."

"Aku mengerti maksudmu." Yuan Bao tertawa. "Cara berpikirmu sekarang sama seperti dua hari yang lalu kalian tidak menyangka kami akan bersembunyi di dalam penjara di kota Ji Nan."

Xiao Jun juga mengerti maksudnya Jika orang seperti Li Jiang Jun ingin bersembunyi, haruslah mencari tempat yang tidak disangka orang.

"Aku juga mengerti maksudmu," kata Xiao Jun.

"Tetapi apakah tidak pernah terpikir olehmu, bagaimana caranya dia bisa naik perahu ini?" Yuan Bao sengaja membalikkan wajahnya sambil berkata dengan serius.

"Ini memang sesuatu hal yang tidak mungkin," kata Yuan Bao. "Perahu ini penuh dengan orang dan mata setiap orang demikian

tajamnya, bahkan yang setengah buta pun tidak ada. Li Jiang Jun tidak bisa sihir, juga tidak memiliki jurus 72 jurus merubah wujud seperti sun wu Kong sehingga bisa mengubah dirinya menjadi seekor kumbang dan terbang."

Dia lagi-lagi sengaja menghela nafas. "Kelihatannya pandanganmulah yang benar, dia tidak akan bisa naik ke atas perahu ini.Karena itu dia tidak mungkin berada di atas perahu ini."

Yuan Bao menghembuskan nafasnya dan berkata dengan perlahan, "Untungnya kau bukan, untungnya kau bukan."

"Untungnya aku bukan apa?"

"Untungnya kau bukan Li Jiang Jun, Li Jiang Jun juga bukan kau." Yuan Bao berkata,

"Jika tidak sekarang ini dia pasti sudah mati dan aku juga sudah pasti kalah."

"Apakah kau masih berpendapat bahwa dia ada di atas perahu ini?"

Yuan Bao tidak menjawab, dia menarik gerendel dari besi pada pintu papan yang ada di bawahnya dan menariknya serta berkata,

"Lebih baik kau turun ke bawah dan lihatlah."

Di bawah adalah sebuah kabin kosong, tidak ada orang, tidak ada barang, tidak ada cahaya lentera, kabin kosong yang tidak ada apa- apa. Xiao Jun akhirnya turun juga ke bawah hanya untuk sekedar mencari. Akhirnya dia terkesiap.

Di dalam kabin kosong itu ternyata benar-benar ada seseorang. orang ini adalah saudagar yang paling kaya dan berkuasa di kota Ji Nan yang sudah meninggal, sun Ji Cheng, dan juga yang kabur lalu kembali lagi ke kota Ji Nan sebagai Wu Tao, sesudah itu baru muncul sebagai san Xiao Jing Hun Li Jiang Jun

Li Jiang Jun gemetar di bawah sana, tubuhnya setengah duduk setengah berdiri, punggungnya bersandar ke dinding, sepertinya sudah tidak mempunyai tenaga untuk duduk. Walaupun pedang itu tidak menusuk tepat di jantungnya, tetapi lukanya sepertinya juga tidak ringan. Tetapi kedua matanya masih tetap bercahaya, waktu melihat Xiao Jun wajahnya malah masih memancarkan tawa, tawa yang penuh ketenangan juga penderitaan. Dia tiba-tiba bertanya kepada Xiao Jun,

"Mana Yuan Bao?"

Yuan Bao juga turun, tangannya meraba-raba di dalam gelap. Dia meniru gaya berjalan Gao Tian Jue dan perlahan-lahan sampai di hadapan Li Jiang Jun.

Dia benar- benar jenius, mempelajari gaya orang lain sampai serupa dengan yang aslinya.

"Yuan Bao bocah brengsek itu sudah kubunuh dan kuantar ke raja neraka," dia sengaja berkata demikian.

"Kau tidak akan pernah melihatnya lagi"

Li Jiang Jun sudah tertawa dari tadi. Bagaimana bisa seseorang mengatakan dirinya seorang brengsek? Dia berkata, "Kita adalah teman, jika kau adalah bocah brengsek, lalu aku apa?"

Yuan Bao juga tertawa. "Bagaimana kau tahu ini aku?" tanyanya pada Li Jiang Jun. "Dari mana kau tahu aku akan datang?"

