Cerbung ini berkonsenterasi pada tokoh penakut bernama Agung Sedayu, seorang adik senapati Pajang.
Seiring perjalanan waktu, hilanglah sifat penakut dalam diri Sedayu. Bahkan dia menjadi satu nama yang diperhitungkan dalam dunia olah kanuragan Jawa.
Meski Agung Sedayu menjadi seorang yang sakti namun dia tidak menjadi congkak dan mendewakan diri. Sebaliknya seiring kemampuan yang meningkat juga meningkatlah budi pekerti, semakin jadi manusia. Mengambil latar waktu dari masa awal berdirinya Pajang sampai masa pemerintahan Panembahan Hanyakrawati di Mataram, cerbung ini menyajikan sejarah dengan cara bertutur yang baik.
Seakan penulis ingin membeberkan analisanya terhadap sejarah Indonesia dan Tanah Jawa khususnya yang pelik dan penuh pertentangan antar saudara sendiri. Cerbung ini akan menunjukkan pada anda apa arti kesabaran, hati yang bersih, terutama bagaimana dendam akan menghancurkan siapa yang bersinggungan dengannya. Cerbung ini tidak hanya berkisah tentang kepahlawanan orang sakti, tapi lebih terutama bagaimana orang sakti itu mengabdi tanpa kehilangan kemanusiaannya. Selamat membaca.
- Api Di Bukit Menoreh Seri 1 (Buku 001-100)
- Api Di Bukit Menoreh Seri 2 (Buku 101-200)
- Api Di Bukit Menoreh Seri 3 (Buku 201-300)
- Api Di Bukit Menoreh Seri 4 (Buku 301-396)