Website Cerita Silat Indomandarin Ready For Sale

Burung Hong Menggetarkan Kunlun (Ho Keng Koen Loen)

Pengarang: Wang Du Lu
Seri : Pentalogi Wang Du Lu
Halaman: 29 Jilid
Kang Siauw Hoo, sebagai bocah, menyaksikan sendiri bagaimana ayahnya tewas di tangan Pauw Koen Loen. Padahal beliau adalah salah seorang murid Pauw. Memang ayah Siauw Hoo telah melakukan suatu kesalahan hingga tak bisa diampuni sang guru sekaligus pemimpin perkampungan Pauw yang sangat otoriter. Betapapun, si bocah menyimpan dendam kesumat dan bersumpah dalam hati, kelak akan menuntut balas pada Pauw.

Sebagai anak-anak, Siauw Hoo tetap tinggal di perkampungan Pauw, diperlakukan sebagai pelayan hina. Hanya, Ah-Loan, cucu perempuan kesayangan Pauw yang bersimpati kepadanya.
Menjelang remaja, Siauw Hoo memutuskan untuk berkelana di rimba persilatan sembari menuntut ilmu silat. Betapa naifnya, ketika ia berlatih ginkang (ilmu meringankan tubuh) dengan cara melompat naik-turun ke atap genteng penginapan.

Ketika bertemu seorang pendekar dari wilayah lain, Siauw Hoo mengadukan nasib. Si pendekar bersedia mengikutinya ke perkampungan Pauw. Namun kakek Pauw kelewat kosen, hingga pendekar undangan Siauw Hoo dipecundangi.
Tak kenal putus asa, Siauw Hoo terus mencari, sampai bertemu seorang kakek aneh, yang selalu tahu-tahu berjalan di depannya, kendati tadi sudah ditinggalkan Siauw Hoo yang berkuda. Sadarlah pemuda kita, kalau ia telah bertemu pendekar sakti. Memang benar, sang kakek adalah Kiu Hoa Loojin, yang membawa Siauw Hoo ke Kiu-hoa-san (Gunung Sembilan Bunga). Di sini Siauw Hoo digembleng ilmu silat bersama suheng (abang seperguruannya) , si Gagu Ah-Hiap.

Bertahun-tahun kemudian, Siauw Hoo turun gunung sebagai pemuda gagah dengan nama baru, Kang Lam Hoo. Dalam pengembaraannya ia bertemu dua pendekar muda lain. Lie Hong Kiat yang tenang dan bergaya pelajar, serta Kie Kong Kiat yang gagah dan temberang.

Kang Lam Hoo menantang Pauw Koen Loen bertanding. Sekarang memang ilmunya sudah tinggi, hingga bisa membuat si kakek Pauw sengsara habis-habisan. Namun cintanya pada Ah-Loan yang telah menjadi gadis pendekar jelita membuat Kang terombang-ambing antara dendam dan cinta. Sedangkan Lie Hong Kiat dan Kie Kong Kiat merupakan sahabat sekaligus saingannya dalam bersilat dan kemelut asmara!

Salam hangat untuk para Cianpwee sekalian,

Setelah melalui berbagai pertimbangan, dengan berat hati kami memutuskan untuk menjual website ini. Website yang lahir dari kecintaan kami berdua, Ichsan dan Fauzan, terhadap cerita silat (cersil), yang telah menemani kami sejak masa SMP. Di tengah tren novel Jepang dan Korea yang begitu populer pada masa itu, kami tetap memilih larut dalam dunia cersil yang penuh kisah heroik dan nilai-nilai luhur.

Website ini kami bangun sebagai wadah untuk memperkenalkan dan menghadirkan kembali cerita silat kepada banyak orang. Namun, kini kami menghadapi kenyataan bahwa kami tidak lagi mampu mengelola website ini dengan baik. Saya pribadi semakin sibuk dengan pekerjaan, sementara Fauzan saat ini sedang berjuang melawan kanker darah. Kondisi kesehatannya membutuhkan fokus dan perawatan penuh untuk pemulihan.

Dengan hati yang berat, kami membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin mengambil alih dan melanjutkan perjalanan website ini. Jika Anda berminat, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 0821-8821-6087.

Bagi para Cianpwee yang ingin memberikan dukungan dalam bentuk donasi untuk proses pemulihan saudara fauzan, dengan rendah hati saya menyediakan nomor rekening berikut:

  • BCA: 7891767327 a.n. Nur Ichsan
  • Mandiri: 1740006632558 a.n. Nur Ichsan
  • BRI: 489801022888538 a.n. Nur Ichsan

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar