Gelang perasa bab 3

 
Bab 3

Xiao Shao Ying mabuk lagi. Kali ini dia mabuk di rumah makan Lao Hu Lou, dia ambruk di kasir dengan keadaan seperti orang mati saja.

Berat badan orang mabuk sepertinya 3 kali lipat lebih berat dari berat biasanya.

Orang yang sudah berpengalaman mengetahui bahwa untuk menggotong orang mabuk bukan hal yang mudah.

Apalagi untuk Xiao Shao Ying, tiga orang pelayan pun tidak sanggup menggotongnya.

Nyonya bos rumah makan yang berada di kasir marah kepada para pelayannya, "Masa orang yang sudah seperti tanah basah ini tidak sanggup kalian angkat?"

Pelayan-pelayan itu hanya menunduk dan terdiam.

Tiba-tiba Xiao Shao Ying membuka sebelah matanya dan berkata pada nyonya bos. "Nyonya salah!"

Nyonya bos itu marah. Sewaktu marah nyonya bos terlihat lebih menarik, apalagi sepasang matanya bisa menarik banyak orang.

Orang-orang yang berada di sekitar Lao Hu Lou tahu bahwa nyonya bosnya adalah seorang yang sangat cantik, tapi tidak ada orang yang berani mengganggunya. Tempat itu bernama Lao Hu Lou yang berarti tempat itu itu adalah tempat tinggal macan betina.

Macan betina yang dimaksud tentu saja nyonya bos itu, menurut orang-orang, nyonya bos itu sudah menguasai kedai arak itu.

Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Kelihatannya kau tidak seperti macan betina, seperti aku yang juga bukan tanah bercampur air”

Ternyata nyonya bos itu bisa juga tertawa dan dia berkata, Kalau bukan tanah bercampur dengan air, jadi sebenarnya kau siapa?”

Aku semacam ulat, ulat tidak mempunyai tulang, ulat yang bernama “Ulat Tambah air" Nyonya bos hanya tertawa dan bertanya, "Kau tampak seperti seorang yang terpelajar?"

Xiao Shao Ying juga tertawa dan menjawab, "Aku memang seorang yang terpelajar dan mempunyai banyak pengetahuan, ditambah lagi aku adalah seorang yang masih muda dan tampan. Siapa yang suka denganku boleh antri dari sini sampai ke ujung jalan sana."

Tiba-tiba nyonya bos marah lagi dan berkata, "Kalau begitu cepatlah pergi, tidak peduli kau itu tanah yang bercampur air atau seekor ulat. Hayo pergi!"

Xiao Shao Ying tetap tertawa dan berkata, "Ulat tidak bisa pergi, begitu pula dengan tanah yang bercampur dengan air."

Nyonya bos itu tertawa dingin dan bertanya, "Apakah kau ingin mencari mati?" Xiao Shao Ying menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak!"

"Apakah kau tahu siapaku?"

"Karena kaulah aku datang ke sini untuk mencarimu" Tanya nyonya bos dengan marah, "Apa maumu?" "Aku ingin kau menemaniku tidur."

Wajah nyonya bos itu segera berubah, wajah pelayan-pelayannya juga berubah.

Dalam hati nyonya bos berkata, "Kelihatannya pemuda ini sangat tidak tahu diri, berani di hadapanku berkata cabul!"

Tiba-tiba nyonya bos itu berteriak, "Pukul dia, pukul yang keras!"

Tamu-tamu yang berada di sana segera berlarian, para pelayan kedai arak itu sudah berkumpul. Kursi-kursi sudah diangkat kemudian segera dihantamkan kearah kepala Xiao Shao Ying.

Orang-orang berteriak melihat kejadian itu.

Kepala Xiao Shao Ying ternyata tidak terluka sama sekali. Pelayan itu sangat terkejut, mereka mengeroyok Xiao Shao Ying.

Terdengar suara pukulan beruntun, ternyata pelayan-pelayan yang mengeroyok Xiao Shao Ying, semua terpental ke belakang, wajah mereka merah-merah dan tampak bengkak-bengkak.

Xiao Shao Ying masih berdiri tegak dan masih tertawa dia berkata pada nyonya bos itu, "Aku sudah katakan bahwa aku datang kemari untuk mencarimu agar menjadi teman tidurku bukan mencari tukang pukul"

Nyonya bos itu melotot kemudian dia tertawa, tapi kali ini tawanya sangat manis dan tampak lebih menarik. Dengan lembut dia bertanya kepada Xiao Shao Ying, "Apakah kau jauh-jauh datang kemari hanya untuk mencariku?"

"Benar "

Nyonya bos itu tertawa dengan genit dan berkata, "Kau benar-benar perhatian" Kata Xiao Shao Ying, "Ada hati tentunya harus ada perasaan juga" Tanya nyonya bos itu, "Siapa namamu?"

"Xiao Shao Ying."

Nyonya bos itu tertawa dan berkata, "Aku bukan seekor burung phoenix melainkan seekor macan betina."

"Dalam pandanganku seekor macan sepertimu lebih cantik dibandingkan dengan 300 ekor burung pheonix."

Kata si nyonya bos, "Kau adalah seorang yang berpendidikan dan juga seorang yang pandai bicara."

"Aku mempunyai banyak kebaikan, pelan-pelan kau akan mengetahui semuanya."

Nyonya bos memandanginya, sorot matanya mengeluarkan orot yang lebih genit lagi dan dia berkata pada pelayannya, "Bawa naik kemari! Aku akan menemani Tuan Xiao Shao Ying minum arak"

Arak yang bagus harus ditemani oleh perempuan cantik.

Xiao Shao Ying sudah mabuk sekarang dan dia sudah hampir tidak sadarkan diri.

Nyoya bos memberikan kepadanya semangkuk arak dan berkata, "Xiao Shao Ying adalah seorang setan arak, dia belum pernah minum dengan mangkuk kecil Aku menghormatimu dengan memberikan 3 mangkuk besar arak ini."

"Jangankan 3 mangkuk, 30 mangkuk pun tetap akan kuminum."

Xiao Shao Ying mengangkat mangkuk itu dan bertanya, “Apakah di dalam mangkuk ini ada racun?"

Nyonya bos itu tertawa dan menjawab, "Di sini adalah kedai arak bukan tempat untuk menjual bakpau isi daging orang, mengapa aku harus memberinya racun."

Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Benar, benar, disini adalah kedai arak, pasti tidak akan ada racun, apalagi ini adalah arak pemberian langsung dari nyonya bos, walaupun ada racun aku tetap harus meminumnya"

Xiao Shao Ying benar-benar meminum arak ini, semangkuk demi semangkuk semua diminum hingga habis, dia mengeluarkan tangannya dan memegang tangan nyonya bos itu dan bertanya padanya, "Tanganmu benar-benar sangat putih, apakah tanganmu juga harum?”

"Coba kau cium sendiri, apakah tanganku harum?"

Nyonya bos itu benar-benar mengeluarkan tangannya yang putih dan mulus lalu mendekatkannya ke hidung Xiao Shao Ying.

Xiao Shao Ying memegang tangannya, seperti seekor kucing dia mencium tangan kiri dan tangan kanan. Tiba-tiba Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak, kemudian dia terjatuh dengan posisi kepala terlebih dulu sampai di tanah.

Nyonya bos mengerutkan dahinya dan bertanya, "Tuan Xiao Shao Ying, apakah kau sudah terlalu mabuk?"

Xiao Shao Ying terbaring di bawah, bergerak pun tidak, kali ini dia benar-benar seperti orang mati.

Tiba-tiba nyonya bos itu tertawa dingin dan berkata, "Sudah diberi jalan yang enak tidak kau pilih, malah kau pilih jalan ke pintu neraka."

Kemudian nyonya bos berteriak, "Tarik dia dan pukuli dia sampai mati."

Para pelayan yang akan bergerak, tiba-tiba terdengar ada suara yang amat dingin yang berkata, "Jangan pukul!" Tamu-tamu belum semuanya pergi.

Di dekat sudut ruangan itu ada seseorang yang memakai baju abu-abu dengan tenang sedang minum tapi yang diminum bukan arak juga buka teh melainkan hanya air putih. Air putih tidak berasa dan sangat biasa, seperti orang itu yang tidak mempunyai ekspresi.

Nyonya bos itu bertanya, "Kau mempunyai hubungan apa dengan dia?" Jawab laki-laki berbaju abu-abu tu, “Aku tidak mengenalinya."

Kata nyonya bos dengan ketus, "Bila kau bukan siapa-siapanya, jangan ikut campur urusan dia!"

Kata orang berbaju abu-abu, "Karena aku juga hidup dengan tidak enak."

Suara orang itu sangat datar seperti seorang biksu yang sedang membaca kitab. Kitab yang dibacanya ini adalah kitab untuk mendoakan orang yang sudah mati.

Tanya nyonya bos dengan dingin, "Apakah kau juga mencariku untuk dijadikan teman tidur?" "Tidak!"

Tanya nyonya bos itu lagi, "Apakah kau ke sini untuk mencari mati?" "Aku ke sini bukan mencari mati, tapi mencari orang mati."

Kata si nyonya bos, "Di sini tidak ada orang mati." "Ada!"

Tanya nyonya bos, "Di mana?" "Aku hitung sampai 3, jika kalian tidak menyingkir dari loteng ini, kalian akan segera menjadi orang mati!"

Wajah nyonya bos itu tiba-tiba berubah.

Orang berbaju abu-abu itu menaruh cawannya, dengan dingin dia memandang ke arah nyonya bos.

Ekspresi orang itu tidak berubah, sangat biasa. Wajah yang sangat menakutkan.

Nyonya bos yang melihatnya merasakan hatinya menjadi dingin. Orang-orang yang sudah dia bunuh sudah sangat banyak, pembunuh-pembunuh yang bagaimanapun sudah banyak dia lihat dan tidak ada yang bisa membuatnya begitu ketakutan. Dia tidak bisa menduga orang itu adalah orang macam apa. Biasanya orang yang ini tak dapat ditebak adalah jenis orang yang paling menakutkan.

Terdengar dia mengatakan, "Dua."

Pelayan-pelayan yang penakut sudah hampir melarikan diri, tapi tiba-tiba mata nyonya bos menjadi tenang kembali.

Hal ini terjadi karena ada seorang pemuda yang sedang berjalan di belakang orang berbaju abu-abu itu Pisau yang dibawa pemuda itu berkilauan, pemuda itu adalah kekasih gelapnya nyonya ini. Orang yang bisa menjadi kekasih nyonya bos bukanlah orang sembarangan.

Mulutnya manis dan gerakan pisaunya pun sangat cepat. Nyonya bos tertawa genit ke arah orang berbaju abu-abu dan katanya, "Kau tidak mau aku temani tidur, tapi menginginkan aku mati, apakah aku begitu jelek?"

Dia tidak jelek, dia hanya ingin orang berbaju abu-abu memandangnya supaya pemuda ada kesempatan memenggal kepalanya.

Orang berbaju abu-abu benar-benar melihat ke arahnya. Secepat itu juga pisau diayunkan, benar-benar sangat cepat.

Orang berbaju abu-abu tidak memalingkan kepalanya dan tidak juga menghindar, hanya dengan membalikkan tangannya kebelakang. Sdegera terdengar suara tulang patah.

Ketika pisau pemuda itu sudah hampir mengenai leher orang berbaju abu-abu, belum mengenai sasaran, pemuda itu sudah terlempar jauh dan menghantam dinding kemudian roboh. Pemuda itu seperti tanah bercampur air, lemas tidak berdaya.

Orang berbaju abu-abu masih dengan dingin menatap nyonya bos.

Jurus yang dikeluarkan tidak terlalu bagus, tidak banyak perubahan, tapi jurusnya hanya satu tujuan, yaitu membunuh orang.

Angka ke tiga sudah akan disebut dari mulutnya.

Nyonya bos tiba-tiba bertanya, "Apakah kau tahu, tempat ini milik siapa?" "Tempatmu."

Tanya nyonya bos lagi, "Lalu mengapa kau meyuruhku pergi?" "Karena aku yang menyuruhmu"

Dengan marah nyonya bos itu berkata, "Baiklah, aku akan pergi dari sini!"

Dia benar-benar pergi, tapi ada suara dari bawah meja yang berkata,"Kau jangan pergi!" Di bawah meja ternyata ada satu orang.

Seseorang yang bergerak pun sudah tidak bisa, tapi sekarang dia dengan pelan-pelan berdiri. Nyonya bos hanya terpaku dan terdiam.

Dia tidak mengerti. Di dalam arak yang tadi dia berikan sudah dicampur dengan racun bius dengan kadar tinggi dan racun yang dipakai adalah racun pembius yang terbaik.

Xiao Shao Ying memegang kepalanya dan berkata, "Racun ini sangat kuat tapi yang lebih lihai adalah racun kemarin, ketika aku minum sampai-sampai aku tidak bisa bangun lagi."

Tiba-tiba dia bertanya pada nyonya bos, "Apakah racunnya masih ada?"

Wajah nyonya bos berubah pucat dan bertanya, "Kau... kau... masih menginginkan racun itu?" Xiao Shao Ying mengangguk dan menjawab, "Aku menyukai arak yang dicampur dengan racun,

berapa banyak racun yang kau miliki? Aku ingin memintanya semua."

Nyonya bos itu tiba-tiba membalikkan badan, dia sudah ingin melarikan diri, tapi begitu dia membalikkan badan, Xiao Shao Ying sudah ada di hadapannya dan berkata, “Sudah kukatakan kau tidak boleh pergi."

Nyonya bos itu bertanya dengan ketakutan, "Mengapa... mengapa aku tidak boleh pergi?"

Jawab Xiao Shao Ying dengan tenang, "Karena kau belum tidur denganku, maka kau tidak boleh pergi"

Nyonya bos memelototi dia, kemudian dia berkata dengan lembut, "Di bawah ada tempat tidur, mari kita pergi ke sana."

Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba dia menggerakkan tangannya, mengangkat nyonya bos itu.

Dia tidak turun ke ruang bawah malah mendekati orang berbaju abu-abu. Orang berbaju abu-abu masih tidak menampakkan ekspresi apa pun.

Xiao Shao Ying bertanya, "Sepertinya kau tidak mengenaliku?" "Ya."

Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Tapi ketika ada orang yang akan memukulku kau menolongku?" "Benar." Kata Xiao Shao Ying, "Sudah seharusnya aku mengucapkan terima kasih, tapi aku tahu orang sepertimu tidak suka mendengar kata-kata seperti itu."

"Ya, kau benar."

Xiao Shao Ying melihat ke arah cawan yang berisi air putih itu dan bertanya, "Kau tidak pernah minum arak?"

"Kadang-kadang aku pun minum arak"

Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Saat seperti apa kau baru minum arak?" "Jika ada waktu dan teman."

Tanya Xiao Shao Ying,"Apakah sekarang kau mau minum arak?” "Yah"

Xiio Shao Ying tertawa terbahak-bahak, kemudian dia melempar nyonya bos ke tempat yang jauh seperti melempar karung goni yang usang.

Tanya orang berbaju abu-abu, "Bukankah kau menyuruh dia menemanimu tidur?"

Xiao Shao Ying tertawa dan menjawab, "Ada teman minum, nyawapun aku tak mau apalagi perempuan"

Malam dingin seperti air, indah seperti arak, di atas atap terlihat terang bulan purnama yang menggantung di langit, masih ada banyak bintang-bintang. Rasanya tangan dapat menjangkau dan menarik semuanya.

Arak yang dipetik.

Xiao Shao Ying dan orang berbaju abu-abu, membawa guci masing-masing, duduk di atas atap, duduk di bawah naungan bintang-bintang.

"Kalau mau minum arak, kita harus berganti tempat" "Mengapa harus berganti tempat?"

"Di sini orang yang seharusnya mati belum mati." "Kau senang minum arak di mana?"

"Di atas atap."

Xiao Shao Ying tertawa, "Itu lebih baik." "Apakah kau pernah minum arak di atas atap?" "Dalam peti mati pun aku pernah minum arak"

Wajah orang berbaju abu-abu yang kaku seperti papan batu juga bisa tertawa dan dia berkata, "Di dalam peti mati minum arak, mungkin bukan tempat yang jelek."

"Apakah kau ingin mencobanya?" "Ya, aku menginginkannya."

"Kita minum setengah guci di atas atap, kemudian setengahnya lagi kita lanjutkan minum di dalam peti mati, bagaimana?"

"Baik, baik..."

Setengah guci arak dengan cepat mereka tenggak, tapi untuk minum sambil berbaring di dalam peti bukan perkara yang mudah.

Xiao Shao Ying adalah orang yang sangat jago minum, tapi bagaimana pun Xiau Shao Ying adalah manusia juga, sewaktu-waktu dia bisa mabuk. Matanya sudah mulai melotot, lidahnya sudah melebar. Dia berkata, "Di mana toko peti matinya? Mengapa tidak terlihat?"

"Untuk mencari peti mati tidak harus pergi ke toko peti mati."

Kata Xiao Shao Ying sambil tertawa, "Benar juga, bila ingin makan daging babi belum tentu harus mencari di kandang babi."

Tiba-tiba dia tidak tertawa lagi dan bertanya, "Apakah kau tahu di mana ada peti mati?" Jawab si baju abu-abu, "Ada orang mati tentu ada peti mati."

"Di mana ada orang mati?" "Lao Hu Lou!"

Xiao Shao Ying mengangguk dan berkata,"Benar, tadi ada satu orang yang mati." Tapi tiba-tiba dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi tetap tidak bisa." "Mengapa tidak bisa?"

Jawab Xiao Shao Ying, "Karena di sana hanya ada satu orang saja yang mati."

"Minum arak semeja bisa berdua, mengapa kita tidak duduk berdua di dalam peti mati?"

Xiao Shao Ying tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Betul, kita berdua tidak gemuk, untuk berbaring berdua tidak terlalu menghabiskan banyak tempat"

Di belakang kedai arak Lao Hu Lou, sudah ada sebuah peti mati.

Peti mati itu terbuat dari kayu terbaik, papan peti itu juga sangat tebal.

Kelihatannya nyonya bos adalah orang yang mempunyai perasaan dan kewajiban, bukan karena kekasihnya saja yang meninggal lantas dia melupakan perasaannya begitu saja.

Tapi orang yang sudah mati itu belum dimasukkan ke dalam peti. Kedai arak sudah tutup, tapi di loteng masih tampak terang, sepertinya seseorang sedang mengganti baju mayat.

Xiao Shao Ying menepuk-nepuk papan peti dan berkata, "Ini adalah peti mati yang sangat bagus, bila kelak aku mati bisa mendapatkan peti seperti ini, aku sudah puas"

"Kau pasti akan memilikinya." "Mengapa aku pasti bisa memilikinya?" "Karena kau mempunyai teman."

Xiao Shao Ying tertawa tertawa terbahak-bahak, tapi dia segera menutup mulutnya dan berkata, "Kita belum minum, bila kita ketahuan pasti tidak akan terasa nyaman."

Kata orang berbaju abu-abu, "Oleh karena itu kita harus cepat-cepat berbaring di dalam peti dan mulai minum."

"Bagaimana dengan dirimu?"

"Aku rasa kita tidak perlu terburu-buru"

Sebelah kaki Xiao Shao Ying masuk ke dalam peti, dia segera menarik kembali kakinya dan berkata, "Kau adalah tamu, biar kamu dulu yang masuk ke dalam peti"

"Tidak perlu sungkan, kau masuklah terlebih dulu."

Kata Xiao Shao Ying, "Masuk ke dalam peti mati bukanlah hal yang tidak baik, tidak perlu merasa sungkan."

Akhirnya Xiao Shao Ying menggotong guci araknya dan duuduk dulu di dalam peti.

Orang berbaju abu-abu melihat perbuatannya, matanya seperti hampir keluar, ekspresinya aneh dan bertanya, "Bagaimana rasanya di dalam peti mati?" "Nyaman sekali, lebih nyaman dibandingkan di atas ranjang." "Kau merasa puas?"

Ya

"Puas, aku marasa sangat puas."

Kata orang berbaju abu-abu, "Kalau begitu, peti mati ini menjadi menjadi milikmu, berbaringlah di dalam."

Sepertinya Xiao Shao Ying tidak mengerti maksud orang berbaju abu-abu, dengan tertawa-tawa dia berkata, "Arak belum habis, mana boleh aku mati."

"Tidak mau mati pun kau harus mati"

Begitu mengatakan kata mati dari mulutnya, tangannya sudah seperti kilat memukul ke leher belakang Xiao Shao Ying.

Tidak ada gerak tipu dalam jurusnya tapi ini adalah jurus khusus untuk membunuh orang.

Kalau Xiao Shao Ying tidak mabuk, kaki dan tangannya pasti dapat bergerak dengan lincah, tapi hal ini pun belum tentu dapat menghindar dari serangan orang ini, apalagi sekarang keadaan Xiao Shao Ying sedang mabuk berat dan dalam keadaan duduk.

Gerakan tangannya sangat cepat, caranya sangat efektif, karena dia adalah seorang pembunuh yang profesional.

Xiao Shao Ying sudah memejamkan matanya.

Bila kau sudah bertemu dengan keadaan seperti ini, maka hal yang dapat dilakukan adalah memejamkan mata hingga kematian datang menjemput.

Terdengar suara barang pecah, darah sudah mengalir keluar.

Tapi yang pecah bukanlah kepala Xiao Shao Ying melainkan guci arak dan yang keluar bukanlah darah melainkan arak.

Orang berbaju abu-abu menyerang dengan kecepatan tinggi tapi dia salah sasaran, dia malah memukul guci arak.

Xiao Shao Ying sepertinya tidak mengetahui apa-apa, matanya melotot dan dia berteriak, "Kita sudah berjanji mencari sebuah peti untuk minum arak, mengapa kau malah memecahkan guci arakku?"

Orang berbaju abu-abu dengan pandangan dingin melihat ke arah Xiao Shao Ying, sepertinya dia tidak mengerti maksud Xiao Shao Ying

"Apakah kau sudah benar-benar mabuk?"

Xiao Shao Ying marah dan menjawab, "Siapa yang mabuk aku masih sadar seperti seekor rubah."

"Apakah kau masih ingin minum?" Jawab Xiao Shao Ymg, "Itu sudah pasti."

Hati orang berbaju abu-abu serasa dingin.

Sampai saat ini dia baru tahu bahwa dia sudah masuk kedalam perangkap yang dalam mimpi pun dia tidak pernah menyangkanya.

Sebuah perangkap yang sngat aneh, lucu tapi juga sangat kejam. Kata orang berbaju abu-abu, "Baiklah, di sini masih ada arak" Segera dia memberikan araknya kepada Xiao Shao Ying. Xiao Shao Ying tertawa tapi dia tidak mau menerima guci arak pemberian orang berbaju abu- abu.

Tanya Xiao Shao Ying, "Mengapa kau tidak mau masuk ke dalam sini? Sendirian duduk dan minum tidak enak rasanya."

Orang berbaju abu-abu melihat Xiao Shao Ying dengan lama Akhirnya dia berkata, "Baiklah aku akan menemanimu minum"

Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Itu yang baru dikatakan teman yang baik, hari ini kau menemani aku minum arak. Lain kali jika kau menyuruhku mati, aku tidak akan mengerutkan dahi."

Si baju abu-abu mulai tertawa dengan muka meringis dan masuk ke dalam peti mati, lalu duduk.

Tanya Xiao Shao Ying, "Kau masih mempunyai sisa arak berapa banyak?" "Masih ada setengah lagi."

Kata Xiao Shao Ying, "Kalau begitu kita masing-masing minum seteguk demi seteguk, tidak boleh kurang juga tidak boleh lebih"

“Baiklah, silahkan kau minum terlebih dulu."

Kata Xiao Shao Ying, "Kau adalah tamu kau dulu yang minum”

Terpaksa orang berbaju abu-abu minum terlebih dulu, dia mengangkat guci dan minum. Ribut dengan seorang pemabuk seperti perempuan bodoh yang senang adu mulut.

Tidak disangka arak yang belum diminum, guci itu pun pecah, arak yang berwarna merah seperti darah sudah mengotori baju orang berbaju abu-abu itu. Pada waktu itu wajah si baju abu- abu sudah berubah, pada saat yang bersamaan Xiao Shao Ying sudah menerkam dan menindihnya. Di dalam peti tidak ada tempat untuk menghindar, dia juga tidak menyangka bahwa Xiao Shao Ying akan mengunakan cara seperti ini untuk menerkamnya.

Badannya sudah tergencet, tapi tangannya masih sempat menotok titik mati di belakang pinggang Xiao Shao Ying.

Tidak disangka, terdengar suara keras, di sekelilingnya tiba-tiba menjadi gelap, sangat gelap. Ternyata peti mati ini sudah ditutup oleh seseorang.

Sekarang si baju abu-abu kaget, dia mendorong Xiao Shao Ying, tapi berat setan mabuk ini lebih berat daripada sebongkah batu.

Pada saat itu juga terdengar di luar peti ada yang memaku peti mati ini. Ternyata peti matinya sudah dipaku dan ditutup dengan rapat.

Di dalam peti mati itu sangat gelap dan pengap, ditambah lagi dengan bau arak yang berasal dari badan Xiao Shao Ying, membuat siapapun ingin muntah.

Akhirnya orang berbaju abu-abu menank nafas dan berkata, "Apakah kau sudah tahu siapa aku ini?"

Jawab Xiao Shao Ying sambil tertawa, "Namamu Wang Tong. Kau seorang pembunuh dan datang untuk membunuhku."

Suara Xiao Shao Ying sangat tenang sedikit pun tidak mabuk, dan dia tidak salah bicara. Wang Tong hanya merasakan perutnya keram dan dia ingin muntah.

Kata Xiao Shao Ying, "Kau juga sudah tahu siapa aku ini bukan?"

Kata Wang Tong, "Sampai sekarang aku tidak mengerti apa maksudmu?" "Tentu kau sudah mengerti." Tangan Wang Tong sudah berada di titik mati Xiao Shao Ying, dengan dingin Wang Tong berkata, "Sekarang pun aku masih bisa membunuhmu."

"Bila kau membunuhku, kau akan terkubur hidup-hidup di dalam peti mati ini." Wang Tong memukul peti mati itu.

Peti itu bergerak pun tidak.

Dengan santai Xiao Shao Ying berkata, "Tidak ada gunanya, sedikit pun tidak ada gunanya. Peti mati ini terbuat dari bahan yang paling bagus, walaupun di tanganmu ada kapak, peti ini tidak akan bisa kau belah "

Tanya Wang Tong, "Apakah kau juga tidak mau keluar dari sini hidup-hidup?" "Kita adalah sahabat. Minum bersama mati pun bersama"

Dia menarik nafas lagi dan berkata, "Apalagi kau sudah tahu siapa aku, juga mengetahui aku adalah orang yang hampir mati."

Wang Tong hanya menjawab, "Oh!"

Kata Xiao Shao Ying, "Shuang Huan Men tidak mengakuiku lagi. Tian Xiang Tang ingin membunuhku, untuk apa aku hidup?"

Wang Tong tertawa dingin, tapi dalam hatinya dia harus mengakui bahwa semua ini adalah benar.

Kata Xiao Shao Ying, "Walaupun harus mati, mati pun aku harus mencari barang untuk mengganjal punggungku dan benda itu harus menemaniku mati."

"Mengapa kau mencariku?"

"Aku tidak mencarimu, kau yang mencariku "

Kata Wang Tong dengan dingin, "Bila aku memang harus mati, kau yang harus mati terlebih dulu."

Dengan santai Xiao Shao Ying berkata, "Bila kau membunuhku terlebih dulu, di dalam peti kau akan kesepian. Kau harus menemani satu mayat, apakah hal itu enak rasanya?

Karena itu aku tahu kau pasti tidak akan membunuhku, siapa yang mati terlebih dulu tidak ada yang tahu."

Kata Wang Tong, "Bila aku mati terlebih dahulu kau masih bisa menyuruh nyonya bos melepaskanmu."

"Mungkin saja."

Kata Wang Tong, "Kau bersekongkol dengannya?"

Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Kali ini kau benar"

Tanya Wang Tong,"Kalian sengaja melakoni sandiwara itu untuk memancingku keluar?"

Karena kau senang membunuh orang maka kau tidak akan puas jika aku dibunuh oleh orang lain"

Kata Wang Tong, "Aku juga tahu mereka tidak dapat membunuhmu”

Kata Xiao Shao Ying, "Karena itu, kau menjadi orang baik untuk menolongku, aku berterima kasih kepadamu, sehingga kau dengan mudah bisa membunuhku karena aku tidak waspada"

Dia menarik napas tertawa kecut,

Kau masih menyuruhku berbaring di dalam peti mati terlebih dulu baru kauakan membunuhku.

Apakah ini sedikit keterlaluan?” Wang Tong terdiam dengan lama dia baru berkata, "Sepertinya aku telah salah menduga." "Benar"

Tanya Wang Tong, "Sebenarnya kau mau apa?" "Ingin mati."

Kata Wang Tong,"Tidak ada orang yang ingin mati." Tanya Xiao Shao Ying,"Apakah kau pun demikian?" Wang Tong mengakuinya.

Xiao Shao Ying tertawa lagi dan berkata, "Bila tidak ingin mati, masih ada suatu cara supaya tidak mati"

Tanya Wang Tong,"Cara apa?"

"Bukankah Ge Ting Ying sangat percaya kepadamu?" "Ya "

"Temanmu juga akan percaya."

Kata Wang Tong, "Aku tidak mempunyai teman"

Kata Xiau Shao Ying, "Kita berdua sudah ditutup di dalam peti mati ini, sekarang bukan teman nanti pun kita akan menjadi teman."

Wang Tong lama terdiam kemudian baru dia berkata, "Bila aku mengatakan bahwa orang lain adalah temanku, mungkin tidak aneh, tapi jika seorang Xiao Shao Ying..."

Kata Xiao Shao Ying, "Xiao Shao Ying yang sudah diusir dari Shuang Huan Men, dia sudah bukan orang Shuang Huan Men lagi."

Tanya Wang Tong, "Apakah kau menyuruhku membawamu menghadap Ge Ting Xiang?" "Kau boleh mengatakan kepada Ge Ting Xiang bahwa Xiao Shao Ying sudah tidak ada

hubungan lagi dengan Shuang Huan Men, apalagi semua orang Shuang Huan Men sudah mati..."

Kata Wang Tong, "Karena itu kau menganggap bahwa Ge Ting Xiang akan menerimamu?"

Kata Xiao Shao Ying, "Sekarang Tian Xiang Tang sedang membutuhkan orang untuk membangun kembali perkumpulannya. Ilmu silatku ini tidak jelek-jelek amat, aku juga bukan seorang yang bodoh, orang seperti aku ini pasti akan ada gunanya."

Dengan masih tersenyum Xiao Shao Ying melanjutkan, "Kau juga masih bisa merekomendasikan aku sebagai ketua cabang, kita adalah teman. Kalau aku bisa masuk ke dalam Tian Xiang Tang kau juga akan mendapat keuntungan "

Wang Tong terdiam, tampaknya dia sedang berpikir.

Kata Xiao Shao Ying lagi, "Posisimu di mata Ge Ting Xiang amat penting, hal ini pasti bisa kau lakukan"

Tanya Wang Tong, "Apakah kau menginginkan uang?" "Benar, semakin banyak uang semakin bagus"

Tanya Wang Tong lagi, "Mengapa harus seperti itu?"

"Aku senang minum, senang perempuan, untuk semua ini membutuhkan banyak uang" Tanya Wang Tong, "Bila demikian mengapa kau tidak mau menjadi perampok saja?"

"Bila ingin menjadi perampok, juga memerlukan seorang pelindung, dan sekarang ini aku seperti roh yang gentayangan, kapan saja aku bisa saja tertangkap dan dibasmi."

Tanya Wang Tong, "Karena itu kau ingin aku menolongmu keluar dari kubangan ini?" Kata Xiao Shao Ying, "Asalkan kau mau melakukannya aku tidak akan melupakan kebaikkanmu."

Tanya Wang Tong, "Mengapa aku harus melakukan semua ini untuk mu?” "Karena dalam hal ini aku sudah beruntung, begitu juga dirimu"

Tanya Wang Tong Lagi, "Kalau aku tidak mau melakukannya?"

Dengan santai Xiao Shao Ying menjawab, "Kita sama-sama akan mati membusuk di sini." Tiba-tiba Wang Tong tertawa dingin dan berkata, "Kau kira aku takut mati?"

Xiao Shao Ying balik bertanya, "Apakah kau tidak takut mati?”

Dengan dingin Wang Tong menjawab, "Seumur hidupku aku belum pernah menghiraukan apakah aku ini mati atau hidup."

Benarkah?"

Wang Tong tidak menjawab, dia menolak membuka mulut.

Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kalau kau tidak setuju, kita menunggu mati saja di sini"

Wang Tong sama sekali tidak menghiraukannya.

Kata Xhio Shao Ying, "Di bawah peti ini ada lubang udara, dan aku sudah berpesan jika dalam waktu 1/2 jam tidak ada kabar berita, dia akan menguburkan peti mati ini ke dalam tanah "

Dia menarik napas lagi dan berbicara sendiri, Dikubur hidup-hidup benar-benar tidak enak" Wang Tong tetap tidak ada ekspresi.

Dua orang yang berada di dalam peti sudah seperti orang mati. Xiao Shao Ying sudah memejamkan mata menunggu ajal.

Sudah cukup lama, sepertinya sudah melewati beberapa ribu tahun, tubuh mereka sudah basah kuyup dibasahi keringat.

Tiba-tiba peti mati ini diangkat.

Kata Xiao Shao Ying, "Sepertinya nyonya bos sudah akan mulai mengubur kita ke dalam lubang kuburan"

Wang Tong tertawa, tapi tawanya aneh. Mati adalah hal yang paling menakutkan.

Peti mati sudah diangkat dan diletakkan di atas kereta kuda, kereta itu sudah mulai berjalan. Dari tempat ini ke tempat pekuburan tidak begitu jauh.

Tiba-tiba Wang Tong berkata, "Bila aku membantumu berbicara dengan Ge Ting Xiang belum tentu dia akan mempercayainya."

"Dia pasti akan percaya." "Mengapa?"

Jawab Xiao Shao Ying, "Karena aku seorang yang bebas, sejak kecil aku bukan orang baik- baik."

"Hal ini aku percaya dengan kebenarannya"

Kata Xiao Shao Ying lagi, "Orang seperti aku apa pun dapat aku lakukan, ditambah dengan kata-kata darimu, ketua Ge Ting Xiang pasti akan percaya." Sepertinya Wang Tong sedang memikirkannya.

Kata Xiao Shao Ying, "Bila dia sepakat, aku masih mempunyai 2 hadiah lagi untuk diberikan kepada Ge Ting Xiang."

"Hadiah apakah itu?"

"Dua buah kepala orang, kepala Yang Ling dan kepala Wang Rui." Wang Tong mengambil nafas panjang, sepertinya dia mulai tertarik

Kata Xiao Shao Ying, "Pepatah mengatakan: bila ingin mencabut rumput harus sampai pada akar-akarnya, kalau tidak setelah tertiup angin rumput ini akan tumbuh lagi. Jika kedua orang ini tidak dibunuh maka cepat atau lambat akan mengakibatkan musibah. Mengenai hal ini Ketua Ge Ting Xiang pasti juga sudah mengetahuinya."

Kata Wang Tong, "Mereka memang harus mati!"

Kata Xiao Shao Ying, "Aku jamin dalam waktu 100 tahun pun kalian tidak akan bisa menemukan mereka berdua"

Tanya Wang Tong, "Apakah kau bisa mencari mereka?" "Aku mempunyai suatu cara."

Wang Tong ragu-ragu dan bertanya, "Bila aku menyetujui perjanjian ini, apakah kau akan percaya 100% kepadaku?"

"Tidak."

Wang Tong tertawa kecut dan berkata, ”Sekarang kau setuju, nanti tidak setuju, bukankah akhirnya aku harus mati juga?"

Kata Wang Tong lagi, "Kalau kau tidak percaya kepadaku, percuma kita berbicara panjang lebar."

Kata Xiao Shao Ying, "Kau bisa cari cara supaya aku percaya kepadamu." Kata Wang Tong, "Aku tidak dapat memikirkan cara itu"

Kata Xiao Shao Ying, "Aku bantu kau memikirkannya" "Coba kau katakan!"

"Di sini sangat sempit, tapi jika aku memiringkan badan ke pinggir kau bisa membuka bajumu."

Kata Xiao Shao Ying lagi sambil tertawa, "Tenang saja kau bukan perempuan, aku juga tidak mempunyai penyakit aneh. Kau boleh tenang aku tidak akan memperkosamu."

Wajah Wang Tong merah, dia tidak bisa mengeluarkan suara

Kata Xiao Shao Ying, "Aku hanya ingin kau membuka baju pelindung khususmu itu.

Membiarkanku memakainya, dengan demikian sampai waktunya jika kau membatalkan perjanjian ini, paling sedikit aku mempunyai kesempatan untuk melarikan diri"

Wang Tong tertawa dingin dan berkata, "Mimpi kau!"

Dia menutup mulut menolak untuk bicara lagi. Dari sini dapat diketahui bahwa dia sangat peduli terhadap baju pelindungnya.

Kereta kuda sudah berhenti.

Mereka sudah sampai di tanah pekuburan, dan dari dalam mereka dapat mendengar orang sedang mengali kubur.

Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kelihatannya kita sebentar lagi akan dikubur" Kata Wang Tong dengan ketus, "O1eh karena itu lebih baik kau tutup mulutmu!"

Kata Xiao Shao Ying, "Sekarang aku ingin menanyakan pertanyaan terakhir." Kata Wang Tong, "Baiklah, apa yang ingin kau tanyakan?"

Tanya Xiao Shao Ying, "Seumur hidup kau sudah membunuh berapa orang?"

Wang Tong Ragu-ragu tapi dia tetap menjawab, "Tidak banyak tapi juga tidak sedikit." "Kau berkelana di dunia persilatan paling sedikit sudah 20 tahun, bila setiap bulan kau

membunuh satu orang sekarang jumlahnya paling tidak ada 240 orang." "Kira-kira jumlahnya seperti yang kau sebutkan tadi"

Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kelihatannya lebih baik aku yang mati terlebih dulu"

"Apa sebabnya?"

"Orang yang sudah kau bunuh jumlahnya kira-kira 240 orang, roh mereka tidak akan tenang, mungkin sekarang sedang menunggu di tengah jalan menuju neraka, mungkin mereka ingin membuat perhitungan denganmu."

Wang Tong gemetaran.

Kata Xiao Shao Ying, "Kau adalah seorang pembunuh, tapi apakah setelah kau mati kau bisa menjadi setan pembunuh yang dapat membunuh setan lainnya? Lebih baik aku mati dulu daripada aku bersamamu dikejar-kejar roh-roh orang yang kau bunuh."

Nafas Wang Tong mulai tidak teratur, wajah orang-orang yang telah dia bunuh, satu demi satu tampak dalam kegelapan.

Dia tidak berani berpikir lagi, tapi dia sepertinya terpikirkan terus. Terdengar suara 'PING'

Ternyata peti mati itu sudah dilemparkan ke dalam liang lahat.

Kata Xiao Shao Ying, "Aku pergi dulu, kau pelan-pelan baru menyusulku." Xiao Shao Ying sudah mengangkat tangannya sendiri, siap untuk bunuh diri. Tiba-tiba Wang Tong menarik tangannya dan berkata, "...KAU! "

Kata Wang Tong, "Kau suruh aku lakukan apa?"

Xiao Shao Ying sudah merasakan tangannya berkeringat, dengan santai Xiao Shao Ying berkata, "Apakah harus aku menunggumu membuka baju?"

Halo Cianpwee semuanya, kali ini siawte Akan open donasi kembali untuk operasi pencakokan sumsum tulang belakang salah satu admin cerita silat IndoMandarin (Fauzan) yang menderita Kanker Darah

Sebelumnya saya mewakili keluarga dan selaku rekan beliau sangat berterima kasih atas donasinya beberapa bulan yang lalu untuk biaya kemoterapi beliau

Dalam kesempatan ini saya juga minta maaf karena ada beberapa cersil yang terhide karena ketidakmampuan saya maintenance web ini, sebelumnya yang bertugas untuk maintenance web dan server adalah saudara fauzan, saya sendiri jujur kurang ahli dalam hal itu, ditambah lagi saya sementara kerja jadi saya kurang bisa fokus untuk update web cerita silat indomandarin🙏.

Bagi Cianpwee Yang ingin donasi bisa melalui rekening berikut: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan), mari kita doakan sama-sama agar operasi beliau lancar. Atas perhatian dan bantuannya saya mewakili Cerita Silat IndoMandarin mengucapkan Terima Kasih🙏🙏

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar