Kisah ini terjadi pada waktu agama Hindu dan Agama Budha berkembang luas, dan berpengaruh serta berkuasa di pulau jawa. Seribu tahun lebih yang lalu kedua agama ini yang datangnya dari India, membawa kebudayaan yang tinggi kepada rakyat di Pulau Jawa.
Betapapun besar dan hebat pengaruh agama-agama dan kebudayaan dari luar ini, namun tak dapat menghilangkan ciri-ciri yang khas pada bangsa pribumi, tak dapat melebur sama sekali kepribadian asli daripada penduduk pulau jawa.
Kepribadian asli ini ada pada tiap bangsa dimanapun juga, kepribadian yang bertumbuh di tanah air sendiri, yang terbentuk sesuai dengan keadaan alam, watak dan selera bangsa itu sendiri. Oleh karena inilah, maka agama dan kebudayaan luar yang masuk ke pulau jawa ini, setelah berkembang biak dan dapat di terima oleh seluruh rakyat, menjadi berubah sifatnya daripada aslinya. Hal ini terjadi karena agama dan kebudayaan itu tak dapat di terima bulat-bulat begitu saja oleh penduduk pribadi, akan tetapi disesuaikan dengan kepribadian sendiri.