"Karena sewaktu aku bersembunyi di sini aku berpikir, jika ada orang yang bisa menemukan aku, orang itu pastilah si kecil Yuan Bao."

Yuan Bao segera menganggukkan kepalanya pertanda setuju. "selain aku tentu saja tidak akan ada orang lain yang bisa

menemukanmu, orang jenius seperti aku ini memang tidak ada yang kedua."

Yuan Bao menarik nafas. "Adakalanya aku sendiri kagum akan diriku sendiri"

Tiba-tiba dia menepuk pundak Xiao Jun dengan keras. "Apakah kau tidak bisa mengagumi aku juga?"

Untungnya Xiao Jun seperti sedang bermimpi, menatap Li Jiang Jun dengan diam.

Ini adalah orang yang belum pernah dijumpainya seumur hidupnya, jika benar dia adalah ayahnya, mengapa meninggalkan dirinya serta ibunya 7 Membuat ibunya mati karena benci dan membiarkan dirinya hidup dalam penderitaan?

Bagaimana pun juga, orang ini sekarang masih hidup, walaupun dia sudah berbuat dosa tetapi bukanlah dosa besar yang tidak dapat ditebus. Xiao Jun menatap tajam orang yang asing tetapi juga dekat dengannya ini, tidak tahu hatinya ini benci, cinta, menderita, atau gembira.

Yuan Bao justru senang sekali.

"Tidak ada seorang pun yang menyangka kau bisa naik ke atas perahu ini." Yuan Bao berkata,

"selain diriku, tidak ada yang tahu cara apa yang kau gunakan." "Bagaimana kau tahu?" tanya Li Jiang Jun.

"sewaktu melihat pakaian khusus yang dikenakan orang-orang yang terjun ke danau untuk mencarimu itu, aku langsung tahu.Pakaian yang dikenakan oleh orang-orang itu adalah pakaian khusus yang terbuat dari kulit ikan yang tahan air, seluruh badannya ditutupi oleh pakaian itu sampai bagian kepala pun sama. "

sekarang pakaian yang dikenakan Li Jiang Jun adalah pakaian khusus itu.

"Walaupun kekuatan menyelam orang-orang itu lumayan, walaupun kau sedang terluka, tetapi jika ingin menghadapi salah satu dari mereka sama sekali tidak sulit."

Li Jiang Jun tertawa. "Itu adalah hal yang mudah sekali." "Kau melepaskan pakaian yang dikenakannya dan

mengenakannya pada dirimu, lalu kau sembunyikan mayatnya di dalam rumput yang ada di dalam danau, dan kau menampakkan dirimu di depan yang lainnya lalu kemudian naik ke atas perahu. setelah itu memanfaatkan waktu pergantian penjaga yang singkat, kau diam-diam menyelinap kemari," kata Yuan Bao.

"Waktu itu langit belum terang, air di permukaan dan di dasar danau masih gelap sehingga tidak kelihatan apa-apa, jadi jika ingin melakukan hal itu bukanlah hal yang sulit."

Li Jiang Jun tersenyum sambil menghela nafas dalam-dalam. "Aku sendiri juga sekarang agak sedikit kagum padamu."

"Hanya sedikit kagum?" Yuan Bao seperti yang terkejut sekali.

"Aku tadinya merasa kau sedikitnya harus 70-80 baru benar. "

Dia malah menekankan, "Aku tadinya merasa kau harusnya seperti itu kagum padaku, sudah seharusnya demikian."

Berkata seperti itu sangatlah keterlaluan, tapi dia malah berkata seperti itu dan itu tentu saja ada alasannya.

oleh karena itu Li Jiang Jun pun tidak bisa menahan diri untuk bertanya,

"sudah seharusnya demikian? Mengapa sudah seharusnya demikian?" Yuan Bao malah menjawabnya dengan mantap. "Karena matamu tidak buta."

"Aku memangnya tidak buta."Jawaban Li Jiang Jun terhadapnya agak sedikit ketus dan tidak mengerti.

"Apa hubungannya mataku buta atau tidak buta dengan aku kagum atau tidak kagum padamu?"

"Tentu saja ada," kata Yuan Bao. "Jika matamu tidak buta, seharusnya kau bisa menebak dandananku sekarang ini sebenarnya milik siapa?"

Dia berkata dengan tampang bangga, Hendak mengambil benda- benda ini dari tubuh Gao Tian Jue bukanlah suatu hal yang mudah.

"Kau mengambil semua benda ini dari tubuhnya?" "Ya, setiap bagiannya."

"Aku hanya cukup memperlihatkan sebuah benda padanya," kata Yuan Bao.

"Begitu dia melihatnya, langsung kutotok jalan darahnya sehingga aku bisa mengambil semua benda ini darinya."

Li Jiang Jun menatapnya lama, ekspresi wajahnya sama dengan ketika Xiao Jun mendengar tentang hal ini sebelumnya.

Hal ini sebenarnya tidak akan ada orang yang percaya, karena itu Li Jiang Jun lagi-lagi tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya,

"Benda apa yang kauperlihatkan padanya?"

"sebuah bintang," kata Yuan Bao. "sebuah bintang yang sangat kecil."

Yuan Bao selalu membawa segala macam barang di tubuhnya, semua orang mengira pastinya barang-barang rongsokan yang tidak ada artinya. Yuan Bao sendiri juga tidak memperbolehkan orang lain melihatnya.

Kali ini dia juga tadinya tidak ingin memperlihatkan bintang itu pada Li Jiang Jun, tapi dia tidak menunggu Li Jiang Jun membuka suara, dia langsung mengeluarkannya bahkan menyodorkannya ke hadapan Li Jiang Jun, seperti yang takut dia tidak dapat melihatnya dengan jelas.

"Bintang yang ini," kata Yuan Bao.

"Ini bukanlah bintang yang jatuh dari langit, tapi sepertinya berasal dari pantai." Raut wajah Li Jiang Jun langsung berubah.

Perkataan Yuan Bao belum selesai diucapkan, raut wajahnya sudah berubah sama seperti Gao Tian Jue, hanya dengan sekali lihat raut wajahnya langsung berubah, seperti orang yang ditusuk oleh sebuah jarum yang panjang, runcing, dan tajam tepat dijantungnya.

Bintang ini hanyalah sebuah benda mainan anak kecil, meskipun terjatuh di tengah jalan sekalipun, pastinya sedikit sekali orang yang mau mencurinya, jika kau memberikannya kepada orang lain sebagai hadiahi pastinya tanpa segan-segan melemparkannya ke dalam selokan.

Tapi di mata Da Xiao Jiang Jun yang sudah malang melintang di dunia persilatan dan tanpa tanding ini, bintang ini seperti kegembiraan dan kutuk yang sudah melewati langit kesembilan, neraka tingkat kesepuluh, empat penjuru, delapan benua, yang sudah berubah menjadi mutiara yang paling berharga di antara yang lain.

Dia mengulurkan tangannya hendak mengambil bintang itu Tangannya sudah gemetaran, sama seperti Gao Tian Jue, terus gemetaran tidak berhenti. Kali ini tentu saja Yuan Bao tidak akan mengunci jalan darahnya, malah justru menghindar. "Ini adalah milikku." Yuan Bao berkata sambil tertawa, "orang dewasa tidak boleh merebut barang milik anak kecil."

"Ini bukan milikmu." Nada suara Li Jiang Jun sudah berubah menjadi parau dan penuh derita, "Aku tahu bukan milikmu."

"Walaupun dulunya bukan, tetapi sekarang sudah menjadi milikku," kata Yuan Bao.

"Tidak ada seorang pun yang boleh mengambilnya dariku." "Dari mana kau dapatkan benda itu?"

"Itu adalah urusanku," kata Yuan Bao sambil mengedipkan mata.

"Bolehkan aku mewakilkan diriku sendiri untuk menyimpan sedikit rahasia?"

Li Jiang Jun menatapnya lama baru kemudian menghela nafas panjang-panjang.

"Kau memang anggota dari keluarga Long (naga)." Lalu dia bertanya pada Yuan Bao,

"Kau anak ke berapa? Kedelapan atau kesembilan?"

Yuan Bao tidak menjawab malah balik bertanya, "Dari mana kau tahu aku adalah anggota keluarga Long?"

"Karena aku tahu bintang ini tidak mungkin jatuh ke tangan orang lain," kata Li Jiang Jun dengan pasti. Yuan Bao tidak menyangkal lagi, hanya bertanya pada nya "Jika aku bukan anggota keluarga Long, apakah kau sekarang sudah merebut bintang ini dariku?"

Li Jiang Jun lagi-lagi menatapnya lama

"Jika kau bukan anggota keluarga Long, saat ini kau pasti sudah menjadi mayat."

"Mengapa?"

"Karena aku tidak akan membiarkan bintang ini jatuh ke tangan orang lain."

Li Jiang Jun tiba-tiba bertanya kepada Yuan Bao, "Bersediakah kau memberikan bintang itu padaku?"

"Ditukar dengan apa?"

"Terserah kau ingin ditukar dengan apa," kata Li Jiang Jun. "Emas, perak, mutiara, perhiasan, terserah mau kau tukar dengan apa pun boleh."

Yuan Bao tertawa "Jelas-jelas kau tahu aku tidak akan berani menukarkannya, benda ini memang tidak bisa dikenakan juga tidak bisa dimakan, diberikan pada ku juga aku tidak mau."

Li Jiang Jun berkata seperti itu juga karena terpaksa, di dunia ini entah sudah berapa banyak orang yang bertumpahan darah demi mendapatkan benda ini, tetapi di mata Yuan Bao benda ini justru sepertinya tidak berharga sepeserpun.

Li Jiang Jun lagi-lagi menghela nafas. "Memang benar, aku sebenarnya sudah tahu kau tidak akan berani menukarnya, murid keluarga Long bagaimana mungkin tertarik pada harta dan kekayaan."

"Karena itu sewaktu aku melihat bahwa kau benar-benar belum mati, hatiku senangnya bukan main," kata Yuan Bao sambil tertawa.

"Karena jika kau mati, bintang ini pasti sudah menjadi milik orang lain."

"Mengapa?"

"Karena tadi aku bertaruh dengan tetua Xiao ini," kata Yuan Bao. "Yang kupertaruhkan justru bintang ini."

"Kalian bertaruh apa?"

"Aku berkata padanya bahwa kau pasti belum mati." Tawa Yuan Bao semakin senang

"Jagoan No satu di dunia, san Xiaojin Hun Li Jiang Jun, bagaimana mungkin seenaknya mati begitu saja?"

Raut wajah Li Jiang Jun lagi-lagi berubah, menyiratkan derita dan luka yang sukar untuk dikatakan. Tetapi dalam matanya tiba-tiba memancarkan cahaya, cahaya bintang di musim gugur yang dingin. Yuan Bao lagi-lagi sedang menepuk bahu Xiao Jun.

"sekarang kau sudah kalah, karena itu bintang ini masih menjadi milikku." Yuan Bao bertanya kepada Xiao Jun sambil tertawa terbahak-bahak

"kau belum lupa kan apa yang akan kau berikan pada ku setelah kau kalah?" Xiao Jun terpaku, Li Jiang Jun tiba-tiba berkata dengan aneh.

"Dia belum lupa," kata Li Jiang Jun dengan terpatah-patah. "Tapi dia tidak kalah."

"Dia tidak kalah?" Yuan Bao merasa heran, juga geli. "Memangnya yang kalah adalah aku?"

"Benar," kata Li Jiang Jun. "Yang kalah adalah kau."

Yuan Bao tertawa sampai sakit perut.

"Aku tertawa sampai mau mati rasanya," kata Yuan Bao. "seumur hidupku belum pernah aku mendengar perkataan yang

menggelikan seperti itu." "oh? "

"Jika aku mengatakannya pada orang lain, san Xiao Jin Hun Li Jiang Jun juga membantu anaknya sendiri melindungi mukanya, tidak tahu berapa banyak orang di dunia persilatan yang akan menertawakannya sampai mati," kata Yuan Bao.

"Jika hendak mengundang orang-orang yang dibuat tertawa sampai mati itu kemari, dengan menggunakan 500 buah kereta yang beroda delapan juga harus memakan waktu tiga hari tiga malam."

Dia sepertinya sudah tertawa sampai tidak bisa bernafas, seperti yang benar-benar mau mati karena tertawa. Li Jiang Jun sama sekali tidak bertampang sedang bergurau, penampilannya justru jauh lebih lemah dibandingkan dengan orang sehat dihadapannya.

Menunggu sampai Yuan Bao sudah tidak merasa lucu lagi, Li Jiang Jun baru berkata dengan perlahan-lahan.

"Jika ada orang di dunia persilatan yang tahu akan hal ini, tentu saja akan ada yang mati.Jika ada satu yang tahu maka akan mati satu orang, jika ada 10.000 orang yang tahu maka akan ada 10.000 orang yang mati. Tetapi aku berani jamin mereka bukan mati karena tertawa." Nada suaranya tiba-tiba berubah menjadi dingin. "Karena hal ini sama sekali tidak lucu."

Yuan Bao tidak bisa tertawa lagi.

"sebenarnya apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya pada Li Jiang Jun.

"Mengapa kau mengatakan bahwa aku pasti kalah?" "Karena yang kalah memang dirimu."

Yuan Bao memandang kepada Xiao Jun, lalu kembali memandang Li Jiang Jun.

"Kalau begitu, dia bukanlah anakmu?"

"Dia adalah anakku," jawab Li Jiang Jun. "Dia adalah darah dagingku."

"Kalau begitu, sebenarnya kau ini sudah mati?" Yuan Bao bertanya lagi, tentu saja ini adalah pertanyaan yang disengaja. "Aku masih belum mati."

"Kalau begitu aneh dong," kata Yuan Bao.

"Kau jelas-jelas belum mati, bagaimana mungkin aku yang kalah?"

"Karena meskipun aku belum mati, Li Jiang Jun memang sudah mati, sudah mati beberapa tahun yang lalu." Yuan Bao terkejut setengah mati.

"Li Jiang Jun sudah mati? Lalu kau sebenarnya bukan Li Jiang Jun?"

"Bukan."

Yuan Bao terpaku. Dia memandangi dengan seksama orang yang dikejar-kejar dan diburu hendak dibunuh oleh semua orang di dunia persilatan, orang yang disangka oleh semua orang sebagai Li Jiang Jun, lalu memandang lagi kepada Xiao Jun.

"Gao Tian Jue sendiri yang memberitahukannya padaku bahwa dia adalah anaknya Li Jiang Jun," kata Yuan Bao.

"Aku percaya Gao Tian Jue tidak mungkin berbohong." "Dia memang tidak mungkin berbohong."

"Kalau begitu dia memang benar-benar anak Li Jiang jun?" "Ya."

"Kau juga yang tadi mengatakan padaku bahwa dia adalah anakmu, darah dagingmu?" "Ya."

"Kau juga sepertinya bukan orang yang suka berkata bohong, tapi kau membuatku benar-benar bingung," kata Yuan Bao sambil tertawa pahit.

"Tolong katakan padaku, bagaimana sebenarnya masalah ini?" "Hal ini sebenarnya tidaklah rumit, hanya kau sendiri saja yang

membuatnya menjadi rumit." "oh?"

"setiap orang pasti memiliki orang tua dan orang tua bukanlah satu orang saja."

Yuan Bao akhirnya mengerti, tetapi tetap saja belum bisa percaya.

"Apakah Li Jiang Jun adalah ibunya?" "Benar."

"Kalau begitu, Li Jiang jun adalah seorang wanita?" "Benar."

Yuan Bao lagi-lagi terpaku.

san Xiao Jin Hun Li Jiang Jun yang terkenal di seluruh dunia ternyata adalah seorang wanita, hal ini benar-benar hal yang mengagetkan orang.

Meskipun belum ada orang yang melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa tampang Li Jiang Jun, juga tidak ada yang tahu dia itu sebenarnya laki-laki atau perempuan, tetapi di dalam hati semua orang, siapa pun tidak akan ada yang menyangka bahwa dia adalah seorang wanita.

Di pikiran semua pendekar di dunia persilatan, perempuan selamanya adalah makhluk yang lemah, selamanya tidak akan bisa melebihi laki-laki.

"Li Jiang Jun adalah ibunya, lalu kau adalah ayahnya," kata Yuan Bao sambil menghela nafas.

"setidaknya aku juga jadi mengerti sedikit hal ini." "Hal apa lagi yang belum kau mengerti?"

"Kau." Yuan Bao berkata,

"Aku semakin lama semakin tidak mengerti siapa sebenarnya kau ini?"

"Laki-laki yang bisa bersanding dengan Li Jiang Jun tentu saja tidak mungkin orang yang biasa-biasa saja. Ilmu silatmu, kepandaianmu, pengetahuanmu, kharismamu, seumur hidupku aku belum pernah menemukan orang kedua yang bisa menandingimu." Yuan Bao berkata dengan serius,

"Jika kau adalah Li Jiang Jun, tentu saja hal ini tidak aneh karena dalam pikiranku Li Jiang Jun memang seharusnya orang yang seperti itu."

Yuan Bao lagi-lagi menhela nafas. "Tetapi kau bukan Li Jiang Jun, jadi aku semakin lama semakin tidak mengerti"

"Tidak mengerti apa?" "Jika kau bukan Li Jiang Jun, lalu siapa sebenarnya dirimu?" Yuan Bao berkata,

"Aku sudah berpikir dari tadi, di dunia persilatan tidak mungkin ada orang yang seperti dirimu, orang seperti dirimu memang seharusnya tidak mungkin ada."

"Apa yang kau katakan itu benar, aku memang tidak seharusnya ada." orang ini diam dan tertawa.

"Karena aku memang sudah mati dari dulu." "siapa kau sebenarnya?"

"Aku adalah Guo Di Mie." orang ini berkata,

"Aku adalah Guo Di Mie yang seharusnya sudah mati 17 tahun yang lalu."

Guo Di Mie dan Gao Tian Jue adalah sepasang suami istri yang ilmu jilatnya paling hebat di dunia persilatan. Mereka dan Li Jiang Jun memang seharusnya sudah mati.

Tian Jue Di Mie sangat terkenal dalam menangkap dan memberantas penjahat, sudah tidak terhitung berapa banyak penjahat yang berilmu tinggi yang mati di tangan sepasang suami istri ini.

Sewaktu San Xiao Jin Hun Li Jiang Jun masih merajai dunia persilatan, dia merupakan lawan dari sepasang suami istri ini. semua orang tahu bahwa Tian Jue Di Mie tidak akan melepaskan dia, jika tidak bisa mengalahkan pencuri ulung seperti dia adalah penyesalan sepasang suami istri ini. Karena itu orang dunia persilatan sedang menunggu untuk melihat pertempuran antara naga dan macan ini.

Pertarungan ini siapa yang menang dan siapa yang kalah, tidak ada yang bisa memastikan. Kemudian, perkumpulan Tian Jue Di Mie tiba-tiba menghilang, Guo Di Mie tiba-tiba menghilang dari dunia persilatan, semua orang menyangka dia telah mati, bahkan pasti mati di tangan Li Jiang Jun.

Karena itu semua orang menyangka munculnya kembali Gao Tian Jue kali ini pasti disebabkan karena Li Jiang Jun, untuk membalaskan kematian suaminya. Tidak peduli seberapa kejam dan jahatnya cara yang digunakan Gao Tian Jue, orang-orang tidak akan merasa heran.

Tidak disangka Li Jiang Jun yang ingin dikalahkannya bukanlah Li Jiang Jun yang asli, melainkan suaminya sendiri Guo Di Mie. Tentu saja dia tahu orang ini bukanlah Li Jiang Jun melainkan Guo Di Mie, meskipun semua orang di dunia ini tidak ada yang tahu, Gao Tian Jue pasti tahu.

Mengapa dia mengganggap suaminya sendiri sebagai musuhnya?

Mengapa Guo Di Mie belum mati? Mengapa bisa memiliki anak dengan musuh bubuyutan Tian Jue Di Mie, Li Jiang Jun?

Ketua perkumpulan pengemis yang sebelumnya, Ketua Pen, yang mengasuh Xiao Jun, mengapa mengatakanpada Xiao Jun kalau yang membunuh ibunya adalah Li Jiang Jun?

sewaktu Guo Di Mie dikejar dan diburu oleh orang-orang di dunia persilatan, mengapa dia mau mengakui dirinya sebagai Li Jiang Jun? siapa yang memaksakan keadaan seperti ini kepada Guo Di Mie? selama 17 tahun ini, belum pernah ada orang yang bisa menemukan dia, tetapi mengapa hanya dalam waktu satu malam saja semua orang datang ke kota Ji Nan untuk mencarinya? siapa yang bisa menjelaskan hal ini?

ooo)o(ooo

BAB XXII SEBUAH CERITA

Tanggal 19 bulan 4, malam.........

Udara di dalam kabin kosong itu bertiup pelan karena perahu sekarang sudah berada di atas danau.

Tapi Yuan bergembira bukan karena angin di dalam kabin kosong ini melainkan orang yang bernama Guo Di Mie ini.

Jika ingin tahu semua masalah yang dimiliki oleh orang ini tentu saja sesuatu yang tidak mungkin bakal terjadi, juga tentu saja tidak akan ada orang yang mengerti. Tapi Yuan Bao justru tidak bisa menerimanya.

Dia selalu berpikir untuk mencari jawaban dari kejadian ini, berpikir sampai kepalanya sendiri pusing sekalipun tetap saja tidak menemukan jawabannya.

"Kalian tidak memperhatikan kepalaku." Tiba-tiba dia bertanya kepada Guo Di Mie,

"Apakah kau bisa melihat bahwa dia sudah berubah?" "Aku tidak bisa melihatnya."

"Tapi aku tahu dia sudah berubah menjadi tiga kali lipat lebih besar dari biasanya," kata Yuan Bao sambil tertawa pahit. "Meskipun kepalaku memang tidak kecil, tetapi sekarang besar kepalaku ini sebesar tiga buah kepala, besarnya bukan main."

Dia lagi-lagi bertanya kepada Guo Di Mie, "Apakah kau tahu mengapa kepala seseorang bisa dengan tiba-tiba berubah menjadi besar?"

"Mengapa?"

"Karena aku sama sekali tidak habis pikir," akhirnya Yuan Bao mengaku.

"Aku ingin tahu urusan kalian antara suami istri dan antara ayah dan anak tetapi aku sama sekali tidak mengerti."

Dia menggaruk-garuk kepalanya. "Tadinya aku masih mengira diriku adalah yang paling pintar.sekiranya tidak ada hal di dunia ini yang tidak kumengerti. Tetapi begitu memikirkan masalah kalian, kepalaku langsung membengkak menjadi besar dan berat, bahkan saking beratnya sampai-sampai leherku serasa mau putus saja."

"Memang pada dasarnya kau tidak perlu memikirkannya," kata Guo Di Mie.

"Masalah ini seharusnya adalah rahasia yang tersimpan rapat, selain kami bertiga, tidak ada orang lain yang boleh mengetahuinya."

"Mengapa?"

"Karena rahasia ini seperti sebuah golok pembunuh yang bisa melukai orang," kata Guo Di Mie. "Jika ada orang yang memaksa untuk membongkarnya, maka bukan hanya kami saja yang terluka tetapi dirinya sendiri pun akan ikut terluka."

"Yang kau maksud dengan kami bertiga itu siapa? "Yuan Bao lagi- lagi bertanya.

"Apakah Li Jiang Jun, Gao Tian Jue, dan kau sendiri?" "Betul."

"Tetapi sekarang kau seharusnya membiarkan dua orang yang lainnya untuk mengetahuinya," kata Yuan Bao.

"Karena kedua orang ini berhak tahu."

Dia sepertinya takut Guo Di Mie salah mengerti.

"Yang kumaksud dua orang itu tentu saja aku dan anakmu ini," kata Yuan Bao.

"setiap orang berhak mengetahui rahasia asal-usul dirinya sendiri."

"Lalu kau?" Guo Di Mie bertanya pada Yuan Bao. "Mengapa kau juga berhak untuk tahu rahasia orang lain?"

"Karena sekarang aku sudah tidak bisa tidak mengetahuinya," kata Yuan Bao.

"Jika kau tidak memberitahuku maka dirimu sendiri akan merasa sangat menderita." Dia sebenarnya sama sekali tidak memiliki alasan untuk berkata seperti itu, tetapi dia justru kelihatannya seperti yang memiliki 100 macam alasan, bahkan mengatakannya dengan penuh semangat.

"Bahkan walaupun di tanganku ini ada sebuah golok pembunuh sekalipun, aku tidak akan menggunakannya untuk melukai orang lain."

Yuan Bao berkata dengan gembira, "walaupun benar itu adalah sebuah golok pembunuh, begitu sampai di tanganku maka akan berubah menjadi golok pembawa keberuntungan."

Guo Di Mie menatapnya, kemudian menatap Xiao Jun yang berdiri seperti sepotong kayu di sana, lalu tiba-tiba menghela nafas panjang.

"Baiklah, aku akan memberitahukannya padamu." Guo Di Mie berkata terhadap Yuan Bao,

"Memang pada dasarnya tidak ada satu rahasia pun di muka bumi ini yang bisa disimpan selamanya, dan sekarang sepertinya sudah tiba waktunya bagiku untuk mengatakan rahasia ini."

Yuan Bao juga sedang menatapnya, pembawaannya tiba-tiba berubah menjadi sangat serius.

"Bicaralah, aku menjamin kau tidak akan menyesal."

Mereka saling mendukung, hati mereka sepertinya ada semacam perasaan yang hanya bisa dimengerti oleh mereka. Mereka mengerti bahwa lawan bicara mereka sudah dapat mengerti apa yang dipikirkannya. Lalu Guo Di Mie menceritakan kisahnya.

"Beberapa tahun yang lalu, ada seorang anak laki-laki yang nakal dan tidak bisa diam tersesat ketika sedang bermain ke tengah gunung. orang yang tersesat di dalam gunung itu, jika tidak dijadikan santapan harimau, pasti mati kelaparan secara perlahan- lahan karena tidak pernah ada orang yang keluar hidup,hidup dari sana.

Nasib anak ini sangatlah bagus, di saat kebingungan seperti itu dla masuk ke sebuah lembah yang misterius dan bertemu dengan sepasang anak perempuan kakak-adik yang sangat cantik bagaikan bidadari yang umurnya kurang lebih sebaya dtngan dirinya. Mereka tidak hanya menolongnya, bahkan membawanya pulang ke rumah mereka.

Anak laki-laki ini tentu saja adalah anak yang sangat pintar dan sangat manis, bahkan bisa membuat orang yang melihatnya langsung menyukainya. Ini berkat pengalaman hidupnya yang keras.

sebenarnya dia adalah anak yatim piatu yang bernasib malang, tetapi sejak saat itu nasibnya telah berubah.

Karena ayah sepasang kakak-adik itu adalah seorang persilat tangguh yang hidup mengasingkan diri, ilmu silatnya sangatlah tinggi, tetapi karena ditinggal mati oleh istri tercintanya maka dia meninggalkan nama besarnya dan mengasingkan diri ke dalam gunung ini. "

Bersambung-12

Salam hangat untuk para Cianpwee sekalian,

Setelah melalui berbagai pertimbangan, dengan berat hati kami memutuskan untuk menjual website ini. Website yang lahir dari kecintaan kami berdua, Ichsan dan Fauzan, terhadap cerita silat (cersil), yang telah menemani kami sejak masa SMP. Di tengah tren novel Jepang dan Korea yang begitu populer pada masa itu, kami tetap memilih larut dalam dunia cersil yang penuh kisah heroik dan nilai-nilai luhur.

Website ini kami bangun sebagai wadah untuk memperkenalkan dan menghadirkan kembali cerita silat kepada banyak orang. Namun, kini kami menghadapi kenyataan bahwa kami tidak lagi mampu mengelola website ini dengan baik. Saya pribadi semakin sibuk dengan pekerjaan, sementara Fauzan saat ini sedang berjuang melawan kanker darah. Kondisi kesehatannya membutuhkan fokus dan perawatan penuh untuk pemulihan.

Dengan hati yang berat, kami membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin mengambil alih dan melanjutkan perjalanan website ini. Jika Anda berminat, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 0821-8821-6087.

Bagi para Cianpwee yang ingin memberikan dukungan dalam bentuk donasi untuk proses pemulihan saudara fauzan, dengan rendah hati saya menyediakan nomor rekening berikut:

  • BCA: 7891767327 a.n. Nur Ichsan
  • Mandiri: 1740006632558 a.n. Nur Ichsan
  • BRI: 489801022888538 a.n. Nur Ichsan

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar