BAGIAN 35: OEY YOK SU DI JADIKAN UMPAN
HARI-HARI lewat terus dengan
cepat.
Pagi itu, Lu Liang Cwan
bertiga dengan Oey Yok Su dan Lauw Cie Lan telah berada disebuah rumah
penginapan.
Sejak malam tadi mereka
menginap disitu dan pagi ini tengah menikmati santapan pagi mereka.
Tetapi secara kebetulan Oey
Yok Su menoleh melalui jendela, dan ia melihat seseorang di jalan raya.
„Lu Cianpwe......, Lauw
Cianpwe......, lihat........, seru Oey Yok Su dengan suara seperti terkejut.
Hal ini telah membuat Lu Liang
Cwan dan Lauw Cie Lan menghentikan makan mereka ke duanya telah melongok dari
jendela kejalan raya.
Dan hati mereka jadi girang
bercampur kaget melihat yang berjalan dijalan raya itu.
Siapakah orang itu?
Tidak lain dari Bong Kim Lian,
orangyang tengah mereka cari2.
Waktu itu Bong Kim Lian tampak
berjalan seorang diri, ia mengenakan pakaian yang cukup indah.
Wajah Lauw Cie Lan telah
ber-seri2, bilangnya pada Oey Yok Su: „Pergi engkau memancingnya, kami akan
mengikuti, jangan kuatir kami tidak mungkin membuat kau terjerumus,
Tetapi Oey,Yok Su ragu-ragu.
„Aku harus menemuinya?"
tanyanya.
„Tetapi kau harus bersikap
seperti tidak melihat dia, jangan sampai menimbulkan ke curigaan padanya."
„Dan jika memang engkau telah
dihadang olehnya, engkau harus memperlihatkan sikap berkuatir dan takut, jangan
tenang2 saja. Karena jika engkau bersikap tenang2, ia akar meugetahui
dibelakangmu masih ada orang lain yang ingin melindungimu...... wanita cabul
itu sangat licik, maka harus dihadapi dengan hati2"
„Ya, kata Lu Liang Cwan. Kali
ini kita tidak boleh gagal menangkapnya, karena jika gagal sulit untuk
menanakapnya dilain waktu.
Oey Yok Su mengerti, Oey Yok
Su cepat2 keluar dari rumah makan itu.
Oey Yok Su mempercepat
jalannya, letapi kepalanya tetap tertunduk, dia membawa sikap menuru anjuran
Lauw Cie Lan. Karena jika memang Oey Yok Su berjalan sambil memandang
sskelilingnya, tentu akan membuat Bong Kim Lian rnenduga dirinya yang tengah
dikuntit dan diikuti olehpemuda itu. Tetapi dengan cara jaIan itu Ocy Yok Su
tidak mamperhatikan siapa pun juga dan membiarkan Bong Kim Lian justru memiliki
kesempatan untuk mengikutinya.
Maka dari itu, berjalan tidak
berapa jauh lagi, Oey Yok Su telah melihat Kim Lian.
Pemuda ini telah mempercepat
langkah kakinya, dan setelah jarak mereka agak dekat, Oey Yok Su memperlahan
langkahnya.
Sedangkan Kim Lian kebetulan,
suatu kali menoleh kebelakang, dan ia melihat Oey Yok Su.
Hati Bong Kim Lian jadi
tercekat kaget dan bercampur girang, hampir saja ia mengeluarkan suara
tertahan, untung ia bisa mempertahankan diri, dan cepat-cepat menepi.
Dilihatnya Oey Yok Su tengah
melangkah dengan kepala tertunduk, seperti juga pemuda itu tidak memperhatikan
keadaan disekitarnya.
Dan juga tampaknya Oey Yok Su
tidak me lihat Kim Lian, sehingga membuat Kim Lian jadi girang.
„Inilah kesempatan yang baik
sekali........!" pikir Kim Lian setelah menoleh kejalan yang bekas dilalui
Oey Yok Su dan tidak melihat orang lainnya. „Pemuda ini rupanya telah berpi sah
dengan tua bangka seperti monyet Lu Liang Cwan! Hemmm......., bagus ! Bagus!
Inilah rejekiku, memang rupanya sari keperjakaan pemuda ini akan berhasil
kuperolah!"
Setelah berpikir begitu Kim
Lian mengikuti Oey Yok Su dengan hati2, agar Oey Yok Su tidak mengetahui
dirinya tengah diikuti oleh Kim Lian.
Tetapi sesungguhnya Oey Yok Su
mengetahui bahwa Kim Lian telah melihatnya dan mulai mengikutinya, Oey Yok Su
sengaja mengambil jalan yang agak sepi dan melangkah terus dengan kepala yang
tertunduk,
Setelah mengikuti sejenak
lamanya Kim Lian melihat keadaan dilorong jalan yang tengah mereka lalui itu
sepi sekali ia jadi girang, inilah kesempatanku untuk menguasai ppmuda
ini!" berpikir Kim Lian.
Dan dengan gerakan yang ringan
dia melompat kedekat Oey Yok Su sambil tangannya merogoh sakunya dan mengeluarkan
sapu tangan yang telah dicampur dengan obat bius.
la menghadang Oey Yok Su.
Engko ..... Oey tunggu
dulu........!" kata Kim Lian dengan suara yang cukup nyaring.
Oey Yok Su pura2 terkejut, ia
memandang Kim Lian bengong sejenak dan ia berkata dengan suara yang sengaja
dibuat gugup : "Kau ....., Kau ....., Kau .....?"
Kim Lian tertawa.
„Engkau masih mengenali
aku?" tanyanya.
Mana mungkin aku melupakan
seorang wanita cabul seperti engkau ?"
Tetapi Kim Lian telah bergerak
cepat, ia tidak mau membuang-buang waktu lagi.
„Terimalah usapanku
ini......!" kata Kim Lian sambil mengibaskan tangan kanannya.
Oey Yok Su kaget, ia menyangka
Kim Lian melancarkan serangan.
Dengan mengangkat tangan
kanannya Oey Yok Su bermaksud menangkis.
Kim Lian tidak menarik
tangannya iiu, memang tangan mereka masing2 telah saling bentur dan
mengeluarkan suara benturan yang cukup keras.
Namun justru yang membuat Oey
Yok Su jadi kaget, begitu tangan Kim Lian saling bentur dengan tangannya, ia
mecium semacam bau harum.
Hati Oey Yok Su mencelos.
la tahu apa artinya bau harum
itu.
Tetapi telah terlambat buat
Oey Yok Su, walaupun ia berusaha untuk menutup jalan pernapasannya. Seketika
itu tenaganya seperti telah lenyap, ia jadi terhuyung mengantuk akan rubuh
diatas tanah.
Waktu itu Kim Lian telah
mengeluarkan suara tertawa nyaring, ia menyambar tubuh si pemuda, dibawa lari
dengan cepat.
Oey Yok Su tidak pingsan, ia
masih mengingat segalanya dengan pikiran yang jernih. Hanya disebabkan
terlanjur mencium bau harum itu, membuat Oey Yok Su merasakan tubuhnya lemas
dan seperti mengantuk.
Waktu itu, Kim Lian terus juga
berlari dehgan cepat, sambil berlari Kim Lian memutar otak dengan keras.
Korbannya kali ini merupakan calon korban dari bibit yang bagus, yang sejak
beberapa saat lalu di idamkan, dan sekarang terjatuh kedalam tangannya, maka
biar bagaimanaa Kim Lian tidak mau kalau calon korbannya seorang ini sampai
terlepas lagi. Dengan gesit ia telah berlari menuju sebuah rumah di luar kota.
Tubuh Oey Yok Su telah
diletakkan dipembaringan, dan Kim Lian tidak berayal lagi telah membuka seluruh
pakaiannya.
„Hemmm......, kita mulai
sekarang tanpa banyak basa-basi," kata Kim Lian sudah tak sabar.
Dalam keadaan polos seperti
itu Kim Lian telah naik keatas pembaringan dan ia telah mememeluk Oey Yok Su.
Tetapi justru Oey Yak Su
walaupun dalam keadaan tertotok seperti itu, juga tidak bertenaga, tokh
pikirannya masih jernih.
Tentu saja melihat Kim Lian
begitu cepat dalam melepaskan pakaian, membuat Oey Yok Su jadi berkuatir, ia
berkuatir kalau2 kedua perolongnya, Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan tidak keburu
datang.
Dengan tangan yang sebat
sekali Kim Lian telah melucuti pakaian Oey Yok Su.
Oey Yok Su jadi mandi keringat
dingin, karena disaat pakaian dalamnya tengah dilucuti oleh Kim Lian, waktu itu
Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan belum juga muncul.
---oo0oo---
Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan
yang mengikuti Kim Lian dari jarak jauhan itu, mengikuti terus dengan hati2 dan
waspada.
Mereka berdua memang
rnembiarkan jarak mereka terpisah cukup jauh, agar Kim Lian tidak curiga.
Tetapi waktu Kim Lian berlari
pesat sekali menuju keluar kota, dan Lu Liang Cwan bersama Lauw Cie Lan tengah
berlari cepat juda, diwaktu itu dari balik semak2 belukar melompat empat sosok
tubuh, dengan masing2 ditangan mereka tercekal sebatang golok.
Keempat orang itu telah
mengancam dengan golok mereka sambil menghadang.
„Berhenti, serahkan barang
kalian......!" salah seorang diantara mereka membentak garang, karena
melihat kedua orang yang di hadang mereka adalah seorang kakek2 dan nenek2,
menutut dugaan mereka tentunya tidak memiliki kekuatan apa-apa lagi.
Lu Liang Cwan menahan larinya,
ia menoleh kaadan Lauw Cie Lan yang telah berhenti, dari iarinya, katanya :
„Inilah empat, empat ekor anak kura tidak takut dengan ikan paus....!l
Aku serahkan padamu untuk
membereskannya!"
Lauw Cie Lan tersenyum.
„Anak-anak, lebih baik kalian
menyingkir jangan cari penyakit......!" kata Lauw Cie Lan sabar, karena
menduga keempat orang ini tentu nya perampok biasa saja,dan jika tidak terlalu
memaksa Lauw Cie Lan tidak ingin turun ta tangan menghajarnya.
Tetapi siapa sangka justru
keempat orang perampok itu malah tertawa.
Salah seorang diantara mereka,
dengan mengacungkan golok ditangannya, telah mengancam : „Jika kalian tidak menyerahkan
harta benda kalian, kepala kalian akan berpisah dari batang leher kalian
itu......!"
Habis kesabaran Lauw Cie Lan,
karena jika mereka melayani keempat perampok ini, tentu akan membuat mereka
kehilangan jejak dari Kim Lian.
Dengan gerakan yang gesit
sekali tampak Lauw Cie Lan telah menggerakkan kedua tangannya.
Seketika itu juga tubuh
keempat perampok tersebut telah terpental keras, mereka mengeluartan suara
jeritan dan kemudian tidak bisa bangun lagi dari tanah, keempatnya telah
pingsan tidak sadarkan diri !
Hal itu disebabkan Lauw Cie
Lan waktu menggerakkan kedua tangannya itu, telah menggunakan tenaga lwekang
yang cukup besar........ Walaupun keempat perampok itu tidak sampai terbinasa,
namun mereka jadi pingsan.
Sedangkan Lu Liang Cwan telah
melompat dengan gesit sambil katanya: „Mari kita harus mengejar wanita cabul
itu, jika terlambat tentu kita kehilangan jejaknya dan bahaya untuk Oey Yok
Su........!"
Lauw Cie Lan mengiakan, mereka
berdua cepat2 berlari lagi.
Naasnya justru memang mereka
kehilangan jejak Kim Lian.
Lauw Cie Lan dan Lu Liang Cwan
ber-lari2 belasan lie, namun mereka tidak melihat Kim Lian yatig membawa lari
Oey Yok Su.
Keadaan seperti ini telah
membuat Lu Liang Cwan clan Lauw Cie Lan jadi kaget dan bingung karena mereka
tahu jika sampai mereka tidak berhasil menemui jejak Kim Lian, nicaya
keselamatan Oey Yok Su terancam.
Dengan cepat mereka telah
membagi diri dan men-cari2 disekitar tempat itu.
Tetapi Lauw Cie Lan dan Lu
Liang Cwan tetap tak memui jejak wanita cabul itu.
Akhirnya Lu Liang Cwan
menganjurkan Lauw Cie Lan untuk memperhatikan setiap rumah penduduk, yang barus
mereka periksa dan mengintai.
Begitulah, rumah demi rumah
telah merekaperiksa.
Dengan mengandalkan kelincahan
dam ginkang mereka, keduanya bisa melompat masuk kedalam rumah2 penduduk dengan
mudah.
Tetapi sejauh itu tetap saja
mereka tak berbasil menemui jejak Kim Lian.
Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan
jadi jambah panik dan bingung ...
Dan yang lebih bingung serta
panik lagi adalah Oey Yok Su, karena justru Oey Yok Su tengah dibukai bajunya,
bahkan pakaian,dalam nya telah dilucuti oleh Kim Lian.
„Tunggu dulu !" kata Oey
Yok Su akhirnya waktu Kim Lian baru saja melucuti pakaian dalamnya dan melihat
kedua orang sahabatnya, Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan tidak juga muncul.
„Tunggu apa lagi.......?"
tanya Kim Lian sambil tertawa mengejek.
„Apakah engkau mengharapkan
bisa meloloskan diri seperti dulu ?"
„Bukan begitu........tetapi
terus terang saja, aku sedang.....sedang.......!"
Dan Oey Yok Su tidak bisa
meneruskan perkataannya, karena ia tidak bisa segera mencari alasan yang tepat.
Sedangkan Kim Lian telah
tertawa mengejek.
„Sedang apa ?" tanyanya
dengan suara yang dingin, malah sambil bertanya begitu Kim Lian telah
menjatuhkan tubuhnya ketubuh Oey Yok Su yang sudah tidak tertutup oleh pakaian
nya lagi.
Hal ini membuat Oey. Yok Su
jadi tambah gugup saja, sehingga ia jadi mengeluh.
Kim Lian mempergunakan kedua
tangannya menekan pergelangan tangan Oey Yok Su, ia menindihkan tubuhnya ke
tubuh Oey Yok Su..
Namun bersamaan dengan itu :
„Brakkk.......!" daun pintu kamar menjeblak terbuka, dimuka pintu berdiri
seseorang dengan wajah yang angker.
Kim Lian terkejut sampai
melompat duduk, dan ia lebih kaget lagi waktu mengenali yang berdiri diambang
pintu itu tidak lain dari Lauw Cie Lan.
Ternyata waktu menyelidiki
rumah2, penduduk dan Lauw Cie Lan bersama Lu Liang Cwan tengah dalam keadaan
panik dan bingung karena tidak berhasil menemui jejak Kim Lian disaat itulah,
waktu Lauw Cie Lan tengah melompati sebuah rumah penduduk, sekilas ia melihat
sesosok tubuh rebah diruang depan rumah itu, tampaknya seperti dalam keadaan
tertotok.
Lauw Cie Lan jadi curiga dan
samar2 mendengar suara orang bercakap-cakap.
Cepat-cepat Lauw Cie Lan
memasuki rumah itu, terkejut waktu melilhat Kim Lian bersiap hendak melakukan
perbuatan mesumnya dan Oey Yok Su dalam keadaan tidak berdaya, di mana pakaian
pemuda itu telah dilucuti semuanya.
Tanpa memperdulikan rasa malu
lagi.
Lauw Cie Lan telah menghantam
pintu dengan telapak tangau kanannya.
Muka Kim Lian merah padam
karena gusar, katanya dengan sengit: „Kau...? Engkau lagi yang menggangguku
!"
Lauw Cie Lan tidak membuang
waktu lagi, tubuhnya mencelat dan menghantam Kim Lian dengan mempergunakan
kedua tangannya.
Kim Lian menangkisnya, tetapi
sambil menangkis, ia kemudian menyingkirkan dirinya. Tangan kirinya diulurkan
menyambar gundukan pakaiannya.
Pengalamannya yang telah
kehilangan pakaiannya yang di bawa Toan Hongya membuat ia jadi lebih
mementingkan pakaiannya itu.
Tetapi Lauw Cie Lan telah
melancarkan serangan lagi.
Sekali iagi kim Lian
menangkis.
Sambil menangkis begitu, ia
melompat kedekat pintu.
Belum lagi kedua kakinya
menginjak lantai waktu itu dari Iuar justru berkelebat sesosok tubuh menghantam
padanya tanpa mengucapkan sepatah kata.
Kim Lian terkejut bukan main,
ia melihat serangan tiba dengan cepat sekali.
Mati2an Kim Lian menangkis
dengan mengerahkan tenaganya.
Memang serangan tangan s sok
tubuh itu bisa ditangkis, tetapi tangan kiri orang tersebut berhasil menghantam
dada Kim Lian, sehingga tubuh Kim Lian terhuyung dan wanita cabul ini telah
memuntahkan darah segar beberapa kali keatas lantai, mukanya pucat... !
Yang berdiri diambang pintu
tak lain dari Lu Liang Cwan.
Sedangkan Lauw Cie Lan sudah melompat
sambil melancarkan totokan pada Bong Kim Lian. Totokan itu bukan totokan biasa,
karena ia melancarkan totokan tersebut sambil mengerahkan tenaga sinkang pada
jari tangannya.
Namun Bong Kim Lian yang
kembali terganggu pekerjaan mesumnya itu, sudah tidak memiliki selera untuk
bertempur, tanpa memperduIikan tubuhnya masih bertelanjang bulat, ia membawa
pakaiannya melompati jendela, dan berlari dengan cepat sekali.
Lauw Cie Lan dan Lu Liang Cwan
tidak mengejarnya, karena yang perlu buat mereka saat itu adalah menqlongi Oey
Yok Su.
Lauw Cie Lan melompat keluar,
karena waktu itu Oey Yok Su dalam keadaan tidak
mengenakdn sehelai benangpun
juga.
Sedangkan Lu Liang Cwan
menolongi Oey Yok Su, dengan membuka totokan pada pemuda itu.
Setelah bebas dari totohan,
Oey Yok Su segera mengenakan pakaiannya dan mengucapkan terima kasih kepada Lu
Lang Cwan.
Mereka pun lalu keluar dari
rumah itu.
Lauw Cie Lan tertawa sambil
katanya : „Kini engkau kembali telah terjatuh ditangan wanita itu, untung kami
tepat waktunya datang menolongi dirimu.
Jika tidak, hemmm....., jelas
engkau akan menjadi kambing kebiri dari wanita cabul itu........!"
Muka Oey Yok Su jadi berobah
merah, tetapi ia mengucapkan terima kasih juga.
Pertolongan yang diberikan
kedua orang ini memang tepat pada waktunya.
Hanya sayang sekali Bong Kim
Lian justru telah berhasil meIarikan diri, sehingga penjahat wanita yang cabul
itu tidak berhasil diringkus atau dipunahkan ilmunya.
Dengan demikian, berarti masih
banyak korban-korban yang terancam oleh kejahatan Bong Kim lian.
Begitulah, Oey Yok Su jadi
melakukan perjalanan bertiga dengan Lauw Cie Lan dan Lu Liang Cwan.
Mereka memang cocok satu sama
lain.
Terlebih lagi Oey Yok Su bisa
menyesuaikan diri dan pandai melihat situasi, sehingga ia disenangi oleh Lauw
Cie Lan maupuna Lu Liang Cwan.
Kedua tokoh sakti itu tidak
segan2 memberitahukan kelemahan yang dimiliki Oey Yok Su, sahingga pemuda itu
bisa memiliki pengalaman dan pengetahuan yaag lebih luas lagi untuk melatih
ilmu silatnya.
Selama melakukan perjalanan
dengan Lu Liang Cman dan Lauw Cie Lan, Oey Yok Su juga menyaksikan betapa kedua
orang tokoh ini selalu mengulurkan tangan menolongi orang2 yang tengah dalam
kesulitan.
Memang selama belasan tahun Lu
Liang Cwan dan Lauw Cie Lan bertentangan, selama puluhan tahun berada di pulau
kosong itu.
Namun sekarang, justru mereka
bisa bekerja sama dengan baik, untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada
orang2 yang tengah tertindas.
Dalam hal turun tangan kepada
para penjahat, Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan tidak pernah merasa kasihan,
karena mereka memang bermaksud membasmi kejahatan.
Dangan ikut serta mengembara
bersama kedua tokoh itu, mambuat Oey Yak Su dapat tambah pengalaman yang tidak
sedikit.
Hari2 berlalu dengan cepat
sekali, tanpa merasa mereka telah berkelana selama tiga bulan. Dan selama itu
me mang Oey Yok Su telah me petunjuk yang cukup banyak dari kedua tokoh sakti
tersebut. Babkan mereka juga telah menurunkan beberapa jurus ilmu simpanan
mereka.
---oo0oo---