Website Cerita Silat Indomandarin Ready For Sale

Jilid-04

Tuan besar Tian yang biasanya tidak minum arak telah minum tiga cangkir arak, anaknya pun menemani dia minum tiga cangkir arak.

"Kami datang ke sini ingin menanyakan sesuatu padamu" Pertanyaan yang diajukan tuan besar Tian selalu langsung pada pokok permasalahan.

"Bagaimana kalian tahu bahwa yang mati itu bukan Sun Ji cheng?"

Zheng Nan Yuan tertawa.

"Pertanyaan ini seharusnya aku yang tanya kepada tuan besar Tian. Tapi sekarang aku sudah lebih dulu menanyakannya padamu. Boleh tidak kita tidak membicarakannya?"

"Tidak boleh."

"Kalau begitu aku akan ceritakan dari awal sampai akhir."

Zheng Nan Yuan terlebih dulu menuangkan secangkir arak untuk dirinya sendiri lalu meminumnya dengan mengeluarkan suara, setelah itu baru berbicara.

"Pengawalan di kediaman bos besar Sun terbagi atas enam kelompok, pembagiannya ditangani oleh Lian Gen dan Qiu Bu Dao. Belakangan ini aku tiba-tiba menyadari bahwa Qiu Bu Dao sudah mengganti 12 orang dari seluruh kelompok."

"Tuan besar Tian tahu bahwa dia tidak akan menceritakannya secara detail masalah ini, maka dari itu dia tidak melewatkan celah sedikltpun."

"Yang digantikan itu orang yang bagaimana? Yang baru itu orang yang bagaimana?" tanya tuan besar Tian.

"Yang digantikan itu adalah angkatan lama yang pandai dan berpengalaman, sedangkan yang baru identitasnya sangat misterius, orang asing yang tidak pernah muncul di dunia persilatan sebelumnya dan umurnya tidak ada yang lebih dari 30 tahun. "

"Apakah kau pernah menanyakannya langsung kepada Sun Ji cheng tentang masalah ini?"

"Tidak pernah," kata Zheng Nan Yuan.

"Tetapi setelah dia tiba-tiba meninggal, aku langsung sadar, mungkin kematiannya ada sangkut pautnya dengan ketiga belas orang tadi."

"Pada waktu itu apakah mereka semua sudah pergi?" "Belum." Zheng Nan Yuan berkata,

"oleh karena itu aku memanggil kembali ketiga belas orang yang telah diganti oleh Qiu Bu Dao dan menambah tiga belas orang jagoan lagi, Jadi dua orang melawan satu orang dari tiga belas orang asing itu. Tidak peduli hidup atau mati, mereka semua harus ditangkap."

"Tindakanmu itu betul," tuan besar Tian menyetujuinya, lalu bertanya lagi,

"Hasilnya bagaimana?"

"orang yang kuutus kembali dengan cepat." Zheng Nan Yuan meminum sisa arak di cangkir sampai tidak tersisa.

"Ke 26 orang itu semuanya telah kembali. " "Mereka sekarang ada di mana?" "Mereka semua ada di ruang bawah tanah tempat penyimpanan arak di bawah restoran ini."

"semuanya ada? semuanya tidak pergi?"

"Ke 26 orang itu semuanya tidak pergi." Zheng Nan Yuan berkata dengan tawar,

"Mereka mungkin selamanya tidak akan pernah pergi."

Di dalam ruang bawah tanah yang gelup, mayat-mayat yang ditutupi oleh selembar kain putih berjejer jauh lebih rapi dibandingkan dengan guci-guci arak.

Zheng Nan Yuan mengikuti tuan besar Tian dibelakangnya. "selama ini mereka belum kukuburkan karena aku memang ada

rencana untuk mengundang tuan besar Tian untuk melihat mereka."

Dia menyingkap kain putih yang menutupi mayat itu, cahaya remang-remang dari sinar lentera di dalam ruang bawah tanah itu segera menyinari wajah yang ketakutan dan memutar itu, satu persendian hancur oleh tangan pada saat memilin wajah.

Persendian tangan hancur, jakun juga hancur. semuanya mati dengan cara yang sama. Zheng Nan Yuan berkata,

"Ke 26 orang itu mati dengan cara yang persis sama."

Raut wajah tuan besar Tian tiba-tiba berubah menjadi serius.

Zheng Nan Yuan berkata lagi, "Yang mematahkan persendian di tenggorokkan mereka pasti tidak hanya satu orang karena tenaga yang digunakan berbeda tapi teknik mereka sama persis."

Dia berkata, "Teknik itu sangat kejam, unik, dan sangat efektif. Aliran mereka tidak sama dengan semua partai dan perkumpulan yang ada di dunia persilatan."

Tuan besar Tian tiba-tiba bertanya padanya,

"Kau belum pernah melihat teknik ini sebelumnya?" "Belum pernah."

Tuan besar Tian berkata sepatah demi sepatah, "Aku pernah."

Raut wajahnya makin serius, tidak membiarkan Zheng Nan Yuan berbicara, terus melanjutkan perkataannya,

"sekarang aku baru mengerti mengapa Sun Ji cheng rela meninggalkan semua kekayaannya, melarikan diri dengan berpura- pura mati."

Zheng Nan Yuan tentu saja bertanya, "Mengapa dia berbuat seperti itu?"

"Karena dia pasti menyadari bahwa ketiga belas orang ini sudah menyelundup ke dalam satuan pengawalnya, dan jelas tahu identitas ketiga belas orang itu." Tian Ji Zi tidak bisa menahan dirinya untuk tidak membuka mulut, lalu bertanya,

"Apakah dia takut sampai melarikan diri karena mereka?" "Ehm. Kalau dia benar adalah Da Xiao Jiang Jun, bagaimana bisa

dibuat takut sampai melarikan diri oleh orang lain?" Tian Ji Zi bertanya,

"Kapan jendral Li pernah takut pada orang lain?"

Tuan besar Tian membelalakkan matanya sambil berkata kesal, "Dari mana kau tahu dia tidak pernah takut pada orang lain?

Apakah kau itu ulat yang ada di dalam perutnya?" Tian ji Zi tidak berani berkata-kata lagi.

Ternyata Zheng Nan Yuan tidak bertanya lagi tentang identitas ketiga belas orang itu juga tentang teknik mereka yang aneh, juga tidak bertanya mengapa tuan besar Tian bisa memastikan bahwa Sun Ji cheng dibuat kabur ketakutan oleh mereka.

Dia hanya menyelesaikan perkataan yang seharusnya dia katakan.

"setelah tindakanku ini gagal, aku kehilangan jejak ketiga belas orang itu." Zheng Nan Yuan berkata, Begitu Lian Gen tahu akan hal ini, dia langsung memimpin pemeriksaan untuk memaksa mereka keluar."

Tuan besar Tian tertawa dingin. "untungnya kalian belum bisa memaksa mereka untuk keluar, jika tidak walaupun ruang bawah tanah ini lebih besar tiga kali lipat juga tidak akan bisa menampung orang mati yang banyak."

"Bagaimana pun juga, maksudku hanya ingin tuan besar Tian mengerti bahwa pemeriksaan yang kami lakukan kemarin malam bukan karena kami sudah tahu kalau yang mati itu bukan bos besar sun, juga bukan karena kami sudah menyadari bahwa yang mati hanya tubuh yang menggantikan dia." Zheng Nan Yuan tetap tenang. Pemeriksaan kemarin malam sebenarnya untuk mencari ketiga belas orang itu.

Dia tidak sama dengan Xiao Jun, dia selalu berkata dengan terperinci, demi ingin menjelaskan suatu perkara, dia bisa membicarakannya sampai beberapa kali supaya tidak salah.

sekarang dia sudah mengatakannya dengan jelas, jadi sekarang dia mau mengajukan pertanyaannya.

"Bagaimana tuan besar Tian bisa tahu kalau yang mati itu bukan Sun Ji Cheng melainkan badan pengganti?"

Jika tuan besar Tian bukan orang yang tahu aturan, dia bisa menolak untuk menjawab pertanyaan itu. Jika dia menolaknya, tidak ada seorang pun yang bisa memaksanya. untungnya tuan besar Tian ada kalanya tahu aturan, pada saat orang lain memintanya untuk menjelaskan dengan sejelas-jelasnya, dia juga tidak sampai hati untuk menolaknya.

Dia hanya bertanya kepada Zheng Nan Yuan,

"Apa kau juga ingin aku menceritakannya dari awal sampai akhir? " "sebaiknya begitu."

Kemudian tuan besar Tian menuangkan secangkir arak lalu menceritakannya dari awal.

"Aku sudah curiga dari awal kalau Sun Ji cheng tidak mungkin tiba-tiba mati begitu saja, tetapi aku tidak ada cara untuk memastikan bahwa yang mati itu bukan dia, baru kemarin malam aku baru ada kesempatan untuk membuktikannya"

"Bagaimana caranya?"

"Apakah pada tanggal l5 bulan 4, Sun Ji cheng baru meninggalkan restoran Da san Yuan pada waktu tengah hari?"

"Benar."

"Bukankah waktu itu dia makan semangkuk sayap ayam di sini? juga sayuran yang dibuat dengan menggunakan kacang walnut, biji tusam, dan buah-buahan kering, minum beberapa cangkir arak yang baru kalian datangkan yaitu arak Bo Li Pu Tao Qiu?"

"Benar."

Zheng Nan Yuan tertawa pahit.

"Tidak disangka tuan besar Tian sangat mengetahui semua gerak gerik di sini."

Tuan besar Tian tidak memperdulikan perkataannya tadi, sendiri melanjutkan perkataannya,

"waktu kematiannya kurang lebih pada waktu sebelum senja, jarak dari sejak berpisah denganmu kurang lebih hanya dua jam." "Bagaimana tuan besar bisa memastikannya?"

"Kepala bagian otopsi mayat kota Ji Nan, Ye Lao Yan, adalah teman baikku," kata tuan besar Tian.

"Kamu seharusnya tahu bahwa dia orang yang ahli dihidang ini, berdasarkan pengalamannya selama lebih dari 20 tahun belakangan ini yang sudah menangani langsung mayat yang tidak terhitung jumlahnya, pandangannya tentu saja tidak mungkin salah."

"Tetapi kami sama sekali belum meminta ahli otopsi pemerintah di kota Ji Nan untuk mengotopsi mayat."

Zheng Nan Yuan berkata,

"Tuan Ye Lao juga belum pernah sekalipun melihat mayat bos besar kami."

"Dia sudah melihatnya." "Kapan dia melihatnya?"

"Kemarin setelah lewat senja, pada saat kalian mengumpulkan semua bawahan kalian untuk bersiap mengadakan pemeriksaan. Pada saat itu mayat bos besar masih berada di dalam kamarnya."

"Betul sekali."

"Tuan Ye Lao bagaimana mungkin bisa berada di dalam kamar tuan besar?" selidik Zheng Nan Yuan.

"Aku yang membawanya ke sana." Zheng Nan Yuan tidak bertanya lebih lanjut, apabila tuan besar Tian ingin membawa siapa saja ke mana saja, itu bukanlah hal yang sulit baginya.

Lagi pula pada saat itu semua orang di kediaman sun yang berilmu tinggi sedang ditugaskan di luar, diantara sisa pengawal yang berjaga di kediaman sun pasti ada yang merupakan murid partai panji Bunga.

Tuan besar Tian berkata lagi,

"setelah Ye Lao Yan memastikan waktu dari kematian sun Ji Cheng yang mendadak, aku langsung terpikirkan satu pertanyaan." "Pertanyaan apa?"

"sesudah seseorang memasukkan sesuatu ke dalam perutnya, butuh berapa lama untuk menjadi kotoran?"

Ini adalah pertanyaan yang aneh, tetapi juga pertanyaan yang berbahaya.

"Berdasarkan pengalaman Ye Lao Yan, umumnya makanan yang ada di dalam perut dua jam kemudian, tidak semuanya berubah menjadi kotoran." Tuan besar Tian berkata,

"Kacang walnut, biji tusam dan buah-buahan kering lebih sulit lagi dicerna. "

Lalu dengan cepat dia membicarakan hasilnya.

"Di dalam perut mayat itu ternyata tidak ada sama sekali daging ayam, juga tidak ada kacang walnut, biji tusam, dan buah-buahan kering, malah terdapat beberapa yang tidak pernah berani dimakan sun Ji cheng sebelumnya yaitu dendeng ikan kering."

"Bagaimana kalian bisa mengetahui semua ini?"

Walaupun tuan besar Tian tidak memberitahukan kejadian yang sebenarnya terjadi, tetapi orang-orang bisa membayangkannya.

Walaupun semua orang bisa membayangkannya, tetapi tidak ada seorang pun yang serius memikirkannya .

Tetapi raut wajah Zheng Nan Yuan sudah tidak setenang tadi, lalu dia bertanya dengan dingin,

"Apakah sejak semula tuan besar Tian sudah curiga bahwa yang mati itu bukan dia?"

"Benar."

"Bagaimana tuan besar Tian bisa mencurigainya?"

Pandangan mata Zheng Nan Yuan menusuk bagaikan pisau. "Antara tuan besar Tian dan bos besar kami tidak pernah ada

hubungan apa-apa sebelumnya, mengapa tuan besar Tian begitu menaruh perhatian besar terhadap kematiannya?"

Raut wajah tuan besar Tian berubah. Tian Ji Zijuga menyadari perubahan pada raut wajah ayahnya, sama seperti wajah penuh amarah pada waktu dia membicarakan hal ini sampai pada masalah Liu Jin Niang. Tetapi tuan besar Tian tetap saja menjawab pertanyaan ini. "Tentu saja aku menaruh perhatian dan curiga," tuan besar Tian berkata dengan keras.

"Karena aku sudah tahu bahwa Sun Ji cheng sebenarnya adalah Li Da Xiao. sepuluh orang Qiu Bu Dao juga tidak bisa menandingi satu jari dari Da Xiao Jiang Jun, bagaimana mungkin dia bisa terbunuh hanya dengan satu pukulan dari Qiu Bu Dao?"

Ini adalah jawaban yang sangat sesuai, tidak ada seorang pun yang berani memprotesnya, walaupun tahu bahwa ini hanyalah sebuah alasan saja, tetap saja tidak ada seorangpun yang berani membantah. Meskipun tahu bahwa masih banyak alasan yang belum dikemukakan oleh tuan besar Tian, tidak ada seorang pun yang berani menanyakannya.

Tetapi Zheng Nan Yuan masih ada satu pertanyaan lagi yang ingin ditanyakannya.

"Hari ini aku mendengar rumor dari dalam kota, pegawai pemerintahan dan tuan besar Tian sedang mencari seorang yang bernama Wu Tao, karena berdasarkan laporan yang bisa dipercaya, orang ini kemungkinan besar adalah orang dulu pernah mengguncangkan dunia, san Xiao Jing Hun (tertawa tiga kali bisa mengagetkan arwah Li Jiang Jun 'jendral Li'). Aku rasa kau pasti pernah mendengarnya."

"Apakah maksud tuan besar Tian adalah, Wu Tao adalah Sun Ji cheng, Sun Ji cheng adalah Li Jiang Jun, Li Jiang Jun adalah Wu Tao?"

Zheng Nan Yuan kembali lagi ke permasalahan yang semula, dia sudah menanyakan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda sebanyak tiga kali. Jawaban yang diberikan tuan besar Tian jUstru sangat sederhana.

"Betul."

Hal ini membuat orang sukar untuk mempercayainya. Zheng Nan Yuan mengeluh. Walaupun hidup Sun Ji cheng tidak bisa dikatakan normal, tapi dia adalah orang yang sangat mengerti aturan. setiap hari dia selalu bertemu orang, tidak hidup mengasingkan diri Beberapa tahun belakangan ini tidak pernah ada orang yang mencurigainya, aku benar-benar tidak mengerti bagaimana tuan besar Tian bisa tahu bahwa dia adalah Da Xiao Jiang Jun?

Tuan besar Tian tertawa dingin.

"Apa kau kira yang tahu akan rahasia ini hanya aku seorang? Kau kira demi siapa tetua Xiao datang kemari?"

Dengan perkataannya itu, dia melemparkan pertanyaan yang tidak ingin dijawabnya kepaDa XiaoJun.

Benar saja, ternyata Zheng Nan Yuan langsung bertanya, "Bagaimana tetua xiao bisa tahu rahasia ini?"

Xiao Jun berkata dengan datar,

"Murid perkumpulan tersebar di seluruh negeri, masalah kecil maupun besar di dunia persilatan, walaupun perkumpulan tidak bisa menjadi yang pertama mengetahuinya, yang pasti tidak akan menjadi yang terakhir yang mengetahuinya."

Jawaban itu sama sekali tidak bisa disebut jawaban, tapi tidak bisa tidak dihitung sebagai jawaban. semua orang di dunia persilatan tahu, informasi yang diperoleh dari perkumpulan pengemis sangatlah akurat, mengenai dari mana didapatnya informasi itu, tidak ada seorang pun yang tahu. Tapi dia masih ada satu pertanyaan lainnya.

"Bagaimana anda berdua bisa memastikan bahwa Wu Tao adalah bos besar sun?"

"sun ji cheng membunuh orang yang menggantikannya dengan satu cukulan yang membuat luka pada dada dan perutnya, dan jurus yang digunakannya adalah benar- benar jurus Wen Ru Tai san Qiu Bu Dao. sama seperti Qiu Bu Dao, dia juga melatih jurus itu 40 tahun." Tuan besar Tian berkata,

Hanya ada sedikit perbedaan yaitu tenaga dalam yang dikeluarkan untuk menggunakan jurus tersebut mengandung kekuatan tenaga Yin yang lembut. Tuan besar Tian benar-benar pasti akan hal ini. pukulan aliran kuil Xiao Lin mengandung kekuatan tenaga Yang yang keras. Murid-murid aliran kuil Xiao Lin tidak mungkin ada yang bisa mengeluarkan tenaga dalam tingkat tinggi dengan tenaga Yin yang lembut.

Tuan besar Tian pengetahuannya sangat luas, ilmu silatnya sangatlah tinggi, tidak ada bandingannya. Dia mengetahui sedikit akan semua jurus goloki pedang, pisau, pukulan, jenis senjata, ataupun senjata gelap dari setiap perguruan, partai maupun perkumpulan.

Zheng Nan Yuan hanya bisa mendengar semua perkataannya. salah satu dari tiga raja dari Huai Nan, Lao Wang, tewas di tangan wu Tao. Tuan besar Tian berkata, yang digunakannya untuk membunuh Lao Wang adalah ilmu cakar elang, jika dilihat jurusnya tidak kalah dari Lao Wang, hanya saja kekuatan yang digunakanya dalam jurus cakar elang terdapat kekuatan tenaga Yin yang lembut.

Jurus cakar elang pada dasarnya juga berkekuatan tenaga Yang yang keras, murid-murid aliran Huai Nan tidak ada yang menggunakan tenaga Yin. Tanpa menyebutkan hal ini pun semua orang sudah tahu.

Tuan besar Tian berkata lagi,

"Aku sudah memeriksa sendiri kedua mayat orang ini. Walaupun aku hanyalah seorang kakek tua, tetapi mataku masih belum lamur, apa yang bisa kulihat, belum pernah ada orang di dunia ini yang mengatakan aku salah lihat."

Tidak ada seorang pun yang bisa berbicara, tidak ada seorang pun yang berani berbicara. Pada akhirnya tuan besar Tian bertanya kepada Zheng Nan Yuan,

"Yang bisa menggunakan ilmu lawan yang sudah dilatih susah payah berpuluh-puluh tahun untuk melawannya, juga bisa menggunakan ilmu bertenaga Yang yang keras dengan tenaga Yin yang lembut, ada berapa orang di dunia ini yang seperti itu?"

"Rasanya tidak banyak selain orang tua yang bermarga Li yang berjulukan Da Xiao Jiang Jun, apakah kau bisa menyebutkan orang yang kedua?"

Zheng Nan Yuan tidak bisa berkata-kata. Dia tidak bisa menyebutnya, bahkan satu orang saja pun tidak bisa.

Tuan besar Tian berkata, "Karena kau tidak bisa menyebutkannya maka aku baru berani berkata, Wu Tao adalah Sun Ji Cheng, Sun Ji Cheng adalah Li Jiang Jun, Li Jiang Jun adalah Wu Tao. Ini adalah kesimpulannya."

Karenanya Zheng Nan Yuang sudah tidak ada pertanyaan lagi yang bisa ditanyakan, tapi justru Xiao Jun ada. Pertanyaan yang diajukannya umumnya membuat orang tidak bisa menjawabnya. sekarang Wu Tao sudah menyadari bahwa kita sudah mengetahui rahasianya, bahkan sedang mencarinya. Xiao Jun bertanya,

"Apa langkah selanjutnya yang akan dia lakukan?" Tian Ji Zi tiba-tiba tertawa,

"Pertanyaan ini tidak seharusnya kau tanyakan kepada kami." Dia berkata,

"Kau seharusnya langsung bertanya kepadanya.

-ooo00000ooo-

Tanggal 17 bulan 4, sore hari "

Hari cerah, sinar matahari tidak terik. Walaupun sinarnya tidak bisa masuk ke dalam kamar penjara yang sempit, gelap, lembab, dan baunya minta ampun ini, paling tidak ada kilasan sinar yang bisa masuk.

Yuan Bao sudah bangun dari tidur, sedang melihat sambil membelalakkan kedua matanya yang besar.

siapa pun tidak ada yang menduga apa yang sedang dilihatnya. seumur hidupnya dia belum pernah melihat apa yang dilihatnya sekarang, juga tidak ingin melihatnya. Biarpun sekarang sudah terlanjur melihatnya, tetap saja tidak mempercayainya .

Dia sedang melihat beratus-ratus ribu laba-laba, tikus, kecoa, cecak, lipan, nyamuk, dan kutu, Bangkai laba-laba, bangkai tikus, bangkai kecoa, bangkai cecak. bangkai lipan, bangkai nyamuk, dan bangkai kutu. Dia tidak pernah menyangka bahwa di dalam kamar penjara dari batu tersimpan barang-barang seperti itu. Hanya ada di dalam ruangan ini, sebenarnya tadinya semuanya hidup dan berterbangan serta berlarian ke sana ke mari. Tetapi begitu menyentuh tubuh Wu Tao yang sedang tidur nyenyak. yang hidup langsung

berubah menjadi mati. Tidak peduli laba-laba, tikus, kecoa, ataupun cecak. Baik ular berbisa, lipan, nyamuk, maupun kutu. Asalkan menyentuk tubuh Wu Tao langsung menjadi kaku, jatuh ke lantai, dan tidak bergerak sedikitpun. Yuan Bao tidak hanya melihat tapi juga sedang menghitung. Mati satu, hitung satu, sekarang dia sudah menghitung sampai 189. Hitungan ini sebenarnya sama sekali tidak mengagetkan orang, tapi dia sekarang sudah menghitung sampai bulu kuduknya berdiri semua. Wu Tao masih saja tidur nyenyak seperti orang mati saja. Di dalam kamar penjara masih belum tahu berapa banyak lagi binatang kecil dan besar yang aneh yang bakal keluar, di luar kamar penjara itu terdengar suara rantai besi yang ditarik. lolongan tangisan, dan suara sedang menjilat yang keras. Apa yang didengarnya dengan apa yang dilihatnya sama- sama menggetarkan hatinya. Dia hampir tidak kuat lagi.

Entah Wu Tao mau tidur sampai kapan baru mau bangun.

Yuan Bao menetapkan hati untuk membangunkannya, tidak berani bersuara, hanya menarik dengan tangannya. Tetapi baru saja sebelah tangannya menyentuh Wu Tao langsung terlontar kembali. setengah badannya langsung tidak bisa bergerak.

orang ini benar-benar aneh, orangnya sendiri tidak lah menakutkan tetapi ilmu silatnya yang menakutkan. Yuan Bao sedikit pun tidak takut padanya, bahkan mengambil seekor bangkai tikus dan melemparkannya keatas hidung Wu Tao.

"Plak." suara hidung seseorang yang dilempari seekor tikus mati. Bukan hidung Wu Tao melainkan hidung Yuan Bao. Bangkai tikus itu terlontar kembali tepat mengenai hidung Yuan Bao. Yuan Bao marah sekali, sepertinya mau berteriak membangunkannya, untung saja Wu Tao sudah bangun dan Yuan Bao langsung membelalakkan matanya dan bertanya,

"Apa maksudnya ini?" "Apa maksudnya apa?"

"Mengapa kau menggunakan bangkai tikus untuk memukul hidungku?"

"Bukankah kamu yang menggunakan bangkai tikus untuk memukul hidungku? Atau aku yang menggunakan bangkai tikus untuk memukul hidungmu?"

"Aku boleh memukulmu tapi kau tidak boleh memukulku." Yuan Bao masih berkata dengan suara yang marah.

Wu Tao duduk dan tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya, "Mengapa kau boleh memukulku sedangkan aku tidak boleh

memukulmu?" "Karena kau orang dewasa sedangkan aku masih anak-anak." Kata-kata Yuan Bao semakin lama semakin masuk akal.

"Lagi pula kau tadi sedang pura-pura tidur jadi sudah seharusnya aku membangunkanmu."

"Aku kan tidak tidur jadi untuk apa memukulku?"

Wu Tao sepertinya hendak tertawa tapi tidak tertawa. "Mengapa kau membangunkanku, mengapa tidur tidur lebih

lama lagi?"

"Aku tidak bisa tidur."

"Mengapa tidak bisa tidur?" Wu Tao bertanya, "Apa kurangnya tempat ini?"

"semuanya tidak baik, "Kau ingin pergi?" "Ingin," kata Yuan Bao. "sangat ingin."

"Apakah kau ingin datang lagi ke sini?"

"Hanya orang berengsek yang ingin datang lagi ke tempat ini." semakin bicara Yuan Bao semakin marah.

"Tempat ini sama sekali bukan tempat untuk orang tinggal, bahkan orang berengsek pun tidak akan tahan." wu Tao tiba-tiba bangkit dan berteriak. "Baiklah Baiklah?"

Yuan Bao bertanya, "Apa artinya itu?"

Baru saja pertanyaan itu diucapkan, dia sudah tahu apa yang dimaksud oleh Wu Tao kerena dia melihat Wu Tao sudah mengeluarkan tinjunya dan mendengar suara seperti serangkaian batang bamboo yang retak keluar dari dalam tubuh Wu Tao. Lalu terdengar ledakan suara bong.

Kamar yang terbuat dari bongkahan batu yang sempit, lembab, dan gelap ini tiba-tiba meledak. bongkahan-bongkahan batu yang satu bongkah beratnya bisa mencapai ratusan kg tiba-tiba meledak dan berhamburan ke luar.

Begitu batu-batu itu berhamburan keluar, Yuan Bao merasa dirinya dibawa terbang menembus awan. Dia hanya mendengar perkataan WuTao, Kalau orang berengsek pun tidak tahan dengan tempat ini, buat apa dipertahankan?

ooo)o(ooo

BAB VIII GOLOK PUSAKA YANG TIDAK INGIN DILEPASKAN

Tanggal l7 bulan 4, sebelum senja......

sel penjara yang memiliki dinding yang paling kokoh di penjara yang paling terkenal di kota Ji Nan tiba-tiba meledak secara misterius. Khusus untuk memperkokoh kamar penjara ini, sengaja didatangkan batu yang setiap bongkahnya memiliki berat beberapa ratus kg dari gunung bukit batu. Tetapi telah hancur oleh suatu kekuatan yang misterius yang sampai saat ini belum bisa ditafsirkan, bahkan ada sebongkah batu yang terlempar keluar sejauh 20 Zhang lebih, menghantam dua ruangan tempat penyimpanan kayu bakar dan sebuah pohon yang berumur 300 tahun di halaman belakang kantor pengadilan.

Di saat bersamaan, dua orang tahanan hukuman mati juga terbunuh secara misterius. Berdasarkan pengalaman dari kepala bagian otopsi pemerintah Ye Lao Yan, waktu kematian kedua orang itu adalah sesudah dini hari, sebelum kamar penjara itu meledak hancur.

Tidak ada seorang pun yang tahu sebab kematian mereka, terlebih lagi tidak ada seorang pun yang tahu mengapa kamar penjara itu bisa hancur.

Walaupun orang-orang pemerintahan ingin menutup-nutupi kejadian ini, tetapi kabar yang menyangkut kejadian ini, tidak sampai satu jam sudah menyebar ke seluruh kota Ji Nan.

Tuan besar Tian mungkin bukan orang pertama yang mengetahui hal ini, tapi lebih dulu tahu dibandingkan kebanyakkan orang.

Pada waktu kabar tersebut datang, tuan besar Tian sedang tidur siang. Begitu menerima kabar ini, dia langsung menuju kamar tamu tempat menginap tetua perkumpulan pengemis Xiao Jun dan tuan muda Tian Ji Zi untuk menemui mereka di ruang tamu kecil di dalamnya.

saat ini, tuan besar Tian yang semalaman tidak tidur, begitu meminum secangkir arak sewaktu makan siang, langsung segar kembali.

"Apakah kalian juga sudah mendengar kabar ini?" "Ya."

Dia menunjuk salah seorang muridnya yang baru saja membawa sebongkah pecahan batu yang hancur dan menaruhnya di atas meja.

"Ini adalah batu yang digunakan untuk mendirikan kamar  penjara itu, tadinya satu bongkah batu saja beratnya kira-kira 600 kg

- l000 kg.

* 75 m (1zhang =3.5 m).

Batu itu tebal dan keras, sebenarnya ketebalannya kurang lebih ada 1 chi 5 cun, panjang dan lebarnya juga lumayan.

Tuan besar Tian mencolek serbuk batu yang ada di atas pecahan batu itu lalu menggosokkannya dengan kedua belah jarinya.

Ini adalah batu yang sukar didapat, walaupun ketebalannya masih kurang sedikit bila dibandingkan dengan batu granit, tapi tingkat kekerasannya lumayan, bahkan jika ada seorang pengrajin besi paruh baya yang menggunakan palu besi besar untuk memukulnya, diperlukan waktu setengah hari baru bisa memukulnya hancur.

Tian Ji Zi mulai mengeluarkan pertanyaannya, "Ini bukan dihancurkan oleh palu besi besar?" "Bukan," jawab tuan besar Tian.

"Menurut tahanan lama yang ada di penjara itu, kamar penjara itu hancur dalam sekejap, semua bongkahan batu hancur dan beterbangan." Dia bertanya kepada Tian Ji Zi, "Apakah di dunia ini ada palu besi sebesar itu?"

"Tidak ada."

"Di dalam dunia ini tentu saja tidak ada, tapi di atas dunia ini mungkin ada." Tuan besar Tian berkata,

"Jika aku seorang bajingan, aku mungkin akan mengira bahwa ini adalah kekuatan dari makhluk halus."

Dia menghela nafasnya dan berkata,

"Tapi sayangnya aku bukan seorang bajingan, aku tahu selain kekuatan makhluk halus, ada satu jenis kekuatan yang bisa melakukan hal seperti itu."

Tian Ji Zi tentu bertanya

"Jenis kekuatan yang seperti apa?"

"Kekuatan manusia." Tuan besar Tian berkata,

"Kekuatan seseorang ada kalanya lebih besar dibandingkan dengan yang kau kira."

"orang seperti apa yang memiliki kekuatan seperti itu?" Tian Ji Zi selalu menyambung perkataan dari ayahnya dengan pertanyaan.

"orang seperti ini tentu saja tidak banyak, tapi sekarang ini kemungkinan hanya ada satu orang."

"siapa orang ini sebenarnya?" Tuan besar Tian emosi lagi, membelalakkan matanya ke anaknya sambil berkata,

"Kamu benar-benar tidak tahu siapa orang ini sebenarnya? Kamu benar-benar seorang idiot"

Tian Ji Zi bukanlah seorang idiot, dari permulaan dia sudah bisa menebak siapa orang itu sebenarnya.

orang ingin menangkapnya dan memenjarakannya, dia malah sudah terlebih dulu datang ke penjara. Tian Ji Zi tertawa pahit. Anak ini benar-benar punya akal.

Dia bukan anak kecil, dia adalah jenderal besar, dia adalah Da Xiao Jiang Jun Tuan besar Tian membalikkan wajahnya, Dia tidak hanya punya satu akal, tapi paling sedikit punya 700-800 akal. Dia menjepit hidung anaknya memaksanya untuk mendengarkan dan berkata,

"Kau harus ingat yang satu ini, kalau tidak tamatlah riwayatmu" "Baik,"

"Kau harus ingat, siapa pun yang berani menyinggung Da Xiao Jiang Jun pasti tidak akan berumur panjang."

"Baik," Tian Ji Zi berkata,

"Apa yang dikatakan oleh tuan besar, aku tidak pernah melupakannya sekalipun."

Xiao Jun akhirnya membuka suara juga, "Apakah tuan besar bisa memastikan bahwa kejadian ini benar- benar dia yang melakukannya?"

"Pasti dia," tuan besar Tian berkata dengan tegas dan yakini "selain dia tidak akan ada orang lain."

"Dia bisa sangat yakin karena pasti ada sebabnya. Di dunia ini, hanya dia yang bisa menggabungkan penggunaan jurus yang bertenaga Yang yang keras dengan menggunakan tenaga dalam Yin yang lembut, hanya penggabungan kedua unsur Yin dan Yang yang bisa menghasilkan kekuatan yang begitu dashyat."

"Karena takut makanya dia menyelamatkan dirinya dengan berpura-pura mati, hanya sayangnya sudah bersembunyi di dalam penjara yang gelap dan tidak ada sinar matahari, mengapa dengan tiba-tiba mengeluarkan ilmu silat yang istimewa seperti itu sehingga membuat keberadaannya terbongkar."

Pertanyaan ini tepat mengenai sasaran, Tian Ji Zi yang menanyakannya.

Setelah berpikir lama barulah tuan besar Tian menjawab, "Karena keberadaannya sudah terbongkar, dirinya sendiri sudah

tahu bahwa orang-orang telah menyadari bahwa yang mati itu bukan dia dan dia bersembunyi di dalam kamar penjara itu mungkin hanya karena dia butuh tempat istirahat untuk memulihkan tenaga dan kekuatannya."

Mendengar perkataan itu, raut wajah Xiao Jun dan Tian Ji Zi langsung berubah, dalam matanya mengeluarkan cahaya yang ganjil. Mereka sudah mengerti apa yang dimaksud oleh tuan besar Tian. Da Xiao Jiang Jun berbuat seperti itu demi memelihara kekuatan dan mengumpulkan semangat untuk melawan musuhnya sekuat tenaga. Kedashyatan dan tragisnya pertempuran ini sudah dapat dibayangkan.

Tuan besar Tian menghela nafasnya, lalu mengambil kendi arak yang berisi setengahnya dari bawah meja kemudian minum seteguk. setelah itu baru berkata dengan perlahan-lahan,

"untung musuhnya bukan aku."

"Kalau bukan tuan besar, pasti tidak mungkin aku." Tian Ji Zi sepertinya juga mengendurkan emosinya.

"Tentu saja bukan kau." Tuan besar Tian tertawa dingin, "Kau sama sekali tidak pantas."

"siapa yang pantas?" tanya Tian Ji Zi.

"Apakah orang yang membunuh ke 26 jagoan bawahan Zheng Nan Yuan?"

"Pelakunya bukan satu orang melainkan sekelompok orang dari satu organisasi." Tuan besar Tian berkata,

"Yang masuk menjadi bagian dari pengawal baru di bawah QiuBu Dao semuanya juga anggota organisasi ini, oleh karena itu teknik yang digunakan untuk membunuh pun sama."

"Apakah teknik itu menakutkan?"

"Apakah kau mau mencari mereka untuk mencobanya?" Tuan besar Tian lagi-lagi tertawa dingin. "Kalau begitu kemungkinan kau akan sebera benar-benar duduk di atas kursi beroda itu seumur hidupmu."

Pandangan mata Xiao Jun lagi-lagi memandang ke kejauhan, lagi- lagi sepertinya memikirkan hal yang selamanya tidak akan ada orang yang bisa menebaknya. Lalu tiba-tiba berkata,

"Mungkin aku juga tidak pantas." "Tidak pantas melakukan apa?"

"Tidak pantas menjadi lawan Da Xiao Jiang Jun" Xiao Jun berkata dengan datar,

"Tapi aku akan melakukannya."

Apakah ini karena diantara Li Jiang Jun dan Xiao Jun ada dendam yang belum terselesaikan? Ataukah karena alasan yang lain?

Anehnya, Tian Ji Zi kali ini tidak bertanya, hal yang selama hidupnya tidak akan dilakukannya adalah mengintai urusan pribadi yang dirahasiakan milik orang lain. Xiao Jun tiba-tiba bertanya,

"Mengapa kau tidak bertanya padaku?" "Bertanya apa?"

"Bertanya mengapa aku harus bertarung dengan Da Xiao Jiang Jun?"

"Aku tahu pada dasarnya kau datang kemari hanya karena dia." "Mengapa tidak kau tanyakan padaku alasan mengapa aku

datang kemari?" Tian Ji Zi tertawa, walaupun bukan benar-benar ingin tertawa, juga bukan benar-benar sedang tertawa, hanya ada sedikit tampang seperti tertawa.

"Apakah hal ini harus kutanyakan padamu?"

Pandangan mata Xiao Jun melihat ke kejauhan lagi. sesudah lewat beberapa saat baru menjawab,

"Aku masih punya tangan dan masih punya nyawa. Bisa bertanding melawan Da Xiao Jiang Jun boleh dikatakan tidak menyia-nyiakan setengah dari hidupku ini. Kalau hidup mengapa? Kalau mati lalu mengapa? Yang mana yang dinamakan layak dan yang mana yang dinamakan tidak layak?" Dia perlahan-lahan berdiri

"sekarang aku hanya berharap dapat menemukannya terlebih dulu sebelum orang lain menemukannya."

"Apakah kau bisa menemukannya?" "Mungkin bisa," kata Xiao Jun.

"Karena aku sudah mengerti sedikit orang seperti apa Qiu Bu Dao itu."

"oh? "

"Kelemahan dari orang ini adalah judi." Xiao Jun berkata,

"Kalau ingin memanfaatkan dia, asalkan campur tangan di bagian yang satu ini, seperti ke 23 orang yang masuk menjadi pengawal di bawahnya, pasti juga kenal di tempat judi." sebenarnya perkataan ini sama sekali tidak menjelaskan apa yang dimaksudnya secara menyeluruh. Tuan besar Tian sudah menghembusan nafasnya dan berkata kepada anaknya,

"Kalau punya setengahnya saja dari kepintaran tetua Xiao Jun, aku sudah sangat senang."

Xiao Jun tidak mendengarkan perkataan tadi. Di saat itu anak buahnya sudah tiba di luar tembok tinggi di taman kecil di luar ruang tamu kecil itu.

Tian Ji Zi tiba-tiba bertanya,

"Apakah dia benar-benar bisa ditemukan? Bagaimana cara menemukannya?"

"Ke 13 orang itu bisa memanfaatkan Qiu Bu Dao untuk bisa masuk menjadi pengawal di kediaman Sun Ji cheng karena judi. Sun Ji cheng adalah Da Xiao Jiang Jun, mereka adalah lawannya. Kalau Da Xiao Jiang Jun ingin mencari mereka, apa yang seharusnya dia lakukan?"

tuan besar Tian balas bertanya. "Bertolak dari judi mencarinya."

"Jika Da Xiao Jiang Jun sudah bertekad untuk bertarung, tentu saja sedang mencari mereka."

Tuan besar Tian bertanya lagi.

"Jika Xiao Jun hendak mencarinya, kemana dia harus mencari?" "Tentu saja juga harus mencari dari sisi judi." Tuan besar Tian mengeluh,

"Akhirnya kali ini kau bisa mengerti, ternyata tidak begitu bodoh."

Tian Ji Zi juga mengeluh. "Tapi kalau benar aku memiliki  setengah kepintaran dari tetua Xiao, tuan besar malah kemungkinan menjadi tidak senang."

"Mengapa?"

Tian Ji Zi meminum seteguk arak dari kendi yang diminum ayahnya tadi.

"Karena aku masih ingat tuan besar pernah berkata padaku, orang yang terlalu pintar biasanya umurnya tidaklah panjang."

Zhao Da You adalah sebuah kedai kecil tetapi sangat terkenal, bahkan jauh lebih terkenal dibandingkan dengan restoran-restoran besar.

Pemilik kedai Zhao Da You tidak bertubuh besar juga tidak gemuk. bahkan bukan bermarga Zhao.

Yang bertubuh besar, gemuk dan juga bermarga Zhao bukanlah pemiliknya, melainkan pelayannya. Papan nama Zhao Da Youjuga asal mulanya dari pelayan ini. Banyak orang mengira bahwa pelayan kedai itulah pemiliknya sedangkan pemiliknya adalah pelayan di kedai itu.

Kedai kecil belum tentu tidak bisa menandingi restoran besar, pelayan belum tentu lebih buruk daripada majikannya, semuanya dilihat dari bagaimana cara seseorang bekerja Di dunia ini ada banyak kejadian yang seperti itu.

Tanggal 17 bulan 4, sebelum dan sesudah senja.......

Zhao Da You hari ini tidak buka karena kemarin Zhou Da You bolak-balik semalaman jadi hari ini memerlukan istirahat.Jika pelayan ingin istirahat, majikannya tentu saja harus ikut istirahat.Jika pelayannya sudah tidak mau bekerja lagi maka kedai ini harus tutup.

Jadi pada waktu pelayan ingin tidur istirahat, walaupun kamar dilalap api sekalipun, dia tetap saja tertidur pulas, tidak ada seorang pun yang bisa membangunkannya.

Tetapi hari ini dia dalam sekejap dibangunkan orang, bahkan pantat pun tidak berani istirahat walau sebelah.

Karena orang yang membangunkannya pada hari ini adalah dua orang setan mabuk ya terdiri dari seorang dewasa dan seorang anak kecil, yaitu dua orang yang sedang dicari-cari oleh partai Panji Bunga dan orang pemerintahan.

orang seperti mereka sama sekali tidak boleh dikecewakan, jika tidak mungkin nasibnya akan sama seperti si cakar elang Lao Wang dari partai Panji Bunga, mati ketakutan sampai sekujur tubuhnya basah oleh keringat.

oleh karena itu apapun keinginan mereka, langsung dipenuhi, bahkan sedikitpun tidak berani membantah.

Mereka sudah disuguhkan 8 macam masakan, 8 macam buah- buahan, 20 buah man tou, dan ditambah satu tempayan penuh bunga teratai putih yang baru matang, dan dalam sekejab licin tandas tak bersisa, sepertinya setelah makan kali ini maka lain kali mereka tidak akan ada makanan lagi.

Kedua orang ini tidak seperti yang sedang makan, tetapi seperti orang yang sedang menantang maut.

Wu Tao makan seperti orang yang mau mati saja, Yuan Bao juga makan seperti orang mau mati. Tetapi Yuan Bao sudah mulai kenyang. Dia belum pernah melihat orang yang makannya setengah dari Wu Tao.

"Tidur enak baru ada semangat, makan kenyang baru ada tenaga," kata Wu Tao.

"biarpun kau hanya ingin memikul kotoran, tetap saja harus menghimpun semangat dan tenaga. Apa pun yang hendak kau lakukan, tetap sama."

"sekarang kau sudah kenyang apa belum?" Yuan Bao bertanya kepada WuTao.

"sepertinya sudah"

"Apakah kau sekarang akan mengangkut kotoran?" "Tidak," kata Wu Tao.

"seumur hidupku hanya ada tiga hal yang tidak bisa kulakukan, walaupun sudah susah payah dipelajari."

"Apa tiga hal itu?"

"Bermain catur, merangkai bunga, dan mengangkut kotoran." Ternyata Yuan Bao tidak tertawa, hanya menatapnya tajam dengan kedua matanya yang besar dan bertanya lagi,

"selain makan dan minum arak, apa lagi yang kau kerjakan?" "Menurutmu apa lagi yang bisa kukerjakan?"

Bisa membunuh orang Yuan Bao berkata,

"Aku lihat kau memulihkan semangat dan kekuatanmu hanya untuk pergi membunuh orang."

Wu Tao tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia biasanya sangat jarang tertawa, sekalinya tertawa langsung tertawa keras, seperti yang hatinya sangat senang sekali. Tetapi dari tertawanya malah terkandung penderitaan dan kesengsaraan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Lagipula tiba-tiba tertawanya berhenti mendadak.

Dia bertanya kepada Yuan Bao,

"Kamu percaya tidak ada kalanya orang yang sudah mati bisa hidup kembali?"

"Aku tidak percaya."

"Kau akan segera mempercayainya." "Mengapa?"

Wu Tao sudah menuangkan semangkuk bunga teratai putih, menghabiskannya dengan sekali teguk. "Karena sekarang ada orang mati yang akan sebera hidup kembali."

Yuan Bao lagi-lagi menatapnya tajam dengan lama, juga menuangkan semangkuk arak dan langsung meminumnya sekali teguk. lalu bertanya,

"Kaukah orang mati yang akan segera hidup kembali?" "Ya." Wu Tao ternyata mengakuinya.

"Akulah orang mati itu."

"Tapi sayangnya kau sama sekali belum mati." "Kau salah," kata Wu Tao.

"Kau seharusnya berkata Wu Tao belum mati. Kau bukan Wu Tao?"

Yuan Bao tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya.

"Ada kalanya ya, ada kalanya bukan. Waktu kau bukan Wu Tao, lalu kamu siapa?"

"orang yang sudah mati." Mata Wu Tao tiba-tiba terlihat bercahaya.

"orang mati yang akan segera hidup kembali." Yuan Bao tiba-tiba tertawa.

"Aku tidak mengerti," katanya. "Ada seribu kesusahan melanda tetapi untuk mati sekali saja sangat susah.Jika kau sudah susah payah untuk mati, mengapa mau hidup kembali? "

"Karena ada orang yang tidak membiarkan aku mati." " siapa orangnya yang tidak membiarkanmu mati?" "Musuh."

WuTao mengisi lagi semangkuk penuh. "Musuh yang tidak akan habis dibunuh."

"Jika mereka musuhmu, mengapa mereka tidak membiarkanmu mati."

"Karena aku lebih bermanfaat jika hidup daripada mati." Wu Tao berkata

"Juga karena mereka mengganggap kematianku yang lalu terlalu cepat, makanya mereka ingin aku mati sekali lagi dengan perlahan- lahan."

Dia melanjutkan perkataannya dengan datar,

"Sayangnya kali ini siapa pun yang menginginkan kematianku, sepertinya tidak akan mudah."

Yuan Bao tiba-tiba menggebrak meja dengan menggunakan tenaga.

"Bagus Aku setuju." "setuju apa?" "Aku setuju kali ini kau jangan mati terlalu mudah." Yuan Bao berkata,

"Kalau ingin mati, paling tidak bunuh dulu beberapa orang musuhmu yang tidak akan habis dibunuh itu baru bicara."

Wu Tao tertawa terbahak-bahak lagi dan menepuk keras pundak Yuan Bao.

"Bagus Aku suka." "suka apa?"

"suka kamu." Wu Tao menuangkan arak untuk Yuan Bao

"Beberapa tahun lagi, kau pasti akan menjadi seorang jagoan.

Aku bersulang untukmu."

Yuan Bao tidak minum tapi bertanya dulu padanya, "Apakah sekarang aku belum bisa disebut seorang jagoan?"

"Ya, kau adalah seorang jagoan." wu Tao minum lagi semangkuk. "Kau sekarang adalah seorang jagoan."

Dia meletakkan mangkuk araknya, mengambil sepasang sumpit, sambil menyanyikan lagu menyangkut sumpit bamboo dan arak.

"Arak yang tidak habis diminum, lagu yang tidak habis dinyanyikan, golok pusaka yang tidak ingin dilepaskan, bangunan tinggi yang tidak bisa dinaiki, darah pahlawan yang tidak habis mengalir, kepala musuh yang tidak habis dibunuh." suara yang menyanyikan lagu yang sedih itu tiba-tiba berhenti, Wu Tao tiba-tiba minum semangkuk arak.

"Pergi"

Begitu ucapan ini keluar, sepasang sumpit yang ada di tangannya terbang dan menembus papan pintu.

Kedai itu sama sekali tidak ada bisnis, pintu juga sama sekali belum dibuka. sumpit yang menembus itu ternyata tembus sampai ke luar.

Dari luar segera terdengar suara nafas dua orang dan ada orang yang berteriak,

"Itu dia, dialah orangnya."

"Jika tahu ini aku, mengapa masih tidak mau masuk?"

Tidak ada seorang pun masuk- tidak ada seorang pun yang berani masuk.

Wu Tao sebera bangkit berdiri dan menarik tangan Yuan Bao. "Jika mereka tidak mau masuk. maka kita yang keluar."

Pintu masih tertutup.

Wu Tao sepertinya tidak melihat kalau pintu masih tertutup, dengan langkah lebar langsung menerobos keluar dari kedai, hanya terdengar suara bang papan pintu langsung beterbangan keluar.

Jalanan sudah sunyi senyap, orang dijalanan sudah pada menepi, karena kedai yang kecil itu sudah dikepung. Ada dua orang yang sedang merintih dan sedang dibawa oleh rekan mereka yang lain, bahu mereka masing-masing tertancap sumpit kayu.

sumpit yang biasa yang ada di tangan Wu Tao ternyata bisa menembus pintu dan menancap masuk pada tulang manusia, manancap pada tubuh kedua orang itu dibagiannya sama, jarak dari jantung mereka masing-masing juga sama.

Sama seperti menusukkannya dengan menggunakan tangan.

Mereka tidak mati bukan karena nasib mereka baik,

Mereka tidak mati karena dari semula Wu Tao tidak tertarik untuk mengambil nyawa mereka. Yuan Bao bisa melihat hal ini.

Tapi dia tidak mengerti, bagaimana mungkin sepasang sumpit bamboo bisa menembus sekat papan pintu yang tebalnya 10 cm dan menancap pada tubuh dua orang yang berbeda di tempat yang sama. Apakah dia bisa melihat keluar dengan pintu yang disekat sekalipun?

Ini sesuatu yang tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin.

Apakah dia hanya mendengar dari suara nafas mereka langsung bisa menebak bagian-bagian tubuh mereka? Inijuga tidak mungkin, sangatlah tidak mungkin.

Asalkan ada sedikit kemungkinan, pasti ada orang yang bisa melakukannya, mungkin hanya ada satu orang yang bisa mela kukangnya.

Hal ini biasanya tidak ada orang yang bisa melihatnya dan terpikirkan, tetapi selain Yuan Bao ternyata masih ada satu orang yang juga bisa melihatnya. Diantara sekelompok orang yang mengepung kedai kecil itu, tiba-tiba ada orang yang bertepuk tangan.

Yang tidak bisa dilihat mata, hanya dengan pendengaran bisa menentukan posisi lawan, dengan menggunakan sehelai bunga dan daun sudah bisa menembus tembok. orang ini berkata,

"Tidak disangka di dunia ini benar-benar ada ilmu silat yang seperti itu, kalau bukan melihatnya dengan mata kepala sendiri, tidak akan percaya." Apa yang dikatakan oleh orang ini betul sekali.

Pertama-tama cara bicaranya sangat sopan, amat sangat sopan, hanya orang yang menjadi kepala dari sekelompok orang baru bisa berbicara seperti itu

Tapi belakangan nada bicaranya menjadi tidak sopan, terutama perkataannya yang terakhir, kata-kata yang hanya keluar dari mulut seorang berandalan. orang yang mengatakannya juga betul sekali.

Pakaian yang dikenakannya lebar dan besar, jubahnya terbuat dari kain sutera, dari 20 buah lubang kancing yang dikancingkan hanya 5-6 buah saja, dibawahnya ada sepasa kaki yang hanya menggunakan sepatu yang sudah usang.

Bersambung-05

Salam hangat untuk para Cianpwee sekalian,

Setelah melalui berbagai pertimbangan, dengan berat hati kami memutuskan untuk menjual website ini. Website yang lahir dari kecintaan kami berdua, Ichsan dan Fauzan, terhadap cerita silat (cersil), yang telah menemani kami sejak masa SMP. Di tengah tren novel Jepang dan Korea yang begitu populer pada masa itu, kami tetap memilih larut dalam dunia cersil yang penuh kisah heroik dan nilai-nilai luhur.

Website ini kami bangun sebagai wadah untuk memperkenalkan dan menghadirkan kembali cerita silat kepada banyak orang. Namun, kini kami menghadapi kenyataan bahwa kami tidak lagi mampu mengelola website ini dengan baik. Saya pribadi semakin sibuk dengan pekerjaan, sementara Fauzan saat ini sedang berjuang melawan kanker darah. Kondisi kesehatannya membutuhkan fokus dan perawatan penuh untuk pemulihan.

Dengan hati yang berat, kami membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin mengambil alih dan melanjutkan perjalanan website ini. Jika Anda berminat, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 0821-8821-6087.

Bagi para Cianpwee yang ingin memberikan dukungan dalam bentuk donasi untuk proses pemulihan saudara fauzan, dengan rendah hati saya menyediakan nomor rekening berikut:

  • BCA: 7891767327 a.n. Nur Ichsan
  • Mandiri: 1740006632558 a.n. Nur Ichsan
  • BRI: 489801022888538 a.n. Nur Ichsan

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar