Pengarang: Khu Lung
Halaman: 18 Bab
|
Sewaktu pedang ini keluar dari tempaan, sudah terlihat cahaya keganasan dari ujungnya. Semacam cahaya buas berfirasat buruk.Tanpa terasa meleleh air matanya membasahi pedang, membentuk sebuah bekas tetesan air mata pada tubuh pedang itu. Pedang terkutuk yang akan merenggut anak lelaki keturunannya. Itulah sebab ia menetes air matanya. Mampukah Siau-ko mematahkan kutukan yang melekat pada senjatanya itu? Siapakah si misterius yang selalu mengincar pedangnya itu?
Sejak kemunculan pedang tersebut, dunia persilatan menjadi ikut bergolak. Dua kutub kekuatan saling menyerang dan menghancurkan. Siu-ko harus bertahan. Dunia persilatan harus kembali tenang.Mampukah Siau-ko lolos dari ujian berat jebakan yang ditebar oleh para pesohor dunia persilatan? Apakah Siau-ko akan tercatat sebagai pahlawan ? atau pecundang ?
Pedang Tetesan Air MataRoman silat tentang arti cinta dan makna kesetiaan akan persahabatan. Tentang air mata dan darah pahlawan. Ternyata Siau Ko bukanlah anak keturunan Sang EMpu Pedang, lalu darah siapakah yang mampu menghapus tetesan air mata di pedang ?
- Bab 00 : Prolog
- Bab 01 : Sebuah Kotak
- Bab 02 : Sebuah Batok Kepala Manusia
- Bab 03 : Penyergapan
- Bab 04 : Pertemuan Aneh
- Bab 05 : Badai Pembunuhan
- Bab 06 : Ruang Singa Jantan
- Bab 07 : Kesetiaan Kawan
- Bab 08 : Tiap-wu
- Bab 09 : Belum Terlambat
- Bab 10 : Delapan Puluh Delapan Pahlawan
- Bab 11 : Tarian Maut
- Bab 12 : Tempat Pembantaian
- Bab 13 : Siapa Yang Jadi Domba?
- Bab 14 : Perselisihan
- Bab 15 : Kilatan Cahaya Pedang
- Bab 16 : Pahlawan Sejati
- Bab 17 : Epilog